Subjek Penelitian Persiapan Penelitian

37 Tabel 1 Sebaran Item Skala SEQ-DoD Nomer Item Aspek Item SEQ-DoD Item hasil survei Jumlah Gender Harassment 2, 14, 20, 24, 25, 26 4, 13, 17 12 27, 28, 29 Unwanted Sexual 19, 23, 30, 31 1, 6, 7, 8, 10, 11, 13 Attention 12, 15, 16 Sexual Coercion 3, 5, 9, 18, 21, 22 8 32, 33 Jumlah 33 Tabel 2 Skor Skala SEQ-DoD Respon Skor Tidak pernah 1 Sekali-dua kali 2 Kadang-kadang 3 Sering 4 Setiap saat 5 b. PCS Psychosomatic Complaint Scale atau PCS merupakan skala yang dikembangkan oleh Yuriko Takata dan Yumiko di negara Jepang. Pertimbangan peneliti memilih skala PCS karena PCS merupakan skala yang mengukur psikosomatis secara umum tanpa 38 spesifikasi bagian penyakit tertentu, serta digunakan pada subjek dewasa. Meskipun skala di kembangkan di negara Jepang, peneliti beranggapan bahwa skala PCS tetap bebas dari budaya karena setiap manusia memiliki mekanisme fisik yang sama dalam merespon emosi yang ada dalam dirinya Canon, 1939; Roan, 1979. Total item pada skala PCS sebanyak 30 item dengan format respon likert skor 1 sampai 4 tidak pernah sampai sering. Berikut tabel sebaran item dan tabel skor skala PCS: Tabel 3 Sebaran Item Skala PCS Aspek Nomor item Jumlah Sistem Cardiovascular dan 1, 2, 9, 16, 4 pembuluh darah Sistem Gastrointestinal 3, 4, 5, 6 4 Sistem Musculoskeletal 7, 8, 14, 15, 18, 22 6 Sistem Respiratory 10, 17, 24 3 Sistem Endocrine 12, 19, 26, 27 4 Sistem Kulit 13, 25, 28 3 Sistem Genitourinary 20, 23, 30 3 Sistem Nervorum 11, 21, 29 3 Total 30 39 Tabel 4 Skor Skala PCS Respon Skor Tidak pernah 1 Jarang 2 Kadang-kadang 3 Sering 4

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Alat Ukur

Validitas atau kesahihan menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur Siregar, 2013. Untuk menentukan validitas pada alat ukur penelitian ini, peneliti menggunakan metode validitas isi atau content validity. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap kelayakan atau revalansi isi tes dengan menggunakan analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau melalui expert judgment Hendryadi, 2014. a. SEQ-DoD Pada skala SEQ-DoD proses expert judgment dilakukan oleh dosen pembimbing peneliti dan beberapa mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma untuk melihat kesesuaian item-item SEQ- DoD khususnya pada item-item tambahan hasil survei terbuka. Peneliti juga melakukan proses back-translation yang dibantu oleh 40 dosen pembimbing peneliti serta mahasiswa psikologi dan sastra inggris Universitas Sanata Dharma. Skala SEQ-DoD diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, untuk melihat kesesuaian tata bahasa skala kembali diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. b. PCS Proses expert judgment skala PCS dilakukan oleh dosen pembimbing peneliti untuk melihat kesesuaian item-itemnya. Peneliti juga melakukan proses back-translation dengan bantuan dosen pembimbing peneliti dan mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma. Skala PCS diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, untuk melihat kesesuaian tata bahasa skala kembali diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris kemudian diterjemahkan lagi ke dalam bahasa Indonesia. Dikarenakan skala PCS berkaitan dengan istilah penyakit, maka peneliti dengan bantuan mahasiswa famasi Universitas Sanata Dharma mencoba membahasakan nama penyakit ke dalam bahasa yang lebih dipahami oleh masyarakat awam.

