Desain Penelitian Instrumen Penelitian

42

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas classroom action research. Penelitian tindakan kelas PTK merupakan penelitian yang bersifat reflektif. Penelitian tindakan kelas difokuskan pada masalah konkret yang terjadi di kelas dan solusi yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan tersebut, sehingga prestasi belajar peserta didik dapat ditingkatkan. Dalam hal ini, masalah yang terjadi dalam pembelajaran adalah keterampilan bahasa Jerman peserta didik yang belum optimal dan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan penerapan Bildgeschichte. Pemecahan masalah ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan nyata yang terencana dan terukur Sutama, 2011: 134. Terdapat empat langkah yang penting dalam penelitian tindakan kelas menurut Sukardi 2011: 212-213, yaitu plan perencanaan, act tindakan, observe pengamatan, dan reflect perenungan. Sukardi berpendapat bahwa ada sedikitnya empat model penelitian tindakan, yaitu model Kemmis dan Taggart, model Ebbut, model Elliot dan model McKernan Sukardi, 2011: 214. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart. Berikut ini adalah gambar desain penelitian model Kemmis dan Taggart. 43 Gambar I: Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart Arikunto, 2008: 16 Berdasarkan gambar di atas, terdapat siklus-siklus yang memiliki empat komponen penting dalam setiap siklusnya dan berputar secara beruntun, yakni dimulai dari komponen plan perencanaan, action tindakan, kemudian observe pengamatan, dan reflect refleksi. Pada siklus I yang terdapat pada gambar di atas akan berputar menjadi siklus II dengan komponen yang sama dan akan terus berputar menuju siklus berikutnya secara beruntun hingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Refleksi Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Pelaksanaan ? Perencanaan Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II 44

B. Setting Penelitian 1.

Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Prambanan Klaten kelas XI Bahasa, yang beralamatkan Jl. Manisrenggo km 2,5 Prambanan Klaten Jawa Tengah, Kode Pos 57454. SMA N 1 Prambanan Klaten dipilih sebagai tempat penelitian karena berdasarkan hasil pengamatan, peneliti melihat bahwa keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas XI Bahasa masih tergolong rendah. Sehingga, peneliti ingin memperbaiki dan meningkatkan keterampilan menulis bahasa Jerman melalui penelitian ini.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20142015, yaitu bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun 2015. Penentuan waku penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, sebab penelitian ini membutuhkan ketepatan perhitungan minggu efektif. Penelitian yang dilaksanakan pada minggu efektif KBM diharapkan juga dapat menghasilkan proses belajar mengajar yang efektif pula. Tabel 4: Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Pra Penelitian No. Kegiatan Tempat HariTanggal Waktu 1. Perijinan SMA N 1 Prambanan Klaten Senin, 2 Maret 2015 09.00-11.00 45 2. Wawancara Guru Perpustakaan Selasa, 3 Maret 2015 07.00-07.20 3. Wawancara Peserta Didik Di depan kelas XI Bahasa Selasa, 3 Maret 2015 10.00-10.15 4. Observasi Kelas XI Bahasa Selasa, 24 Februari 2015 10.15-11.45 5. Observasi II, Pre Test dan Penyebaran Angket I Kelas XI Bahasa Selasa, 3 Maret 2015 10.15-11.45 Tabel 5: Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas PTK Kegiatan Materi Tanggal Waktu Siklus I Tindakan I Essen und Trinken 10 Maret 2015 10.15-11.45 Tindakan II Essen und Trinken 14 Maret 2015 10.15-11.45 Tindakan III Im Kaufhaus Kleidung 17 Maret 2015 10.15-11.45 Evaluasi siklus I dan penyebaran angket II Essen und Trinken, Im Kaufhaus 28 Maret 2015 10.15-11.10 Refleksi siklus I, wawancara guru, peserta didik dan perencanaan siklus II 28 Maret 2015 12.00-12.30 Siklus II Tindakan I Wohnung 31 Maret 2015 10.15-11.45 Tindakan II Wohnung 4 April 2015 10.15-11.45 Tindakan III Wohnung 7 April 2015 10.15-11.45 Evaluasi siklus II Wohnung 11 April 2015 10.15-11.00 46 dan penyebaran angket II Refleksi siklus II, wawancara guru, dan peserta didik 7 April 2015 11.45-12.00

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Bahasa SMA N 1 Prambanan Klaten yang terlibat dalam proses interaksi belajar mengajar pelajaran bahasa Jerman. Peserta didik XI Bahasa dipilih karena berdasarkan hasil observasi menunjukan bahwa kemampuan menulis bahasa Jermannya tergolong kurang. Objek dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis serta keaktifan peserta didik kelas XI Bahasa SMA N 1 Prambanan Klaten dengan menggunakan media permainan bahasa Bildgeschichte.

