Siklus Penelitian Tindakan Kelas

68 subyek penelitian, variabel aktivitas belajar, dan kompetensi dasar yang diteliti. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Herlina Permatasari 2012 yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Team Assisted Individualization untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI AK 1 SMK Abdi Negara Muntilan Tahun Ajaran 20122013”. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Pada siklus I, rata-rata hasil belajar siswa pada ranah kognitif meningkat sebesar 21,2 dengan rata-rata nilai pre- test 68,62 dan post-test 89,82 serta diperoleh persentase ketuntasan klasikal 93,11. Hal ini juga diikuti dengan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah afektif dan ranah psikomotorik dengan rata-rata klasikal masing-masing adalah 84,17 dan 79,17. Pada siklus II, rata- rata hasil belajar siswa pada ranah kognitif juga mengalami peningkatan sebesar 7,66 dengan rata-rata nilai pre-test 80,67 dan posttest 88,33 serta diperoleh persentase ketuntasan klasikal 83,33. Hal ini juga diikuti dengan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah afektif dan ranah psikomotorik dengan rata-rata klasikal masing- masing adalah 90,56. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI Team Assisted Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI AK 1 SMK Abdi Negara Muntilan tahun ajaran 20122013. 69 Persamaan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran dan variabel yang sama yaitu, hasil belajar akuntansi. Perbedaannya terletak pada subyek penelitian.

C. Kerangka Berpikir

Secara umum, hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu, faktor dalam diri sendiri dalam diri peserta didik, dan faktor dari luar guru dan cara mengajarnya, lingkungan, dan sebagainya. Faktor-faktor inilah yang mmbedakan hasil belajar peserta didik satu dengan peserta didik lainnya. Faktor keberhasilan belajar tidak terlepas dari cara mengajar dan metode yang digunakan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Dalam proses pembelajaran akuntansi di kelas XI Akuntansi 4 SMK N 1 Jogonalan guru masih menggunakan metode ceramah dan latihan soal, belum menerapkan variasi model pembelajaran yang lebih menarik. Model pembelajaran konvensional cenderung menjadikan siswa cepat bosan dan tidak tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran, sehingga siswa membicarakan hal lain diluar materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini menyebabkan hasil belajar kognitif siswa cenderung rendah dan kurang optimal. Mata pelajaran akuntansi standar kompetensi mengelola kartu utang sendiri membutuhkan kecermatan dan ketelitian sehingga apabila siswa bosan dan kurang aktif akan mengakibatkan tingkat pemahaman siswa kurang optimal. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memecahkan masalah melalui penerapan model