78
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan
bercerita menggunakan
metode sosiodrama
dengan memperhatikan keragaman kemampuan individu, memberikan penguatan,
mempersiapkan tata panggung sebelum jam pelajaran serta menjelaskan aspek dalam penilaian keterampilan bercerita bahasa Jawa meningkatkan
keterampilan bercerita bahasa Jawa siswa kelas IV SD Muhammadiyah Nglatihan. Peningkatan dapat dilihat dari persentase siswa yang nilainya
mencapai KKM 72. Sebelum dilakukan aksi, persentase siswa yang mencapai KKM masih rendah yaitu 16,67. Setelah dilakukan aksi siklus I, persentase
siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 33,33. Pada akhir siklus II, persentase siswa yang mencapai KKM semakin meningkat menjadi persentase
75. Hasil tersebut sesuai dengan kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditetapkan yaitu
≥75 jumlah siswa mendapatkan nilai di atas KKM 72.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, peneliti memberikan beberapa saran yang perlu dipertimbangkan oleh berbagai pihak berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran keterampilan bercerita menggunakan metode sosiodrama siswa kelas IV SD Muhammadiyah Nglatihan.
1. Kepada kepala sekolah, sebagai bahan pertimbangan pembinaan guru
kelas agar melaksanakan metode sosiodrama dalam rangka meningkatkan
79 keterampilan bercerita Bahasa Jawa dengan memperhatikan keragaman
kemampuan individu, memberikan penguatan, mempersiapkan tata panggung sebelum jam pelajaran serta menjelaskan aspek dalam penilaian.
2. Kepada guru kelas, untuk melaksanaan metode sosiodrama dalam rangka
meningkatkan keterampilan bercerita Bahasa Jawa memperhatikan keragaman kemampuan individu, memberikan penguatan, mempersiapkan
tata panggung sebelum jam pelajaran serta menjelaskan aspek dalam penilaian.
3. Kepada siswa, dalam upaya meningkatkan keterampilan bercerita,
disarankan agar lebih sering menggunakan sosiodrama bersama teman- temannya.
80
DAFTAR PUSTAKA
Agustinus Ngadiman. 2006. Sikap Generasi Muda Terhadap Bahasa Jawa dan Implikasinya Bagi Penguatan Bhineka Tunggal Ika. Prosiding, Kongres
Bahasa Jawa IV yang diselenggarakan oleh Komisi Pendidikan Informal dan Nonformal, tanggal 10-14 September 2006. Semarang: Kumpulan
Makalah Komisi Pendidikan Informal dan Nonformal.
Bachtiar S. Bachri. 2005. Pengembangan Kegiatan Bercerita di Taman Kanak- Kanak, Teknik Prosedurnya. Jakarta: Depdiknas.
Burhan Nurgiyantoro. 2001. Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.
. 2005. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: UGM Press.
. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.
Brown, H. Douglas. 2004. Language Assesment Principles and Classroom Practices. New York: Pearson Education Company.
Henry Guntur Tarigan. 1981. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
. 1987. Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Hesti Ratna Sari. 2013. Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan
Metode Sosiodrama Siswa Kelas VB SD Negeri Keputran I Yogyakarta. Skripsi
,
tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Yogyakarta. Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Muh. Nur Mustakim. 2005. Peranan Cerita dalam Pembentukan Perkembangan
Anak TK. Jakarta: Dikti. Depdiknas. Musfiroh
. 2005. Pembelajaran dengan Metode Bercerita. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurbiana Dhieni. 2008. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Oemar Hamalik. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Roestiyah. N.K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Salleh Abbas. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah
Dasar. Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
81 Santrock, John. W. 1995. Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup.
Alih Bahasa: Achmad Chuairi Juda Damaik. Jakarta: Erlangga. . 2007. Perkembangan Anak Edisi Kesebelas Jilid 1. Alih Bahasa: Mila
Rachmawati Anna Kuswanti. Jakarta: Erlangga. Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset, Praktik. Bandung:
Nusa Media. Sri Haryani. 2014. Upaya Meningkatkan Ketrampilan Berbicara dan Motivasi
Belajar Siswa dengan Strategi Sosiodrama pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas IIIB MI Ma’arif Bego tahun Ajaran 20122013. Skripsi. tidak dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Sry Satriya Tjatur Wisnu Sasangka. 2009. Unggah Ungguh Bahasa Jawa. Jakarta: Yayasan Paralingua.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Suharsimi Arikunto. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Supartinah. 2013. Instrumen Nontes Keterampilan Berbicara Berbasis Nilai
Budaya Jawa di Kelas Awal Sekolah Dasar. Jurnal Diskus Universitas Negeri Yogyakarta. 17 01, 310-311.
Syaiful Bahri Djamarah. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Syaiful Sagala. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Syamsu Yusuf. 2009. Psikologi Perkembangan Anak Remaja. Bandung:
Remaja Rosdakarya. Tim Pengembang Kurikulum. 2010. Kurikulum Muatan Lokal Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa. Yogyakarta: Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.
Titik W.S, dkk. 2003. Teknik Menulis Cerita Anak. Bandung: Pinbooks. Wedhawati, dkk. 2006. Tata Bahasa Jawa Mutakhir Edisi Revisi. Yogyakarta:
Kanisius. Wina Sanjaya. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
82 . 2013. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta:
Prenada Media Group.