C. Prosedur Penelitian

Praktik pembelajaran yang dilaksanakan terbagi menjadi 2 siklus yakni siklus 1 dan siklus 2. Masing-masing siklus terdiri atas empat komponen, yaitu perencanaan plan, tindakan act, pengamatan observe, dan perenungan reflect atau dapat disingkat PAOR. Jadi keempat tahapan yang saling terkait tersebut menjadi satu kesatuan siklus. 47

1. Siklus I

a. Perencanaan 1 Kegiatan yang perlu dilakukan dalam perencanaan ini adalah sebagai berikut. Peneliti bersama kolaborator berdiskusi untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul berkaitan dengan keaktifan atau partisipasi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jerman. 2 Merancang pelaksanaan dan pemecahan masalah berupa perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media permainan bahasa Bildgeschichte. 3 Membuat perangkat pembelajaran. 4 Membuat dan melakukan validasi pada instrumen penelitian. b. Pelaksanaan Tindakan Tahap kedua dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan dari perencanaan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Pelaksanaan tindakan hendaknya sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang ada, sehingga pelaksanaan tindakan dapat memberikan hasil yang maksimal. Tindakan yang dilakukan adalah dengan penggunaan Bildgeschichte dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman. c. Observasi Tahap ketiga yaitu kegiatan observasi yang dilakukan oleh pengamat. Pengamatan dilakukan pada saat tindakan sedang dilaksanakan. Pendidik dan peneliti dalam hal ini, mengamati bagaimana proses peserta didik dalam 48 pembelajaran bahasa Jerman. Pengamatan pada siklus I menitikberatkan pada proses pembelajaran bahasa Jerman dengan menggunakan media permainan bahasa Bildgeschichte. Hasil dari observasi kemudian dideskripsikan dalam catatan lapangan yang mencakup pengamatan terhadap guru, peserta didik, proses belajar mengajar dan kondisi kelas. d. Refleksi Tahap keempat dalam penelitian tindakan kelas adalah refleksi. Refleksi yaitu upaya penilaian terhadap proses tindakan yang telah diberikan. Kegiatan refleksi ini setelah tindakan diberikan pada peserta didik dengan mempertimbangkan hasil observasi, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan rancangan tindakan berikutnya. Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus yaitu satu putaran kegiatan beruntun, yang kembali lagi kelangkah semula. Penelitian dilanjutkan ke siklus II apabila pada siklus I belum atau sedikit menunjukkan keberhasilan peningkatan keaktifan peserta didik pada pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas XI Bahasa SMA N 1 Prambanan Klaten.