2. Reliabilitas Alat Ukur

Secara garis besar ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya Azwar, 1997. Pengujian reliabilitas terhadap hasil ukur skala psikologi dilakukan bilamana item-item yang terpilih lewat prosedur analisis item telah 41 dikompilasikan menjadi satu Azwar, 1999. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisiensi reliabilitas rxx’ yang angkanya berada dalam rentan dari 0 sampai dengan 1.00. Semakin nilai koefisiensi reliabilitas mendekati angka 1.00 maka semakin tinggi reliabilitasnya, sebaliknya jika nilai koefisiensi mendekati angka 0 maka semakin rendah reliabilitasnya. Proses seleksi item dilakukan dengan melihat nilai korelasi item total pada masing-masing item. Item yang baik memiliki nilai r i x ≥0.30 Azwar, 1999. a. SEQ-DoD Pada skala SEQ-DoD asli memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar α = 0.83 pada wanita dan α = 0.79 pada pria Fitzgerald, dkk., 1999 sehingga dapat dikatakan skala asli memiliki reliabilitas yang tinggi. Pada skala SEQ-DoD yang digunakan penelitian ini memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebagai berikut : Tabel 5 Reliabilitas skala SEQ-DoD Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Item 0.966 33 Hasil tabel menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha pada skala SEQ-DoD sebesar α = 0.966. Hal tersebut menunjukkan bahwa skala SEQ-DoD yang digunakan memiliki reliabilitas yang tinggi. Pada 42 masing-masing item skala SEQ-DoD memiliki nilai minimal r i x sebesar 0.52, sehingga dari 33 item tidak ada terseleksi. b. PCS Pada skala asli PCS dilakukan proses test-retest untuk melihat reliabilitas skala. Pengukuran dilakukan pada tahun 1997, 1998 dan 1999 dengan menggunakan karakteristik subjek yang sama yakni subjek dewasa dengan rentan usia 25 sampai 40 tahun. Pada pengukuran pertama tahun 1997 diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar α = 0.93, tahun 1998 diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar α = 0.91 dan di tahun 1999 diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar α = 0.92. Hasil tersebut menunjukkan bahwa skala asli memiliki reliabilitas yang tinggi. Pada skala PCS yang digunakan penelitian ini memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebagai berikut : Tabel 6 Reliabilitas skala PCS Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Item 0.934 30 Hasil tabel menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha pada skala PCS sebesar α = 0.934. Hal tersebut menunjukkan bahwa skala PCS yang digunakan memiliki reliabilitas yang tinggi. Pada masing-masing 43 item skala SEQ-DoD memiliki nilai minimal r i x sebesar 0.38, sehingga dari 30 item tidak ada terseleksi.

G. Metode Analisis Data 1. Analisis Data Deskriptif

Metode statistik deskriptif merupakan perhitungan yang sederhana dan dilakukan untuk memperjelas karakteristik data dalam penelitian Azwar, 1999. Siregar 2014 menjelaskan bahwa analisis deskriptif berkenaan dengan bagaimana cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan atau menguraikan data sehingga data mudah dipahami.

2. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Residu

Dalam regresi untuk pengujian normalitas sebaran, tidak menggunakan skor dependentnya melainkan skor residualnya Santoso, 2010. Uji normalitas residu bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2006. Model regresi yang baik memiliki distribusi yang normal pada skor residualnya Ghozali, 2006. Uji normalitas residu penelitian ini menggunakan uji statistik dengan metode Kolmogorov- smirnov dengan nilai alpha sebesar 5. 44

b. Uji Heterokedasitas

Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari skor residualnya Ghozali, 2006. Model regresi yang baik adalah yang homoskedasitas atau tidak terjadi heterokedasitas Ghozali, 2006. Uji heterokedasitas penelitian ini menggunakan uji statistik dengan metode uji Glejser dengan nilai alpha sebesar 5.

c. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk menyatakan bahwa ada hubungan antar variabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus Santoso, 2010. Peningkatan atau penurunan kuantitas satu variabel akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainnya Santoso, 2010. Uji linearitas penelitian ini menggunakan uji statistik dengan metode Test for linearity dengan nilai alpha sebesar 5.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan metode linear sederhana. Regresi linear sederhana digunakan untuk satu variabel bebas dan satu variabel terikat Siregar, 2009. Tujuan penerapan metode ini adalah untuk meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel terikat Siregar, 2009. 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti menyiapkan skala penelitian dengan melakukan adaptasi skala yakni skala Sexual Experience Questionnaire versi Department of Defense atau SEQ-DoD pada variabel pelecehan seksual di tempat kerja dan skala Psychosomatic Complaint Scale atau PCS pada variabel psikosomatis. Sebelum melakukan adaptasi peneliti mengirimkan izin penggunaan skala pada penelitian ini pada masing-masing pengembang skala melalui e-mail. Dikarenakan skala SEQ-DoD menghubungkan antara definisi legal pelecehan seksual di tempat kerja dengan social behavior construct , maka peneliti perlu melihat bentuk konstruk social behavior pelecehan seksual di tempat kerja pada konteks sosial di Indonesia. Peneliti melakukan survei satu pertanyaan terbuka terhadap 100 orang pekerja 50 pria dan 50 wanita tanpa membedakan usia, jabatan, tempat kerja, lama bekerja serta latar belakang pendidikan terakhir pekerja. Hasil survei menemukan 11 item yang menggambarkan bentuk perilaku pelecehan seksual di tempat kerja yang belum ada pada skala asli SEQ-DoD. Peneliti kemudian melakukan proses expert judgment pada skala SEQ- DoD dan skala PCS yang dilakukan oleh dosen pembimbing peneliti. Tahap 46 selanjutnya peneliti melakukan proses back-translation pada kedua skala. Proses back-translation dilakukan dengan bantuan dosen pembimbing peneliti serta beberapa mahasiswa Psikologi dan Sastra Inggris Universitas Sanata Dharma. Dikarenakan item-item PCS berkaitan dengan nama-nama penyakit maka peneliti melakukan penyederhanaan nama penyakit dengan bantuan mahasiswa Farmasi agar item mudah dipahami oleh masyarakat umum. Persiapan terakhir peneliti menyiapkan skala ke dalam dua bentuk yakni dalam bentuk online dan bentuk booklet. Pada bentuk online peneliti memasukkan skala SEQ-DoD, skala PCS, pertanyaan data demografik subjek dan prosedur pengerjaan ke dalam program online yakni www.surveymonkey.com . Pada bentuk booklet peneliti memasukkan skala SEQ- DoD, skala PCS, pertanyaan data demografik subjek dan prosedur pengerjaan ke dalam angket booklet dan melakukan proses pencetakan.

B. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 13 Oktober 2015 sampai 30 November 2015 dengan menggunakan dua cara. Cara pertama dilakukan secara online, peneliti menyebarkan link angket online melalui media sosial, pesan singkat dan melalui surat resmi yang disebar di beberapa tempat kerja dengan menyertakan link angket online di dalam surat pengantar. Cara pertama ini dikhususkan untuk para pekerja yang dalam kesehariannya bekerja menggunakan komputer atau gadget. Diharapkan pekerja yang menjadi subjek 47 penelitian dapat dengan mudah mengisi angket penelitian melalui gadget dan merasa privasi data mereka terjamin kerahasiaannya. Cara kedua dilakukan secara langsung, peneliti langsung menemui subjek penelitian di tempat kerja mereka dengan menyertakan surat resmi perijinan penganbilan data. Cara kedua ini dikhususkan untuk para pekerja yang tidak menggunakan gadget dalam bekerja atau kurang begitu paham dengan penggunaan gadget serta untuk para pekerja yang bekerja di luar ruangan. Untuk menjaga kerahasiaan data subjek penelitian, peneliti memasukkan masing- masing angket penelitian ke dalam amplop satu per satu. Sebagai reward atas kesediaan pekerja menjadi subjek penelitian, peneliti menyediakan reward untuk masing-masing subjek penelitian. Subjek yang mengerjakan angket secara online mendapatkan reward pulsa regular, sedangkan subjek yang mengerjakan angket secara langsung mendapat reward souvenir kerjinan tangan.