83
LAMPIRAN
84 Lampiran 1. Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa
No. Subyek
Pengamatan Aspek yang diamati
Nomor item pada lembar observasi
1. Siswa
a. Siswa
memperhatikan penjelasan guru
1 b.
Siswa serius
melakukan persiapan dan latihan drama.
4 c.
Siswa berpartisipasi dalam drama
5 d.
Siswa aktif
bertanya, menyampaikan pendapat dan
berdiskusi 2,3,6
e. Siswa mengambil kesimpulan
7
85 Lampiran 2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus
: Pertemuan
: Hari, tanggal :
No. Indikator
Uraian
1.
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan dan langkah-langkah pembelajaran
sosiodrama, serta tugas pemeran drama dan pengamat drama.
2. Siswa ikut serta memilih masalah yang akan
didramakan. Penelitian ini akan fokus pada masalah upacara adat Sekaten, Gugur Gunung
dan Mitoni
3. Siswa ikut serta menetapkan satu kelompok
yang menjadi pemeran drama, dan tiga kelompok yang menjadi pengamat drama.
4. Kelompok pemeran drama membuat skenario
sederhana dan melakukan latihan, sedangkan kelompok pengamat mempersiapkan tata
panggung kemudian mencermati lembar pengamatan pemeran drama yang dibagikan
guru.
5. Kelompok pemeran drama melakukan
pementasan dan kelompok pengamat drama mengamati pementasan drama kemudian
mengisi lembar pengamatan pemeran drama.
6. Siswa melakukan diskusi tentang penampilan
kelompok pemeran drama, serta kesalahan bahasa yang terjadi selama pementasan
drama.
7. Siswa mengambil kesimpulan tentang
pembelajaran sosiodrama
yang telah
dilakukan
Catatan tambahan:
Observer,
86 Lampiran 3. Rubrik Penilaian Keterampilan Bercerita Bahasa Jawa
Nama :
Hari, tanggal :
Siklus, pertemuan : No
Aspek yang Dinilai
Kriteria Skor
1. Isi cerita Jika 4 sub aspek nama tokoh, tempat kejadian,
waktu kejadian dan peristiwa sesuai dengan tema.
4 Jika 3 diantara 4 sub aspek nama tokoh, tempat
kejadian, waktu kejadian dan peristiwa sesuai dengan tema.
3 Jika 2 diantara 4 sub aspek nama tokoh, tempat
kejadian, waktu kejadian dan peristiwa sesuai dengan tema.
2 Jika 0-1 diantara 4 sub aspek nama tokoh,
tempat kejadian, waktu kejadian dan peristiwa sesuai dengan tema.
1 2.
Tata Bahasa Jawa
Jika selalu bercerita dengan struktur kalimat bahasa Jawa yang baik dan benar.
4 Jika 1-3 kali terjadi kesalahan dalam struktur
kalimat bahasa Jawa. 3
Jika 4-6 kali terjadi kesalahan dalam struktur kalimat bahasa Jawa.
2 Jika lebih dari 6 kali terjadi kesalahan dalam
struktur kalimat bahasa Jawa. 1
3. Kosakata
bahasa Jawa Jika bercerita dengan kosakata yang sangat
variatif. 4
Jika bercerita dengan kosakata yang cukup variatif.
3 Jika bercerita dengan kosakata yang kurang
variatif. 2
Jika bercerita dengan kosakata yang tidak variatif.
1 4.
Kelancaran Jika selalu bercerita secara ajeg, tidak terlalu
cepat serta olah vokal yang tepat. 4
Jika bercerita secara ajeg dan tidak terlalu cepat namun terjadi kesalahan dalam olah vokal.
3 Jika dalam bercerita tidak terlalu cepat namun
tidak ajeg serta terjadi kesalahan dalam olah vokal.
2 Jika dalam bercerita tidak ajeg, terlalu cepat serta
terjadi kesalahan dalam olah vokal. 1
87 5.
Pengucapan Jika selalu bercerita dengan pengucapan bunyi
vokal, konsonan serta semivokal yang tepat. 4
Jika bercerita dengan pengucapan bunyi vokal dan konsonan yang tepat, namun terjadi
kesalahan dalam pengucapan bunyi semivokal. 3
Jika bercerita dengan pengucapan bunyi vokal yang tepat namun terjadi kesalahan dalam
pengucapan bunyi konsonan dan semivokal. 2
Jika dalam bercerita terjadi kesalahan dalam pengucapan bunyi vokal, konsonan serta
semivokal. 1
6. Tingkat tutur
Jika selalu menggunakan tutur kata secara tepat. 4
Jika sering menggunakan tutur kata secara tepat. 3
Jika jarang menggunakan tutur kata secara tepat. 2
Jika tidak pernah menggunakan tutur kata secara tepat.
1 Jumlah skor
Guru Kelas IV Peneliti,
88 Lampiran 4. RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP SIKLUS I PERTEMUAN 1
Satuan Pendidikan : SD Muhammadiyah Nglatihan
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
KelasSemester : IV2
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit dua jam pelajaran
A. Standar Kompetensi