2. Siklus II

Kegiatan dari siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Hasil refleksi pada siklus I menentukan perencanaan dan tindakan pada siklus II. 49 a. Perencanaan kembali Hasil refleksi pada siklus I menentukan perencanaan pada siklus II. Hal ini bertujuan memperbaiki kelemahan-kelemahan dan mempertahankan serta meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I. RPP dubuat kembali disesuaikan dengan materi dan sub tema. b. Tindakan Siklus kedua pada tindakan ini adalah pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman dengan menggunakan media permainan bahasa Bildgeschichte dan yang terakhir adalah evaluasi. c. Observasi Pengamatan pada siklus kedua juga menitikberatkan pada pengamatan proses pembelajaran bahasa Jerman dengan menggunakan media permainan bahasa Bildgeschichte. Hasil dari observasi kemudian dideskripsikan dalam catatan lapangan yang mencakup pengamatan terhadap guru, peserta didik, proses belajar mengajar dan kondisi kelas. d. Refleksi Pada tahap ini peniliti berkolaborator berdiskusi tentang hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi di siklus II. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat ditentukan apakah tujuan siklus II sudah tercapai. Apabila sudah tercapai, maka penelitian dianggap selesai dan tuntas sesuai dengan rencana. Apabila di siklus II belum tercapai tujuan, maka dicari penyebabnya dan 50 dituliskan pada catatan khusus sebab-sebab mengapa tujuan pembelajaran tidak tercapai.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto 2002: 136, instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen merupakan alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen penelitian ini terdiri dari: 1. Lembar Observasi Lembar observasi untuk mendeskripsikan aktifitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Pengamatan ditujukan kepada pendidik tentang bagaimana pendidik mengajar di dalam kelas. Hasil observasi digunakan untuk menentukan tindakan. Tabel 6: Kisi-Kisi Observasi No. Subjek Pengamatan Aspek yang diamati 1. Pendidik 1. Membuka pelajaran 2. Menyampaikan materi pembelajaran 3. Pengelolaan waktu dan pengorganisasian kelas 4. Menutup pelajaran 2. Peserta didik 1. Sikap peserta didik 2. Keaktifan peserta didik 3. Interaksi antara peserta didik dan pendidik 4. Kemampuan peserta didik dalam keterampilan menulis bahasa Jerman 51 3. Proses belajar mengajar 1. Metode 2. Teknik 3. Media

