Observasi Refleksi Deskripsi Pelaksanaan Aksi Siklus II

67 10.15 WIB dan berakhir pada pukul 11.25 WIB. Kegiatan pembelajaran pertemuan ketiga diawali dengan melakukan tanya jawab. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang kesan saat melakukan pembelajaran sosidrama pada pertemuan sebelumnya. Aktivitas selanjutnya guru menginformasikan tujuan pembelajaran bercerita yang akan dicapai. Guru juga menjelaskan tentang tema yang akan diceritakan oleh siswa yaitu “Mitoni”. Selain itu guru menjelaskan tentang enam aspek yang menjadi dasar penilaian keterampilan bercerita Bahasa Jawa, skor setiap aspek, serta KKM yang harus dicapai siswa. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang belum dipahami. Kegiatan selanjutnya siswa menulis pokok-pokok cerita. Setelah itu guru meminta siswa untuk bercerita di depan kelas secara individu sesuai nomor absen. Guru memberi respon dan komentar tentang penampilan siswa ketika bercerita. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan dan guru meminta siswa untuk beristirahat.

c. Observasi

Observasi dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya aksi. Observasi dilakukan pada setiap langkah yang terdapat dalam metode sosiodrama. Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II, sikap siswa dalam mengikuti pelajaran lebih baik dari siklus sebelumnya. 68 Respon siswa terhadap penjelasan dan pertanyaan yang diberikan oleh guru menjadi beragam. Siswa lebih mudah diatur dan lebih serius dalam mengikuti pembelajaran. Hafalan naskah cerita dalam memainkan drama menjadi lebih baik karena naskah sosiodrama telah diberikan kepada siswa sehari sebelum kegiatan pelajaran sehingga terlihat siswa lebih menguasai jalan cerita. Semakin sedikit siswa yang terlihat mengobrol saat drama berlangsung. Metode sosiodrama membuat siswa menjadi lebih percaya diri untuk tampil di depan umum, termasuk ketika bermain drama dan bercerita secara individu.

d. Refleksi

Langkah terakhir pada pada setiap siklus penelitian tindakan kelas adalah melakukan refleksi. Refleksi pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya peningkatan keterampilan bercerita Bahasa Jawa dengan penerapan metode sosiodrama. Berdasarkan hasil observasi, aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus I. Setelah guru menjelaskan kembali tentang langkah-langkah metode sosiodrama, tugas kelompok pemeran dan kelompok pengamat, siswa menjadi lebih paham dan dapat melaksanakan langkah pembelajaran dengan baik dan runtut. Selain itu guru membentuk kelompok 69 berdasarkan prestasi hasil belajar siswa pada siklus I sehingga kelompok menjadi lebih terstruktur. Pada siklus II guru lebih banyak memberikan penguatan verbal berupa kata-kata pujian. Penguatan tersebut mendorong siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Dengan adanya beberapa perbaikan yang dilakukan pada siklus II, pembelajaran keterampilan bercerita Bahasa Jawa dengan metode sosiodrama lebih berkesan dan menyenangkan. Siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan. Selain peningkatan pada proses pembelajaran, hasil tes keterampilan bercerita Bahasa Jawa siswa kelas IV SD Muhammadiyah Nglatihan juga mengalami peningkatan. Pada siklus II, hasil belajar dari 12 siswa kelas IV SD Muhammadiyah Nglatihan yang dinyatakan tuntas belajar sebanyak 9 siswa 75, sedangkan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 3 siswa 25. Data hasil tes keterampilan bercerita Bahasa Jawa pada siklus II dapat dilihat pada lampiran halaman 119. Berikut ini adalah tabel tingkat keberhasilan keterampilan bercerita Bahasa Jawa siswa kelas IV. Tabel 4. Tingkat Keberhasilan Keterampilan Bercerita Bahasa Jawa pada Siklus II Jumlah Nilai Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase 954,17 Tuntas Belajar 9 75 Tidak Tuntas Belajar 3 25 70 Adapun peningkatan persentase siswa yang nilainya mencapai KKM dapat dilihat dalam bentuk diagram berikut. Gambar 2. Diagram Peningkatan Persentase Siswa yang Mencapai KKM pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II. Dari diagram di atas dapat diketahui besarnya peningkatan persentase siswa yang mencapai KKM pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II. Pada prasiklus siswa yang mencapai KKM sebanyak 2 siswa 16,67 meningkat menjadi 4 siswa 33,33 pada siklus I dan terus meningkat menjadi 9 siswa 75 pada siklus II. Berdasarkan hasil tes keterampilan bercerita Bahasa Jawa siklus II, maka dapat disimpulkan penelitian ini berhasil karena memenuhi kriteria keberhasilan tindakan yang ditentukan yaitu ≥75 siswa mencapai KKM 72.

B. Pembahasan

Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Temuan pertama peneliti melakukan penerapan metode sosiodrama pada siklus I. Aksi pada siklus I ini rupanya dapat meningkatkan keterampilan bercerita Bahasa Jawa meskipun

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENNGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Menngunakan Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas Iv Sd Muhammadiyah 10 Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta Tahun Pe

0 0 17

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Menngunakan Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas Iv Sd Muhammadiyah 10 Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 7

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENNGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Menngunakan Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas Iv Sd Muhammadiyah 10 Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta Tahun Pe

0 1 19

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Krama Dalam Pembelajaran Bahasa Jawa Dengan Metode Sosiodrama dan Bermain Peran Siswa Kelas IV SDN 2 Jomboran kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 17

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Krama Dalam Pembelajaran Bahasa Jawa Dengan Metode Sosiodrama dan Bermain Peran Siswa Kelas IV SDN 2 Jomboran kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 5

HUBUNGAN INTENSITAS MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IV SD GUGUS II PENGASIH KULON PROGO TAHUN AJARAN 2015/2016.

8 45 116

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IV SD N KREBET, PANJATAN, KAB. KULON PROGO MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA.

0 0 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP DI KELAS IV SD NEGERI GEGULU KULON PROGO.

2 7 192

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9