Perencanaan Aksi Siklus II Pelaksanaan Aksi Siklus II

61 Dari data hasil belajar siklus I dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas belajar mengalami peningkatan, yang semula hanya 2 siswa menjadi 4 siswa. Berdasarkan hasil refleksi proses pembelajaran dan hasil belajar yang dicapai siswa maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan bercerita Bahasa Jawa pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan tindakan. Agar mencapai kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditentukan maka aksi akan dilanjutkan kesiklus II.

3. Deskripsi Pelaksanaan Aksi Siklus II

a. Perencanaan Aksi Siklus II

Perencanaan merupakan tahap pertama dalam penelitian tindakan kelas. Perencanaan pada siklus II ini merupakan rencana perbaikan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Berdasarkan diskusi yang dilakukan oleh peneliti dan guru memperoleh hasil perencanaan siklus II sebagai berikut. 1 Peneliti dan guru menentukan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Waktu penelitian dilakukan berdasarkan jadwal mata pelajaran Bahasa Jawa yang telah disusun oleh SD Muhammadiyah Nglatihan, yaitu pada hari Kamis. 2 Peneliti dan guru merancang skenario pembelajaran, perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian, mulai dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, lembar observasi aktivitas guru 62 dan siswa, lembar pengamatan pemeran drama dan naskah sosiodrama yang berjudul “Ndandani Dalan”. 3 Guru mengarahkan siswa secara bersama-sama untuk mempersiapkan tata panggung sebelum jam pelajaran dimulai. 4 Guru lebih intensif dalam memberikan penguatan kepada siswa dengan kata-kata pujian agar siswa percaya diri dan termotivasi. 5 Guru membentuk kelompok sosiodrama berdasarkan prestasi belajar siswa yang dilihat dari hasil tes keterampilan bercerita Bahasa Jawa pada siklus I. 6 Sehari sebelum pembelajaran, guru memberikan naskah sosiodrama yang akan digunakan pada pertemuan pertama siklus II sehingga siswa mendapat cukup waktu untuk menghafal naskah. 7 Guru menjelaskan enam aspek yang menjadi dasar penilaian keterampilan bercerita, skor setiap aspek, serta KKM yang harus dicapai oleh siswa.

