Kesimpulan Implikasi KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

165

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pembahasan, media permainan bahasa Bildgeschichte dalam penerapannya dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan prestasi keterampilan menulis dan keaktifan peserta didik terhadap pembelajaran bahasa Jerman, dengan demikian hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Media permainan bahasa Bildgeschichte dapat meningkatan keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas XI Bahasa SMA N 1 Prambanan Klaten. Persentase peningkatan dari pratindakan sampai siklus I adalah 14.0 dengan nilai rata-rata 67.8 sebelum diberi tindakan dan rata-rata nilai pada siklus I adalah 77.8. Kemudian, dari siklus I sampai siklus II kembali mengalami peningkatan sebesar 6.3, rata-rata nilai pada siklus II adalah 82.3. Maka, persentase peningkatan sebelum menggunakan Bildgeschichte pratindakan sampai setelah menggunakan Bildgeschichte siklus II secara keseluruhan mencapai 21.2. 2. Media permainan bahasa Bildgeschichte dapat meningkatkan keaktifan peserta didik kelas XI Bahasa SMA N 1 Prambanan Klaten. Rata-rata skor keaktifan peserta didik pada observasi I adalah 3 dan observasi II adalah 3.05, kemudian mengalami peningkatan sampai siklus II dengan rata-rata 166 skor 5.11. Rata-rata persentase keaktifan peserta didik dari pratindakan sampai siklus II mengalami kenaikan sebesar 70.37.

B. Implikasi

Penerapan media permainan bahasa Bildgeschichte dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman terbukti dapat meningkatkan keaktifan maupun prestasi belajar keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik. Langkah-langkah penggunaan media permainan bahasa Bildgeschichte adalah 1 bagi kelas menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari dua atau tiga orang saja, 2 berikan gembar seri kepada setiap kelompok, 3 gambar bisa disertai kata-kata kunci, 4 jika gambar disertai kata kunci, berikan kesempatan kepada mereka untuk menanyakan kata kunci yang tidak dimengerti, 5 jelaskan tugas setiap kelompok, 6 berikan kesempatan kepada mereka untuk berdiskusi dan menceritakan gambar tersebut, 7 beri waktu sekitar 15 menit untuk mengerjakan tugas tersebut, 8 setelah tugas selesai dikerjakan dibahas bersama di kelas. Kelebihan dari Bildgeschichte adalah 1 mudah digunakan oleh pengajar; 2 pengajar sambil menerangkan dapat memperhatikan dan mengontrol pembelajaran dalam kelas; 3 pengajar dapat berhadapan dengan pembelajaran sambil melihat gambar; 4 pembelajar dapat menerima keterangan dari pengajar dan sekaligus melihat gambar. Meskipun demikian media ini juga memiliki kelemahan, yaitu 1 lebih menekankan persepsi indera mata; 2 benda terlalu 167 kompleks, kurang efektif untuk pembelajaran; 3 ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. Guru hendaknya berkeliling sambil menerangkan agar dapat memantau peserta didik dan dapat memastikan bahwa semua peserta didik mengerjakan tugasnya. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi peserta didik yang pasif mengambil jawaban dari temannya, melainkan ikut serta dalam diskusi kelompoknya masing-masing. Mencari gambar yang lebih menarik kemudian disesuaikan dengan materi dan kemampuan peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan di atas, maka penerapan Bildgeschichte sebagai salah satu alternatif media pembelajaran memberikan sumbangan terhadap dunia pendidikan dalam upaya peningkatan keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik, khususnya peserta didik kelas XI Bahasa SMA N 1 Prambanan Klaten. Penerapan tindakan dalam setiap siklus telah memberikan pengaruh positif, baik dari sisi kualitatif maupun kuantitatif. Sisi peningkatan kualitatif dapat ditunjukkan dengan adanya ketertarikan dan keterlibatan peserta didik yang tinggi dalam proses pembelajaran serta peningkatan kemampuan peserta didik dalam menulis bahasa Jerman. Peningkatan kualitatif bias disesuaikan dengan peningkatan proses. Peningkatan proses merupakan salah satu hal yang penting selain peningkatan secara kuantitatif atau nilai. Peningkatan dari sisi kuantitatif dapat ditunjukkan dengan adanya nilai rata-rata peserta didik yang relatif tinggi pada tes keterampilan menulis pada setiap akhir siklus. Dengan demikian hal ini mengimplimentasikan bahwa tindakan tersebut berpotensi menjadi alternatif variasi pembelajaran bagi 168 guru bahasa Jerman. Guru dapat menggunakan lagi Bildgeschichte pada materi lain mata pelajaran bahasa Jerman serta dapat digunakan pada kelas lain yang juga memiliki permasalahan dalam menulis bahasa Jerman dan dapat dikembangkan dan disebarkan kepada guru-guru bidang studi lain khususnya bidang studi kebahasaan.

C. Saran