b Scale response question, yaitu format pertanyaan yang menggunakan skala tertentu dengan maksud untuk mengukur atribu-atribut yang berkaitan dengan
topik penelitian. Penelitian ini menggunakan skala dalam pengukuran karena ada beberapa hal yang bersifat subjektif sehingga sulit untuk diukur secara
langsung. Skala yang digunakan adalah skala Likert. Data sekunder adalah data primer yang diproleh oleh pihak lain atau data
primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pengumpul data primer atau pihak lain yang biasanya disajikan dalam bentuk tabel atau diagram. Data
sekunder digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran lengkap, ataupun untuk proses lebih lanjut. Dalam penilitian ini data
sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS, serta informasi-informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang diperoleh dari buku-buku literatur,
media cetak, perpustakaan, dan internet.
4.3 Metode Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel yang digunalan dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling
atau penarikan sampel secara acak. Dalam penelitian ini, pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja purposive. Lokasi
penelitian dilakukan di Jakarta Timur dengan pertimbangan wilayah Jakarta Timur mempunyai potensi pasar yang besar bagi pemasaran barang dan jasa,
mengingat jumlah penduduk yang menghuni Jakarta Timur lebih banyak dibanding daerah Jakarta lain, wilayah tersebut memiliki jumlah penduduk yang
bekerja terbanyak yaitu 689.815 orang BPS, 2005 dan wilayah Jakarta Timur mempunyai jumlah tempat perbelanjaan atau supermarket yang banyak menjual
berbagai merek minuman. Pengambilan sampel dilakukan di pusat-pusat perbelanjaan. Pertimbangan di tempat tersebut karena lebih mudah untuk
mendapatkan produk, tingkat kemungkinan yang besar untuk mendapatkan para responden yang sedang minum Teh Botol Sosro sehingga mudah dalam
mendapatkan responden. Penentuan jumlah sampel atau respoden ditentukan berdasarkan hasil
perhitungan menggunakan rumus Slovin, yaitu :
2
1 Ne N
n +
= Keterangan :
n :
jumlah sampel N
: jumlah populasi
e :
nilai kritis batas ketelitian yang digunakan persen kelonggaran penelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi.
Berdasarkan data yang diperoleh jumlah penduduk Jakarta Timur yang berusia 15 tahun keatas adalah 1.874.643 jiwa. Menggunakan rumus Solvin
dengan nilai kritis 10, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak :
2
10 643
. 874
. 1
1 643
. 874
. 1
+ =
n = 99.99 = 100 sampel
Untuk menentukan responden secara proporsional pada masing-masing kecamatan maka ditentukan faktor pembanding dari tiap kecamatan yang disebut
sampel fraction f . Sampel Fraction diperoleh sebagai hasil pembegian dari
jumlah penduduk pada masing-masing kecamatan dengan populasi penduduk Jakarta Timur seluruhnya. Jumlah sampel yang diperoleh dari masing-masing
kecamatan adalah hasil kali sampel fraction masing-masing kecamatan dengan
total jumlah sampel yang diambil untuk penelitian n = 100. Penentuan sampling fraction
untuk penarikan sampel dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Penentuan Contoh Sampling Frame Masing – Masing Kecamatan di Jakarta Timur Menurut Umur 15 tahun X 75 + tahun
Kecamatan Populasi
Sampling Frame Sampel di Setiap
Kecamatan Ciracas
135.813 7,2
7
Cipayung 176.455
9,4
9
Makasar 105.566
5,7 6
Kramat jati 178.719
9,5
10
Pasar Rebo 123.590
6,7
7
Jatinegara 263.246
14,0
14
Duren Sawit 279.154
14,9
15
Cakung 192.929
10,3 10
Polo Gadung 247.417
13,4
13
Matraman 171.754
9,2 9
Jumlah 100
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2006, diolah
Berdasarkan perhitungan di atas maka jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Pengisian kuisioner dan wawancara
akan disesuaikan dengan waktu yang baik untuk pengambilan sampel. Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan metode
Judgement Sampling . Sampel diambil berdasarkan kriteria yang telah dirumuskan
telebih dahulu oleh peneliti. Adapun kriteria penduduk yang dijadikan responden adalah :
a Penduduk Jakarta Timur yang mengkonsumsi Teh Botol Sosro.
b Penduduk Jakarta Timur yang minum Teh Botol Sosro minimal 1 kali dalam
kurun waktu 1 minggu terakhir minum atau sedang minum minuman teh dalam kemasan kotak merek Teh Botol Sosro karena bagi responden yang
pernah mencobanya akan mampu mendeskripsikan minuman teh dalam kemasan yang pernah mereka minum secara lebih jelas di banding yang
belum pernah meminumnya.
c Semua jenis kelamin perempuan dan laki-laki yang pernah mengkonsumsi
Teh Botol Sosro. Minuman teh dalam kemasan bisa diminum oleh perempuan dan laki-laki.
d Umur lebih atau sama dengan 15 tahun. Responden yang diminta untuk
mengisi kuisioner adalah usia remaja keatas, agar memudahkan dalam pengisian kuisioner dan responden berusia 15 tahun keatas dianggap dapat
menentukan pilihan secara rasional. Menurut Hidayat 2005, konsumen dinyatakan remaja pada usia 15-24 tahun.
4.4 Metode Pengumpulan Data