Keterbatasan Anak Tunanetra Kajian Tunanetra 1. Pengertian Anak Tunanetra

26 penglihatan yang dialami anak dengan kelaian penglihatan yang meliputi keterbatasan dalam hal variasi dan luasnya pengalaman, keterbatasan mobilitas dan keteerbatasan interaksi, maka diperlukan prinsip pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik siswa tunanetra.

b. Media Pembelajaran Bagi Siswa Tunanetra 1 Definisi Media Pembelajaran untuk Siswa Tunanetra

Menurut Arif S. Sadiman 2008:7 tantang media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Jadi, media pembelajaran untuk siswa tunanetra merupakan alat bantu kegiatan belajar mengajar yang digunakan sesuai dengan tujuan dan isi materi pelajaran yang bisa dipakai dan sesuai dengan karakteristik anak tunanetra Tujuan penggunaan media pembelajaran untuk mempermudah penyampaian informasi dari sumber belajar kepada siswa, sehingga diharapkan memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan kondisi siswa karena siswa tunanetra berbeda kondisinya, sehingga memrlukan kekhususan dalam pembelajaran. 2 Media Pembelajaran untuk Siswa Tunanetra. MnurutSadiman, dkk 1990, fungsi media media pendidikan secara umum, adalah sebagai berikut; 1 memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual; 2 mengatasi 27 keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera; 3 meningkatkan kegairahan belajar, memungkinkan siswa belajar sendiri berdasarkan minat dan kemampuannya, dan mengatasi sikap pasif siswa; dan 4 memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman dan persepsi siswa terhadap isi pelajaran. Jadi ada beberapa fungsi media pembelajaran, antara lain adalah untuk memperlancar proses pembelajaran, memperjelas sebuah konsep serta membangkitkan minat dan perhatian terhadap pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan oleh tunanetra harus dirancang sedemikian rupa, sehingga sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa tunanetra. Karena katerbatasan siswa tunanetra maka media pembelajaran untuk siswa tunanetra haruslah sesuatu yang dapat ditangkap oleh indera perabaan, pendengaran, penciuman, pencecap atau sisa penglihatan. Berikut adalah macam-macam media pembelajaran yang dapat digunakan untuk siswa tunanetra : a Braille Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia dalam Rancangan MA SPLASH, 2014: 8, braille adalah sebuah sistem penulisan khusus bagi tunanetra yang diciptakan oleh Louis Braille dari Perancis. Braille merupakan sejenis sistem tulisan sentuh yang digunakan oleh tunanetra.