26 masalah bersama. Mengacu pada teori tersebut, dalam penelitian ini
penerapan metode sosiodrama bertujuan untuk agar siswa memahami berbagai aktivitas, alat, dan kebermanfaatan upacara adat Sekaten, Gugur
Gunung, dan Mitoni.
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode lainnya. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 2006: 88
menerangkan kelebihan metode sosiodrama sebagai berikut. 1
Siswa melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan mengingat isi bahan yang akan didramakan. Sebagai pemain harus memahami,
menghayati isi cerita secara keseluruhan, terutama untuk materi yang harus diperankannya. Dengan demikian, daya ingatan siswa harus tajam
dan tahan lama.
2 Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu main
drama para pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan waktu yang tersedia.
3 Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan
akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah. Jika seni drama mereka dibina dengan baik kemungkinan besar mereka akan menjadi
pemain yang baik kelak.
4 Kerja sama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-
baiknya. 5
Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan sesamanya.
6 Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah
dipahami orang lain. Selain mempunyai kelebihan, metode sosiodrama juga memiliki
kekurangan dibandingkan dengan metode lain. Syaiful Sagala 2010: 213 menyebutkan kekurangan-kekurangan metode sosiodrama antara lain: 1
sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka kurang kreatif; 2 banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka
pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksanaan pertunjukan; 3
27 memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempat bermain sempit menjadi
kurang bebas; 4 sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton yang kadang-kadang bertepuk tangan, dan sebagainya.
4. Petunjuk Penggunanaan Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut harus dapat diatasi agar pelaksanaan metode sosiodrama dapat
berjalan dengan baik. Usaha untuk mengatasi kelemahan dari metode sosiodrama diuraikan oleh Syaiful Sagala 2010: 214, antara lain ialah:
a. Guru harus menerangkan kepada siswa, untuk memperkenalkan metode
ini, bahwa dengan jalan sosiodrama siswa diharapkan dapat memecahkan masalah hubungan sosial yang aktual ada di masyarakat. Kemudian guru
menunjuk beberapa siswa yang berperan, dan siswa yang lain menjadi penonton dengan tugas-tugas tertentu pula.
b. Guru harus memilih masalah yang urgen sehingga menarik minat anak.
Guru dapat menjelaskan dengan baik dan menarik, sehingga siswa terangsang untuk memecahkan masalah itu.
c. Agar siswa memahami peristiwanya maka guru harus bisa menceritakan
sambil mengatur adegan pertama. d.
Bobot atau luasnya bahan pelajaran yang akan didramakan harus sesuai dengan waktu yang tersedia. Oleh karena itu harus diusahakan agar para
pemain berbicara dan melakukan gerakan jangan sampai banyak variasi yang kurang berguna.
Penggunaan metode sosiodrama akan berjalan dengan baik apabila pelaksanaannya sesuai dengan petunjuk penggunaan metode sosiodrama.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 2006: 88 menjelaskan petunjuk guna menggunakan metode sosiodrama adalah sebagai berikut.
28 a.
Tetapkan dahulu masalah-masalah sosial yang menarik perhatian siswa untuk dibahas. Permasalahan disesuaikan dengan tingkat pengetahuan
siswa dan sesuai kenyataan rill masalah yang dialami siswa. b.
Ceritakan kepada kelas siswa mengenai isi dari masalah-masalah dalam konteks cerita tersebut. Masalah perlu dipahami siswa agar siswa dapat
menghayati dan memainkan peran tersebut. Masalah perlu difokuskan agar siswa memahami sesuai tingkat pemahaman siswa tersebut.
c. Tetapkan siswa yang dapat atau yang bersedia untuk memainkan
peranannya di depan kelas. Siswa dapat dipilih secara bergilir atau bergantian. Siswa diberi gambaran tentang peran yang dimainkan agar
siswa memahami dan menghayati peran tersebut. d.
Jelaskan kepada pendengar mengenai peranan mereka pada waktu sosiodrama sedang berlangsung.
e. Beri kesempatan kepada para pelaku untuk berunding beberapa menit
sebelum mereka memainkan perannya. Diskusi diperlukan agar dalam memainkan drama terjadi kekompakan dan keserasian antarpemain.
f. Akhiri sosiodrama pada waktu situasi pembicaraan mencapai ketegangan.
g. Akhiri sosiodrama dengan diskusi kelas untuk bersama-sama
memecahkan masalah persoalan yang ada pada sosiodrama tersebut. h.
Jangan lupa menilai hasil sosiodrama tersebut sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut. Hal tersebut dilakukan agar ada tindak lanjut
dan perbaikan dalam sosiodrama selanjutnya.
29 Selain menyesuaikan dengan petunjuk penggunaan, langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran juga harus tepat agar metode sosiodrama dapat berjalan efektif. Roestiyah N. K 2001: 91-92 menguraikan langkah-
langkah pembelajaran menggunakan metode sosiodrama sebagai berikut: a guru mengenalkan dan menjelaskan tujuan metode sosiodrama kepada siswa
b guru memilih masalah yang bisa memotivasi siswa untuk memecahkan masalah tersebut c guru menjelaskan masalah sambil mengatur adegan d
guru mempertimbangkan pemeran dalam drama e guru menjelaskan tugas pemeran drama f guru menjelaskan tugas penonton drama g guru
membantu jalannya drama h guru menghentikan drama ketika drama mencapai klimaks h guru membimbing tanya jawab dan diskusi.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan langkah- langkah penggunaan metode sosiodrama terdiri atas beberapa tahapan
sebagai berikut. 1.
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan dan langkah- langkah pembelajaran sosiodrama, serta tugas pemeran drama dan
pengamat drama. 2.
Siswa dan guru menetapkan masalah yang akan didramakan, pada penelitian ini akan difokuskan pada upacara adat Sekaten, Gugur Gunung
dan Mitoni. 3.
Siswa dan guru menetapkan satu kelompok yang menjadi pemeran drama, sedangkan siswa lain menjadi tiga kelompok pengamat drama.
Peran dalam drama terdiri atas peran anak-anak dan orang dewasa.
30 4.
Kelompok pemeran drama membuat skenario sederhana dan melakukan latihan, sedangkan kelompok pengamat mempersiapkan tata panggung
kemudian mencermati lembar pengamatan pemeran drama yang dibagikan guru.
5. Kelompok pemeran drama melakukan pementasan dan kelompok
pengamat drama mengamati pementasan drama kemudian mengisi lembar pengamatan pemeran drama.
6. Siswa dan guru melakukan diskusi tentang penampilan kelompok
pemeran drama, serta kesalahan bahasa yang terjadi selama pementasan drama.
7. Siswa dan guru mengambil kesimpulan tentang pembelajaran sosiodrama
yang telah dilakukan. Langkah-langkah pembelajaran sosiodrama tersebut kemudian
dijadikan landasan untuk menyusun lembar observasi aktivitas siswa.
C. Keterkaitan Metode Sosiodrama dengan Keterampilan Bercerita Bahasa