Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
15 disebabkan oleh adanya gejala alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu seperti
adanya tsunami Kumar et al. 2008. Pemetaan genangan ini akan berbeda dengan genangan banjir pasang.
Tabel 3. Penerapan metoda pengendalian banjir sesuai kronologi kejadian banjir
KRONOLOGI TUJUAN PENANGANAN
STRUKTURAL PENANGANAN NON
STRUKTURAL Memperlambat
aliran masuk ke sungai
Fasilitas penahan air
hujan Langkah
institusional Konservasi
lahan Regualasi
tata guna lahan
Tindakan darurat
Mencegah Banjir
Mengurangi Banjir
Meningkatkan kapasitas
saluran perbaikan
sungai
Regulasi banjir
Waduk Kolam
penampung banjir
Pencegahan terhadap
banjir
Mengurangi kerusakan
akibat banjir Penyelamatan
korban banjir
Perbaikan kerusakan
akibat banjir Asuransi
terhadap kerugian
banjir Pemetaan
bencana banjir
Sumber: Suripin 2004 Banjir dan banjir pasang merupakan salah satu masalah yang harus dihadapi
oleh masyarakat di pesisir kota Semarang. Banjir sungai dan banjir pasang dapat dipengaruhi oleh berbagai modifikasi bentuk lahan oleh aktivitas manusia.
Modifikasi terhadap bentuk lahan dataran pesisir seperti reklamasi sangat berpengaruh terhadap kemungkinan terjadinya bencana pesisir Petrucci dan
Polemio 2007. Pada dasarnya banjir pasang merupakan gejala alam yang biasanya terjadi
pada saat kondisi pasang tertinggi. Pada saat itu gaya gravitasi bulan terhadap bumi sangat kuat sehingga gerak air laut ke arah pantai lebih kuat, sehingga air
L IMPA
S A
N
AL IR
A N
BA N
J IR
BA N
J IR
KE R
U SA
K A
N AK
IBA T
BA N
J IR
SI S
T E
M KO
M U
N IK
ASI
BE N
C AN
A B
A N
J IR
16 laut akan naik ke daratan dengan ketinggian yang lebih rendah dari pasang
tertinggi. Selain disebabkan oleh gejala periodik, tren kenaikan muka air laut merupakan penyebab terjadinya genangan Titus et al. 1991
Jenis banjir akibat pasang atau banjir pasang umumnya terjadi pada dataran aluvial pantai yang letaknya cukup rendah atau berupa cekungan dan terdapat
banyak muara sungai dengan anak-anak sungai sehingga sehingga jika terjadi pasang dari laut maka air. Arbriyakto dan Kardyanto 2006 menyebutkan bahwa
berkaitan dengan genangan pasang air laut menunjukkan bahwa kenaikan muka air laut di Semarang Utara sering terjadi justru pada musim kemarau atau musim
panas, yaitu antara bulan Juli sampai dengan Nopember setiap tahun. Dalam setiap bulannya dialami 7 sampai dengan 10 hari terjadi genangan pasang air laut.
Lamanya genangan paling singkat 1 jam terjadi pada lokasi yang berbatasan langsung dengan laut. Lamanya genangan waktunya akan semakin panjang pada
kawasan yang jarak lokasinya ke laut semakin jauh. Dalam setiap kali genangan air laut pasang dapat terjadi 2 sampai 3 kali.