Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
66 Individualization TAI untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi
Siswa Kelas XI Akuntansi 3 SMKN 1 Godean Tahun Ajaran 20142015”. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Instruction TAI dapat meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi
Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Pengelolaan Kartu Aktiva Tetap, Mengidentifikasi Data Mutasi Aktiva Tetap, serta Mengidentifikasi
Penyusutan dan Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap Siswa Kelas XI Akuntansi 3 SMKN 1 Godean tahun ajaran 20142015 yang dibuktikan
dengan adanya peningkatan hasil belajar afektif dan kognitif. Peningkatan hasil belajar afektif meningkat sebesar 11,28 atau pada
siklus I sebesar 73,18 menjadi 84,46 pada siklus II. Peningkatan nilai rata-rata kelas hasil belajar kognitif melalui pre test dan post test
pada siklus I meningkat sebesar 3,58 atau dari 72,48 menjadi 76,06. Sementara itu pada siklus II meningkat sebesar 12,78 atau dari 68,94
menjadi 81,72. Peningkatan ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 19,36 atau dari 45,16 menjadi 64,52. Sementara pada siklus II
meningkat sebesar 34,375 atau dari 46,875 menjadi 81,25. Persamaan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran dan variabel
yang sama yaitu, hasil belajar akuntansi. Perbedaannya terletak pada subyek penelitian.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ika Budiarti 2013 yang berjudul
“Implementasi Model Cooperative Leraning Tipe TAI Team
67 Accelerated Instruction dalam Peningkatan Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa pada Siswa Kelas X Akuntansi 4 Program Keahlian
Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman Tahun Ajara n 20122013”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa implementasi model Cooperative Learning tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa, Hal ini
ditunjukan pada rata-rata nilai pre test dan post test siklus I mengalami peningkatan sebesar 16.55 atau dari 69.31 menjadi 85.86. Sementara
itu pada rata-rata nilai pre test siklus II sebesar 73.72 dan pada post test siklus II sebesar 92.41 atau meningkat sebesar 18.69. Sementara
itu pada ketuntasan belajar klasikal pada siklus I terdapat 21 dari 29 atau 72.41 yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM,
pada siklus II meningkat sejumlah 89.65 siswa telah mencapai KKM. Model Cooperative Learning tipe TAI juga dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa, persentase aktivitas belajar siswa dari siklus I sebesar 55 meningkat menjadi 78.2 pada siklus II. Hasil respon
siswa terhadap implementasi model Cooperative Learning tipe TAI untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa juga mendapat
respon positif hal ini dibuktikan dari hasil distribusi angket sebesar 80.92.
Persamaan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran dan variabel yang sama yaitu, hasil belajar akuntansi. Perbedaannya terletak pada