Dimensi Pelecehan Seksual di Tempat Kerja

16 Kekurangan yang ada dalam penelitian pelecehan seksual adalah penjelasan secara teoritis mengapa seseorang memutuskan untuk melakukan tindakan pelecehan seksual Welsh, 1999.

5. Dampak Pelecehan Seksual di Tempat Kerja

Secara keseluruhan penelitian menemukan bahwa dampak pelecehan seksual adalah efek negatif yang dirasakan oleh para korban pelecehan seksual Maypole Rosemarie, 1983. Para korban pelecehan seksual dapat menderita berbagai efek secara emosional dan fisik Crooks Karla, 1983. Foster 1992 menemukan bahwa dampak pelecehan seksual yang sering dialami oleh para korban adalah lekas marah, gelisah, depresi, memburuknya hubungan personal, adanya permusuhan, gangguan tidur, mudah lelah dan sintom stress kerja lain. Salah satu hasil survey menunjukkan bahwa 98 korban pelecehan seksual di tempat kerja mengaku dirinya mengalami dampak negatif seperti: perasaan yang mudah marah, merasa terhina dan dipermalukan dan rendah diri McKinnon, 1979; Croocks Karla 1983. Hasil penelitian Julian, dkk. 1996 menemukan bahwa pelecehan seksual di tempat kerja mampu memprediksi munculnya turnover, psychosomatic dan interpersonal dissatisfaction yang dimediasi oleh efek negative mood dalam bentuk kecemasan danatau depresi yang dirasakan korban pelecehan seksual. Truida menuliskan dalam artikelnya Sexual Harassment; Cause, Consequence and Cures 1992 menjelaskan dampak pelecehan seksual di tempat kerja ke dalam tiga sudut pandang yang berbeda: 17 a. Sudut pandang perusahaan i. Keuangan perusahaan mengalami kerugian. Hal tersebut dikarenakan adanya penurunan produktifitas, semangat dan motivasi pekerja yang mengalami pelecehan seksual. Pekerja yang tidak terlibat pelecehan seksual namun melihat atau mengetahui tindakan tersebut terjadi di tempat kerjanya, dapat kehilangan motivasi bekerja karena tidak dapat menerima atau takut terhadap kejadian tersebut. ii. Perusahaan dapat kehilangan stafnya yang berharga. Pekerja yang mengalami pelecehan seksual akan memilih untuk mengundurkan diri mereka, meskipun dianggap memiliki kinerja dan prestasi yang baik. iii. Meningkatnya tingkat absensi dan stress kerja dikalangan pekerja. Pekerja takut kembali mengalami pelecehan seksual di tempat kerja dan akibat-akibat lainnya yang memicu pekerja untuk berada dalam rumah atau tempat yang dianggap aman. iv. Adanya pelecehan seksual di tempat kerja dapat merusak standart etika dan disiplin perusahaan tersebut. Pekerja yang mengalami pelecehan seksual akan menghilangkan rasa hormat mereka pada atasan atau rekan kerja mereka. v. Citra perusahaan akan rusak atau menurun karena adanya kabar yang tersiar terkait pelecehan seksual di kalangan masyarakat.