b. Pelaksanaan Aksi Siklus II

Tahap selanjutnya dalam penelitian ini adalah pelaksanaan aksi. Pelaksanaan aksi pada siklus II akan diuraikan di bawah ini. 1 Pertemuan Pertama Siklus II Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 4 Februari 2016. Pembelajaran Bahasa Jawa pada siklus II pertemuan pertama dimulai pukul 10.15 WIB dan berakhir pada pukul 11.25 WIB. Kegiatan pembelajaran diawali dengan pembahasan hasil 63 tes keterampilan bercerita pada siklus I. Pelaksanaan aksi pada siklus II ini berbeda dengan pelaksanaan aksi pada siklus I. Perbedaan terletak pada adanya aksi perbaikan pada siklus II untuk mengatasi kendala pada siklus I. Kegiatan awal yang dilakukan yaitu guru menyampaikan apersepsi berupa pertanyaan tentang naskah sosiodrama yang telah dibagikan sehari sebelumnya. Setelah itu guru memberitahukan tujuan pembelajaran metode sosiodrama menggunakan naskah yang berjudul “Ndandani Dalan”. Selanjutnya guru memperjelas langkah-langkah metode sosiodrama, serta tugas pemeran drama dan pengamat drama hingga siswa benar-benar paham. Setelah guru memberi penjelasan, siswa diminta berkumpul dalam kelompok sesuai dengan pembagian kelompok yang ditentukan oleh guru. Guru memberi penguatan kepada siswa agar percaya diri untuk menjadi pemeran drama, hingga ada satu kelompok yang berinisiatif untuk menjadi kelompok pemeran. Guru memberi arahan agar suara siswa lebih nyaring dan lebih jelas ketika berdialog serta agar siswa dapat mengatur posisi ketika bermain drama. Kemudian kelompok pemeran drama diberi waktu 10 menit untuk latihan dan melakukan persiapan. Guru membagi lembar pengamatan pemeran drama kepada tiga kelompok pengamat ketika pemeran drama sedang melakukan latihan. Kelompok pengamat diberi waktu untuk mencermati lembar 64 pengamatan dan kesempatan untuk bertanya apabila masih ada yang belum dipahami. Selama drama berlangsung, kelompok pengamat memperhatikan jalannya drama. Guru menegur beberapa siswa yang tidak memperhatikan. Setelah drama selesai, guru membimbing siswa lain untuk memberi apresiasi kepada kelompok pemeran dengan bertepuk tangan. Kemudian guru meminta kelompok pengamat untuk mengisi lembar pengamatan pemeran drama. Guru membantu siswa dalam mengisi lembar tersebut. Langkah berikutnya yaitu guru mengatur siswa untuk berdiskusi dan tanya jawab. Setiap perwakilan kelompok pengamat membacakan hasil pengamatan mereka tentang bagaimana penampilan kelompok pemeran. Setiap kali perwakilan kelompok pengamat selesai membacakan hasil pengamatan, guru dan siswa dari kelompok lain membahas secara bersama-sama. Selanjutnya guru memberi kesempatan bagi siswa untuk bertanya tentang hal yang tidak dimengerti. Siswa menyimpulkan materi pembelajaran melalui bimbingan guru. Sebelum mengakhiri pembelajaran, guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk membuat naskah drama dengan tema upacara adat yang masih lestari di lingkungan sekitar siswa. Guru dan siswa berdiskusi hingga diputuskan bahwa tugas pada pertemuan selanjutnya adalah membuat 65 naskah sosiodrama yang berjudul “Mitoni” kemudian siswa diminta untuk beristirahat. 2 Pertemuan Kedua Siklus II Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Februari 2016. Pembelajaran Bahasa Jawa pada siklus II pertemuan kedua dimulai pukul 10.15 WIB dan berakhir pada pukul 11.25 WIB. Kegiatan pembelajaran diawali oleh guru dengan menyampaikan apersepsi berupa pertanyaan tentang tugas pada pertemuan sebelumnya yaitu membuat naskah sosiodrama yang berjudul “Mitoni”. Guru menginformasikan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran sosiodrama dengan naskah yang berjudul “Mitoni”. Guru mengingatkan kembali langkah-langkah metode sosiodrama, serta tugas kelompok pemeran dan kelompok pengamat. Kegiatan selanjutnya yaitu siswa diminta untuk duduk berkelompok sesuai kelompok pada pertemuan sebelumnya. Guru memberi kesempatan bagi siswa yang bersedia menjadi kelompok pemeran. Guru memotivasi kelompok yang bersedia untuk menjadi kelompok pemeran agar tampil percaya diri. Kemudian kelompok pemeran drama diberi waktu 10 menit untuk latihan dan melakukan persiapan. Selama kelompok pemeran melakukan latihan, guru membagikan lembar pengamatan pemeran drama kepada tiga 66 kelompok pengamat. Ketika drama berlangsung, kelompok pengamat drama memperhatikan jalannya drama dengan serius. Guru memberi penguatan verbal dengan mengungkapkan kata- kata pujian kepada kelompok pemeran dan meminta kelompok lain untuk memberi tepuk tangan. Setelah itu guru mengarahkan kelompok pengamat untuk mengisi lembar pengamatan pemeran drama. Guru membantu siswa mengisi lembar tersebut dalam menilai penampilan kelompok pemeran dan menyusun daftar kesalahan bahasa yang terjadi selama drama berlangsung. Kegiatan selanjutnya guru memimpin diskusi kelas untuk mendengarkan hasil kerja masing-masing kelompok pengamat tentang penampilan kelompok pemeran dan kesalahan bahasa yang terjadi dalam drama. Setiap kali perwakilan kelompok selesai membacakan hasil pengamatan, kelompok lain berkomentar dan saling bertukar pendapat. Langkah berikutnya yaitu guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. Setelah itu siswa menyimpulkan materi pembelajaran melalui bimbingan guru. Guru menutup pembelajaran dengan meminta siswa untuk beristirahat. 3 Pertemuan Ketiga Siklus II Pertemuan ketiga dilaksanakan hari Kamis, 18 Februari 2016. Pelajaran Bahasa Jawa pada siklus II pertemuan ketiga dimulai pukul 67 10.15 WIB dan berakhir pada pukul 11.25 WIB. Kegiatan pembelajaran pertemuan ketiga diawali dengan melakukan tanya jawab. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang kesan saat melakukan pembelajaran sosidrama pada pertemuan sebelumnya. Aktivitas selanjutnya guru menginformasikan tujuan pembelajaran bercerita yang akan dicapai. Guru juga menjelaskan tentang tema yang akan diceritakan oleh siswa yaitu “Mitoni”. Selain itu guru menjelaskan tentang enam aspek yang menjadi dasar penilaian keterampilan bercerita Bahasa Jawa, skor setiap aspek, serta KKM yang harus dicapai siswa. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang belum dipahami. Kegiatan selanjutnya siswa menulis pokok-pokok cerita. Setelah itu guru meminta siswa untuk bercerita di depan kelas secara individu sesuai nomor absen. Guru memberi respon dan komentar tentang penampilan siswa ketika bercerita. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan dan guru meminta siswa untuk beristirahat.

c. Observasi

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENNGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Menngunakan Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas Iv Sd Muhammadiyah 10 Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta Tahun Pe

0 0 17

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Menngunakan Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas Iv Sd Muhammadiyah 10 Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 7

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENNGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Menngunakan Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas Iv Sd Muhammadiyah 10 Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta Tahun Pe

0 1 19

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Krama Dalam Pembelajaran Bahasa Jawa Dengan Metode Sosiodrama dan Bermain Peran Siswa Kelas IV SDN 2 Jomboran kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 17

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Krama Dalam Pembelajaran Bahasa Jawa Dengan Metode Sosiodrama dan Bermain Peran Siswa Kelas IV SDN 2 Jomboran kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 5

HUBUNGAN INTENSITAS MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IV SD GUGUS II PENGASIH KULON PROGO TAHUN AJARAN 2015/2016.

8 45 116

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IV SD N KREBET, PANJATAN, KAB. KULON PROGO MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA.

0 0 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP DI KELAS IV SD NEGERI GEGULU KULON PROGO.

2 7 192

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9