C. Deskripsi Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek yang diperoleh pada penelitian ini sebanyak 460 orang pekerja yang berasal dari beberapa wilayah di Indonesia. Sebanyak 304 subjek mengisi angket secara online, 156 subjek mengisi angket secara langsung dan 4 subjek mengirimkan hasil angket melalui e-mail. Peneliti melakukan pengguguran sebanyak 182 subjek, hal tersebut dikarenakan subjek yang gugur tidak lengkap dalam melakukan pengisian skala serta subjek dianggap 48 tidak sesuai dengan kriteria penelitian. Total subjek yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 278 subjek. Setelah melakukan proses penguguran, peneliti mulai medeskripsikan subjek berdasarkan data demografi subjek yakni: usia, identitas seksual, status relasi, tingkat pendidikan terakhir, jenis lapangan kerja, masa bekerja, jenis instansi, jabatan, jumlah dominasi rekan kerja dan domisili kerja. Semua hasil deskripsi subjek ditentukan oleh subjek penelitian sendiri dengan cara mengisi pertanyaan dengan jawaban singkat atau dengan memilih pilihan yang telah dicantumkan peneliti dalam angket data demografik subjek. Pertama peneliti mendeskripsikan subjek berdasarkan usia subjek penelitian, berikut tabel deskripsi subjek berdasarkan usia: Tabel 7 Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia Usia Frequency Percent 18 - 20 tahun 7 2.5 21 - 30 tahun 169 60.8 31 - 40 tahun 40 14.4 41 - 50 tahun 50 18 51 - 60 tahun 12 4.3 Total 278 100 Hasil deskripsi menunjukkan bahwa subjek penelitian ini didominasi oleh pekerja yang berusia sekitar 21 tahun sampai 30 tahun, sedangkan subjek 49 yang berusia 11 tahun sampai 20 tahun berjumlah paling sedikit dan diikuti oleh subjek yang berusia 51 tahun sampai 60 tahun. Kedua peneliti mendeskripsikan subjek berdasarkan identitas seksual seksual subjek penelitian, berikut tabel deskripsi subjek penelitian berdasarkan identitas seksual: Tabel 8 Deskripsi Subjek Berdasarkan Identitas Seksual Identitas Seksual Frequency Percent Pria Maskulin 120 43.3 Pria Agak Feminin 19 6.9 Pria Feminin 5 1.8 Wanita Feminin 86 31 Wanita Agak Maskulin 42 14.8 Wanita Maskulin 6 2 Total 278 100 Hasil deskripsi menunjukkan bahwa subjek penelitian didominasi oleh subjek pria maskulin dan wanita feminin, sedangkan jumlah paling kecil merupakan subjek pria feminin dan wanita maskulin. Ketiga peneliti mendeskripsikan subjek berdasarkan status relasi yang dimiliki oleh subjek, berikut hasil tabel deskripsi subjek berdasarkan status relasi yang dimiliki: 50 Tabel 9 Deskripsi Subjek Berdasarkan Status Relasi Status Relasi Frequency Percent Lajang 87 31.3 Berpacaran 76 27.3 Bertunangan 4 1.4 Menikah 111 39.9 Total 278 100 Hasil deskripsi menunjukkan bahwa jumlah subjek didominasi oleh subjek yang memiliki relasi perkawinan, sedangkan subjek dengan relasi pertunangan memiliki jumlah paling sedikit dibandingkan subjek yang memiliki relasi berpacaran dan lajang. Keempat peneliti mendeskripsikan subjek berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yang dimiliki oleh subjek, berikut tabel deskripsi subjek berdasarkan tingkat pendidikan terakhir: Tabel 10 Deskripsi Subjek Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Pendidikan Frequency Percent SD 3 1.1 SMP 3 1.1 SMASMK 89 32.1 D1, D2, D3 39 13.7 S1D4 128 46.2 S2, S3 16 5.8 Total 278 100