127
Tabel 14. Peningkatan yang terjadi pada waktu Pratindakan ke Siklus I Keterangan
Pratindakan Siklus I
Skor Total 103
106,61 Presentase
40,9 56,4
Berdasarkan data
Tabel 14
di atas
dapat diketahui
bahwa terjadipeningkatan kemampuan membaca permulaan anak usia 5-6 tahun melalui
media audio visual pada Pratindakan dan tindakan pada Siklus I.
Gambar 3. Diagram batang peningkatan kemampuan membaca permulaan melalui media audio visual anak usia 5-6 tahun di TK PKK BENER.
5. Refleksi Tindakan Siklus I
Refleksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah evaluasi terhadap proses pembelajaran pada tindakan dalam satu siklus. Kegiatan yang dilakukan
selanjutnya digunakan sebagai pijakan dalam melakukan kegiatan pada Siklus II. Peneliti menganalisis hal-hal yang menjadi masalah atau kendala pada
pelaksanaan tindakan Siklus I. Berdasar pengamatan dan analisis mengenai beberapa masalah yangdihadapi pada pembelajaran Siklus I, antara lain:
10 20
30 40
50 60
70
Pratindakan Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
Siklus I
Presen tase
Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Audio Visual Anak Usia 5-6 Tahun
dari Pratindakan sampai Siklus I
128
1 Media audio visual yang digunakan belum variatif bagi beberapa anak. Hal
ini menyebabkan anak kurang maksimal dalam mengikuti kegiatan membaca pemulaan.
2 Kegiatan pada siklus I dilakukan secara klasikal dirasa kurang efektif, karena
beberapa anak yang memperoleh tempat duduk pada baris belakang terhalang pandangannya oleh teman-teman yang duduk didepan sehingga anak tidak
dapat optimal mengikuti kegiatan. 3
Pemilihan hari pada kegiatan siklus Ikurang tepat sehingga selalu bersamaan dengan latihan ekstra gamelan dari SD sehingga anak tidak dapat mendengar
suara dari media audio visual tersebut. 4
Pada saat kegiatan disalah satu pertemuan siklus I pagi hari hujan deras sehingga banyak anak yang datang terlambat, anak yang datang terlambat
tersebut membuat kegaduhan dengan berbicara sendiri dengan teman sebelahnya dan keluar masuk kelas ketika kegiatan berlangsung.
5 Perlakuan atau kegiatan membaca permulaan pada setiap indikator yang
diberikan kepada anak terlalu banyak sehingga masih banyak anak yang belum maksimal, sehingga presentase kenaikan dari setiap pertemuan belum
terlalu banyak. Pelaksanaan tindakan Siklus I masih ada kekurangannya sehingga
perludilakukan tindakan perbaikan agar dapat terjadi peningkatan yang signifikanterhadap kemampuan berbicara anak pada tindakan Siklus II. Peneliti
menyusun kembali rencana langkah-langkah perbaikan untuk pelaksanaan
129
kegiatan berbicaradengan media gambar pada Siklus II. Langkah-langkah perbaikan yang akandilaksanakan pada Siklus II adalah sebagai berikut:
1 Media audio visual yang digunakan tidak hanya 1 macam namun diusahakan
terdapat lebih dari dua namun inti dari kegiatan membaca permulaan dalam media audio visual tersebut masih sama. Diharapkan dengan variasi media
yang ada dapat lebih meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak. 2
Kegiatan pada siklus II direncanakan dengan kegiatan kelompok agar anak dapat melihat dengan jelas media audio visual yang sedang diputar saat
kegiatan. 3
Peneliti menjadwalkan kegiatan siklus II agar tidak bersamaan dengan latihan ekstra gamelan SD sehingga anak dapat melakukan kegiatan membaca
permulaan dengan optimal. 4
Peneliti membagi kelompok dengan memindahkan anak yang membuat kegaduhan dengan anak yang cenderung pendiam menjadi satu kelompok,
dengan harapan anak dapat lebih tertib dan berkonsentrasi padakegitan membaca permulaan menggunakan audio visual.
5 Kegiatan atau perlakuan membaca permulaan pengenalan huruf, suku kata
dan kata yang diberikan kepada anak dibatasi hanya dari huruf A-J dan perpaduannya saja.
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada tindakan Siklus I dapatdiketahui
bahwa peningkatan
kemampuan membaca
permulaan menggunakan media audio visual Kelompok B TK BenerYogyakarta belum
mencapai keberhasilan yang diharapkan. Oleh karena itu,kegiatan membaca
130
permulaan menggunakan media audio visual perlu dilanjutkan pada tindakanSiklus II dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan
menggunakan media audio visual. Hipotesis pada tindakan Siklus I adalah dengan menambah variasi media
audio visual yang digunakan peneliti, penggantian model belajar menjadi kelompok, penjadwalan kegiatan agar kegiatan lebih optimal dan memindahkan
anak yang sering membuat gaduh dengan yang tidak, serta membatasi huruf yang akan dikenalkan kepada anak yaitu A-J serta perpaduannya, diharapkan mampu
meningkatkan kemampuan membaca permualaan menggunakan media audio visual anak Kelompok B di TK Bener Yogyakarta.
a. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II