I. Metode Analisis Data
Sebelum diujikan kepada siswa, terlebih dahulu instrumen diuji pakar, yaitu diuji oleh guru dan dosen. Selain diuji oleh pakar, instrumen juga perlu
dilakukan validitas dan reliabilitas. 1. Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat - tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Suatu instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunujukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
validitas yang dimaksud Suharsimi Arikunto, 2010 : 211. Salah satu cara untuk menentukan validitas alat ukur adalah
dengan menggunakan “korelasi product moment” dengan simpangan yang dikemukakan oleh Person Suharsimi Arikunto, 2010 : 213 yaitu :
∑ ∑
∑
=
2 2
y x
xy r
xy
Keterangan :
xy
r
= Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y, dua variabel lain yang dikorelasikan
= − =
− ∑
= jumlah perkalian antara x dengan y = kuadrat dari x
= kuadrat dari y 2. Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dapat dipercaya atau tidak dapat dipercaya, dalam arti jika
instrumen reliabel maka data yang didapat baik dan dapat diandalkan. Untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0 soal uraian dapat
menggunakan Rumus Alpha Suharsimi Arikunto, 2010 : 239 :
= − 1 1 −
∑
Keterangan : r
11
= reliabilitas instrumen k
= banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑
= jumlah varians butir = varians total
3. Uji perbedaan dua rata - rata dengan uji z Data angket dan motivasi belajar siswa terkumpul dianalisis secara
deskripsif kualitatif dengan menghitung presentase yang diperoleh siswa secara keseluruhan di masing - masing kelas. Sedangkan, data tes awal
dan tes akhir siswa dianalisis menggunakan uji hipotesis dengan uji z, sebab sampelnya berukuran besar n
≥ 30, yaitu dengan menghitung rata - ratanya terlebih dahulu. Langkah - langkah uji perbedaan dua rata - rata
dengan uji z adalah sebagai berikut : a. Merumuskan H
o
dan H
1
Penentuan Hipotesis untuk beda rata - rata nilai tes awal :
H
o
: tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata - rata nilai tes awal kelas penelitian dan kelas pembanding, atau dirumuskan
dengan =
H
1
: ada perbedaan yang signifikan antara rata - rata nilai tes awal kelas penelitian dan kelas pembanding, atau dirumuskan dengan
≠
Penentuan Hipotesis untuk beda rata - rata nilai tes akhir :
H
o
: tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata - rata nilai tes akhir kelas pembanding dan kelas penelitian, atau dirumuskan
dengan =
H
1
: ada perbedaan yang signifikan antara rata - rata nilai tes akhir kelas penelitian dan kelas pembanding, yaitu rata - rata nilai tes
akhir kelas penelitian lebih tinggi dari kelas pembanding, atau dirumuskan dengan
b. Menentukan taraf signifikan, dimana dipilih taraf signifikan + = 5
c. Menentukan daerah kritis :
Pengujian beda rata - rata tes awal :
, −,
.,.
atau , ,
.,.
, yaitu :
, −1,96 atau , 1,96
Pengujian beda rata - rata tes akhir :
, ,
.,.
, yaitu , 1,645
d. Menentukan rumus uji statistiknya, yaitu : , =
3
4
5 3
6
5 7
4
57
6
8
94: ;4
96: ;6
Dimana dan
tidak diketahui sehingga dapat diganti dengan varians sampel
= dan
= , serta
− = 0
e. Menentukan kriteria keputusannya menentukan kesimpulan, yaitu : 1. Uji z untuk rata - rata nilai tes awal
Terima H
o
jika − z
tabel0,025
z
hitung
z
tabel0,025
, yaitu −1,96
z
hitung
1,96 artinya tidak ada perbedan yang signifikan antara rata - rata nilai tes awal kelas pembanding dan kelas penelitian.
2. Uji z untuk rata - rata nilai tes akhir Tolak H
o
jika z
hitung
z
tabel0,05
, yaitu z
hitung
1,645 artinya ada perbedaan signifikan antara rata - rata nilai tes akhir kelas penelitian
dan kelas pembanding, yaitu rata - rata nilai tes akhir kelas penelitian lebih tinggi dari kelas pembanding.