4. Buku ajar

4. Kelas

1. Situasi dan kondisi kelas pada pembelajaran bahasa Jerman

2. Kelengkapan lain yang mendukung pembelajaran bahasa Jerman

2. Pedoman Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberi pertanyaan kepada responden. Jawaban dari responden merupakan data yang kemudian dianalisis. Data tersebut bermanfaat dalam rangka mengidentifikasi permasalahan yang ada serta menentukan jenis tindakan alternatif yang digunakan sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Responden dalam penelitian ini adalah peserta didik, pendidik, dan Kepala Sekolah. Responden tidak memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada subjek evaluasi Arikunto, 2002: 30. Wiriatmadja 2007: 118-119 merumuskan beberapa bentuk wawancara antara lain wawancara terstruktur, wawancara setengah terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk wawancara terstruktur, yakni pewawancara sudah mempersiapkan bahan wawancara terlebih dahulu. Berikut adalah kisi-kisi wawancara yang digunakan dalam penelitian ini. 52 Tabel 7: Kisi-Kisi Wawancara dengan Guru No. Indikator Nomor Pertanyaan Jumlah Pertanyaan 1. Persiapan RPP 1, 2, 3, 4, 5, 6 6 2. Proses belajar mengajar bahasa Jerman 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 10 3. Penggunaan teknik, metode, media, dan buku ajar 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 8 4. Kelas 25, 26, 27 3 5. Hambatan dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman 28, 29, 30, 31 4 6. Penawaran media permainan bahasa Bildegschichte dalam pembalajaran keterampilan menulis bahasa Jerman 32, 33, 34, 35, 36 5 Jumlah Pertanyaan 36 Tabel 8: Kisi-Kisi Wawancara dengan Peserta Didik No. Indikator Nomor Pertanyaan Jumlah Pertanyaan 1. Proses mengajar guru 1, 2, 3, 4, 5, 6 6 2. Peserta didik 7, 8, 9, 10, 11, 12 6 3. Sekolah dan kelas 13, 14, 15, 16 4 4. PBM bahasa Jerman 17, 18, 19, 20, 21, 22 6 Jumlah Pertanyaan 22 3. Angket Menurut Arikunto 2002: 28 angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan secara tertulis kepada responden. Selain wawancara, data angket diperlukan untuk mengetahui pendapat atau sikap peserta didik terhadap pembelajaran bahasa Jerman. Angket terdiri dari angket terbuka dan angket tertutup. Angket terbuka adalah jenis angket yang pengisiannya dengan cara 53 memberi uraian singkat. Sedangkan, angket tertutup adalah angket yang pengisiannya melalui mencentang jawaban yang dirasa paling sesuai. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket terbuka, agar peserta didik dapat memberi jawaban secara deskriptif. Angket terbuka memungkinkan peserta didik mengungkapkan jawaban dengan jelas, sehingga hasil angket dapat dianalis lebih mendalam. Berikut ini adalah kisi-kisi angket dalam penelitian ini. Tabel 9: Kisi-kisi Angket I No. Indikator Nomor Butir Soal Jumlah 1. Pemberlakuan media permainan bahasa Bildgeschichte di sekolah 1 1 2. Media pembelajaran yang berlaku pada pembelajaran bahasa Jerman 2 1 3. Persepsi dan kesulitan peserta didik pada pembelajaran bahasa Jerman 3, 4 2 4. Penawaran media permainan bahasa Bildgeschichte pada pembelajaran bahasa Jerman 5 1 5. Harapan peserta didik pada pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman 6 1 Jumlah butir soal 6 Tabel 10: Kisi-kisi Angket II No. Indikator Nomor Butir Soal Jumlah 1. Persepsi peserta didik terhadap penerapan media permainan bahasa Bildgeschichte pada pembelajaran bahasa Jerman 1, 2 2 2. Minat dan motivasi peserta didik pada pembelajaran bahasa Jerman setelah penerapan media permainan bahasa Bildgeschichte 3, 4 2 3. Penguasaan materi peserta didik pada pembelajaran bahasa Jerman setelah penerapan media permainan bahasa Bildgeschichte 5, 6 2 4. Saran peserta didik pada pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman pertemuan berikutnya 7 1 Jumlah butir soal 7 54 Tabel 11: Kisi-kisi Angket III No. Indikator Nomor Butir Soal Jumlah 1. Minat dan motivasi peserta didik pada pembelajaran bahasa Jerman setelah penerapan media permainan bahasa Bildgeschichte 1 1 2. Penguasaan materi peserta didik pada pembelajaran bahasa Jerman setelah penerapan media permainan bahasa Bildgeschichte 2, 3 2 3. Persepsi peserta didik pada pembelajaran bahasa Jerman setelah penerapan media permainan bahasa Bildgeschichte 4, 5 2 4. Saran peserta didik pada pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman 6 1 Jumlah butir soal 6 4. Instrumen Tes Tes dilakukan dua tahap. Tes tahap pertama dilakukan pada pertemuan keempat siklus I, sedangkan tes kedua dilakukan pada tahap kedua dilakukan pada pertemuan keempat siklus II. Tes tahap I dan II dilaksanakan pada pertemuan keempat masing-masing siklus untuk mengetahui akibat dari pelaksanaan tindakan, sehingga dapat diketahui keberhasilan tindakan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dengan bentuk uraian. Dengan bentuk uraian, memungkinkan peserta didik dapat mengeksplore keterampilannya dalam berbahasa Jerman dan juga dapat mengekspresikan gagasannya. Melalui tes, peneliti mendapatkan data yang berupa nilai tes. Jadi, selain data kualitatif, peneliti juga dapat mendapatkan data berupa angka yaitu nilai tes peserta didik. Angka-angka tersebut kemudian dianalisis lebih lanjut. Sebelum melakukan tes, 55 peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi instrumen tes tersebut. Berikut ini adalah kisi-kisi intrumen tes siklus I dan siklus II. Tabel 12: Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Tema Indikator Bentuk soal Mengungkap kan informasi secara tertulis dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga dan kehidupan sehari-hari. a. Menulis kata, frasa, dan kalimat dengan huruf ejaan dan tanda baca yang tepat. b. Mengungkapk- an informasi secara tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kacakapan menggunakan kata, frasa, dengan huruf, ejaan, tanda baca dan struktur yang tepat. Alltag Sub Tema: Lebensmi- ttel einkaufen, Essen, Im Kaufhaus, Wohnung. 1. Menulis kata dengan tepat. 2. Menulis frasa atau kalimat dengan tepat. 3. Menyusun kata atau frasa menjadi kalimat dengan struktur yang tepat . 4. Menyusun frasa atau kalimat yang tersedia menjadi wacana. 5. Membuat wacana sederhana dengan tanda baca yang tepat. Essay, menulis karangan sederhana secara terpimpin 56

E. Pengumpulan Data Penelitian