22
Menurut Arsyad 2011: 119, gambar seri merupakan rangkaian kegiatan atau cerita yang disajikan secara berurutan. Dengan gambar seri,peserta didik
dilatih mengungkapkan adegan dan kegiatan yang ada dalam gambar. Sedangkan menurut Soeparno 1980: 18-19, media gambar seri biasa disebut flow cart atau
gambar susun. Media gambar seri bisa dibuat dari kertas yang ukurannya lebar seperti kertas manila yang didalamnya terdiri atas beberapa gambar. Gambar-
gambar tersebut saling berhubungan satu sama lainnya sehingga merupakan satu kesatuan atau satu rangkaian cerita. Masing- masing gambar diberi nomor sesuai
urutan jalan ceritanya.
a. Langkah-langkah Penerapan Bildgeschichte
Penggunaan media
ini disusun
dan dirancang
agar anak
dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai
apa yang ada di dalam gambar dan kemudian hasil analisis dapat di presentasikan di depan kelas Endah, 2011: 135. Langkah-langkah permainan
1 Bagi kelas menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari dua atau tiga orang saja. 2 Berikan gembar seri kepada setiap
kelompok. 3 Gambar bisa disertai kata-kata kunci. 4 Jika gambar disertai kata kunci, berikan kesempatan kepada mereka untuk
menanyakan kata kunci yang tidak dimengerti. 5 Jelaskan tugas setiap kelompok. 6 Berikan kesempatan kepada mereka untuk berdiskusi dan
menceritakan gambar tersebut. 7 Beri waktu sekitar 15 menit untuk mengerjakan tugas tersebut. 8 Setelah tugas selesai dikerjakan dibahas
bersama di kelas.
b. Kelebihan dan Kelemahan Bildgeschichte
Dari pemaparan tersebut tentu saja media pembelajaran Bildgeschichte meiliki kelebihan dan kelemahan. Seperti yang diungkapkan Sanaky 2009: 70-
23
89 bahwa kelebihan dari media Bildgeschichte antara lain: 1 Mudah digunakan oleh pengajar; 2 pengajar sambil menerangkan dapat memperhatikan dan
mengontrol pembelajaran dalam kelas; 3 pengajar dapat berhadapan dengan pembelajaran sambil melihat gambar; 4 pembelajar dapat menerima keterangan
dari pengajar dan sekaligus melihat gambar. Selain kelebihan tersebut media Bildgeschichte juga memiliki kelemahan, yaitu: 1 Lebih menekankan persepsi
indera mata; 2 benda terlalu kompleks, kurang efektif untuk pembelajaran; 3 ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa Bildgeschichte yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media visual berupa gambar seri dan disertai kata
kunci. Nurgiyantoro 2014: 429 menyatakan bahwa gambar berperan sebagai pemancing kognisi, imajinasi, serta pemilihan diksi atau bentuk-bentuk
kebahasaan yang lainnya. Sejalan dengan hal tersebut, Sudjana dan Rivai 2007:8 mengemukakan bahwa pesan yang disampaikan secara visual sangat efektif dalam
memperjelas informasi, bahkan lebih jauh lagi mempengaruhi sikap seseorang, membentuk opini masyarakat, dan lain-lain. Gambar memiliki kontribusi positif
dalam menunjang keberhasilan pembelajaran dalam kelas. Pertama, gambar termasuk media yang mudah diperoleh, maka tidak menyulitkan guru. Kedua,
gambar yang berwarna pada umumnya menarik perhatian, sehingga peserta didik lebih antusias mengikuti pembelajaran.
24
4. Hakikat Keterampilan Menulis