teh hijau adalah teh hitam mengalami proses fermentasi proses pemeraman yang merupakan ciri khasnya, sedangkan teh hijau tidak mengenal fermentasi dalam
proses pengolahannya. Teh hitam juga tidak mengandung unsur-unsur lain di luar pucuk teh, sedangkan teh hijau karena baunya tidak hilang harus dikompensasi
dengan wangi-wangian dari bahan non teh. Teh Oolong merupakan suatu perkawinan antara teh hitam dan teh hijau, yakni mengalami setengah
fregmentasi.
2.3 Manfaat Teh
Menurut Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI dalam Edwin Tatakomara 2004 bahwa dalam 1000 gram teh terdapat kandungan bahan-bahan
yang penting bagi tubuh. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Kandungan dalam The per 1000 gram.
Kandungan Berat
Kalori 132 kal
Lemak 0.7 g
Kalsium 717 mg
Besi 11.8 mg
Vitamin B 0.01 mg
Air 7.6 g
Protein 19.5 g
Karbohidrat 67.8 g
Fosfor 256 mg
Vitamin A 2.095 SI
Vitamin C 300 mg
Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 2005
Daun teh mengandung senyawa yang bermanfaat seperti polifenol, tehofilin, flavonoidmetixantin, tanin, vitamin C dan vitamain E, catechin, serta
sejumlah mineral seperti Zn, Se, Mo, Ge, dan Mg. Zat flavonoid yang terkandung dalam teh berfungsi sebagai penangkal
radikal bebas yang mengacaukan keseimbangan tubuh dan menjadi salah satu
pemicu kanker. Kehadiran polifenol, tehofilin, dan senyawa lainnya dalam daun teh membantu untuk menghambat perkembangan virus ataupun kelainan yang
menimbulkan kanker.
2.4 Kondisi Teh Di Indonesia
Dilihat pada tahun 2001-2005 luas panen teh di Indonesia cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya. Namun hal ini berkebalikan dengan
produksi per ton teh dan produktivitas per kilogram tiap hektarnya yang mengalami kecenderungan peningkatan. Produksi teh tertinggi dicapai pada tahun
2003 dengan produksi sebanyak 169.821 ton dan produktivitas sebesar 1.182,54 kgha dengan luas panen 143.604 hektar
8
. Keadaan ini dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6 : Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Teh Indonesia Tahun 2001 – 2005
No. Tahun
Produksi ton Luas Panen ha
Produktivitas kgha 1
2001 166.867
150.872 1.106,01
2 2002
165.194 150.707
1.096,13 3
2003 169.821
143.604 1.182,54
4 2004
167.136 143.965
1.160,95 5
2005 167.276
140.538 1.190,25
Rata-rata 167.259
145.937 1.146,10
Sumber : Departemen Pertanian, 2007, diolah.
2.5 Minuman Ringan Dalam Kemasan
Minuman ringan adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan olahan dalam bentuk bubuk atau bentuk cair yang mengandung bahan
makanan dan atau bahan tambahan lainnya baik menggunakan bahan alami maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan sehingga dapat langsung
Produksi Teh Indonesia.ditjenbun.http:www.deptan.go.idditjenbunstatistikteh diakses tanggal 13 November 2007
dikonsumsi. Dilihat dari jenisnya, minuman ringan dapat dibagi menjadi dua, yaitu minuman berkarbonasi dan minuman ringan tanpa karbonasi. Minuman
ringan berkarbonasi adalah minuman ringan yang dibuat dengan mengabsorpsikan karbondioksida ke dalam air minum, contohnya Coca Cola, Tebs, Sprite, dan
Fanta. Minuman ringan tanpa karbonasi adalah minuman ringan selain minuman ringan dengan karbonasi, contohnya minuman sari buah dan teh.
Macam jenis kemasan yang digunakan untuk mengemas minuman ringan antara lain botol gelas, botol plastik, kaleng, dan tetra pack. Masing-masing
kemasan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan antara lain : 1. Botol gelas
Kemasan botol gelas dapat digunakan lagi tanpa mengalami pengolahan dan perubahan bentuk, akan tetapi sebelum digunakan kembali harus melalui
proses pencucian dan sterilisasi dengan menggunakan deterjen atau soda kaustik. 2. Botol plastik
Kemasan ini dapat didaur ulang dengan pengolahan fisik atau kimiawi untuk menghasilkan produk yang sama atau bisa dibuat bentuk lain.
3. Kaleng Kemasan kaleng dapat melindungi produk dari cahaya, mencegah adanya
kandungan produk yang mudah teroksidasi karna cahaya maupun udara. Kemasan ini relatif lebih mahal karena terbuat dari bahan korosi misalnya dari plat baja
dengan lapisan timah atau aluminium. 4.
Tetra pack Kemasan ini lebih rendah kekuatan mekanisnya dan umur produk pun
relatif singkat.
2.6 Penelitian Terdahulu