Pengertian Hasil Belajar Akuntansi

15 b Pemahaman Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan adalah pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh yang lain dari yang telah dicontohkan, atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. Pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga kategori. Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti yang sebenarnya, misalnya dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia, mengartikan Bhineka Tunggal Ika, mengartikan Merah Putih, dan sebagainya. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok. Tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi dimana dengan ekstrapolasi diharapkan sesorang mampu melihat di balik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dan sebagainya. 16 c Aplikasi atau Penerapan Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi. Jadi tingkat hasil belajar aplikasi merupakan kesanggupan menerapkan abstraksi suatu konsep, ide, teori, rumus dalam situasi yang baru. d Analisis Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya. Dengan analisis diharapkan sesorang mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat memilahkan integritas menjadi bagain-bagian yang tetap terpadu, untuk beberapa hal memahami prosesnya, untuk hal lain memahami cara bekerjanya, untuk hal lain lagi memahami sistematikanya. e Sintesis Penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh disebut sintesis. Berpikir berdasar pegetahuan hafalan, berfikir pemahaman, berpikir aplikasi, dan berpikir analisis dapat dipandang sebagai berpikir 17 konvergen yang satu tingkat lebih rendah daripada berfikir divergen. Dalam berfikir konvergen, pemecahan atau jawabannya akan sudah diketahui berdasarkan yang sudah dikenalnya sedangkan berfikir sintesis adalah berfikir divergen dimana pemecahan atau jawabannya belum dapat dipastikan. Berpikir sintesis merupakan salah satu terminal untuk menjadikan orang menjadi lebih kreatif. Berpikir kreatif merupakan salah satu hasil yang hendak dicapai dalam pendidikan. f Evaluasi Evaluasi merupakan pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materi dan lain- lain. Evaluasi perlu adanya suatu kriteria atau standar tertentu. Tipe hasil belajar belajar ini dikategorikan paling tinggi, mencakup semua tipe hasil belajar yang telah disebut di atas. 2 Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman, kebiasaan belajar, dan 18 hubungan sosial. Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar, yaitu: a Receiving atau attending, yakni kepercayaan dalam menerima rangsangan stimulus dari luar yang datang pada siswa, baik dalam bentuk masalah situasi, gejala. b Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar. c Valuing penilaian, yakni berkenaan dengan penilaian dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus. d Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam suatu sistem organisasi, termasuk menentukan hubungan suatu nilai dengan nilai lain dan kemantapan, prioritas nilai yang telah dimilikinya. e Karakteristik dan internalisasi nilai, yakni keterpaduan dari semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan perilakunya. 3 Ranah Psikomotorik Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan skill dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkat keterampilan, yakni: a Gerakan refleks keterampilan pada gerakan yang sering tidak sadar. b Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.