2 Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk tetapi tidak terbatas pada:
a Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing b Penetapan tingkat diskonto
c Penetapan cadangan wajib minimum d Pengaturan kredit atau pembiayaan
3. Peran Bank Indonesia dalam Stabilitas Sistem Keuangan
a. Pengertian stabilitas sistem keuangan Stabilitas sistem keuangan belum memiliki definisi baku yang diterima secara
internasional. Beberpa devinisi menganai SSK intinya bahwa suatu sistem keuangan memasuki tahap tidak stabil pada saat sistem tersebut telah membahayakan dan
menghambat kegiatan ekonomi. b. Pentingnya stabilitas sistem keuangan
Sistem kekuangan berfungsi menglaokasikan dana dari pihak yang mengalami suplus kepada yang mengalami defisit. Jika sistem keuangan tidak stabil dan tidak
berfungsi scara efisien, pengalokasian dana tidak akan berjalan dengan baik sehingga dapat mengahmbat pertumbuhan ekonomi.
c. Peran Bank Indonesia dalam stabilitas sistem keuangan Bank Indonesia memiliki lima peran utama dalam menjaga stabilitas sistem
keuangan. Kelima peran itu adalah: 1 Bank Indonesia memiliki tugas unuk menjaga stbilitas moneter antara lain melaui
instrumen suku bungan dalam operasi pasar terbuka. Untuk menciptakan stabilitas moneter bank indonesia telah menerapkan suatu kebijakan inflation targeting
framework 2 Bank ndonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga
keuangan yang sehat, khususnya perbankan melalui mekanisme pengawasan dan regulasi
3 Bank indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
4 Melalui fungsinya dalam riset pemantauan BI dapat mengakses informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan
5 Bank indonesia memilki fungsi sebagai jaring pengaman sistem keuangan.
OTORITAS JASA KEUANGAN OJK 1.
Pengertian
Lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 yang independen dan bebas dari campur tangan pihka lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyelidikan terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keungan.
2. Tujuan
Tujuan dibentuk OJK adalah agar keseluruhan sektor jasa keuangan: a. Terselenggara secara teratur, adil, transparan dan akuntabel
b. Mempu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil c. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat
3. Fungsi
OJK memiliki fungsi sebagai menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintregasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan
4. Tugas
OJK bertugas mengatur dan mengawasi kegiatan di bidang antara lain: a. Jasa keuangan di sektor perbankan
b. Jasa keuangan di sektor pasar modal c. Jasa keuangan di sektor asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga
jasa keuangan lain
5. Wewenang
Dalam melaksanakan tugas OJK memiliki wewenang: a. Menetapkan pelaksanaan undang-undang yang berhubungan dengan jasa keuangan
ini b. Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan
c. Menetapkan keputusan OJK dan peraturan di sektor jasa keuangan d. Menetapkan peraturan yang berhubungan dengan pengawsan di sektor jasa keuangan
e. Menetapkan kebijakan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas OJK f. Menetapkan peraturan tentang tata cara pengelolaan pada lembaga jasa keuangan
g. Mengelola, memelihara dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban h. Menetapkan struktur organisasi dan insfrastruktur
i. Menetapkan peraturan tentang pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di sektor jasa keuangan