Metode Penemuan Terbimbing LANDASAN TEORI

Kelebihan dari Metode Penemuan Terbimbing menurut Herman Hudojo adalah sebagai berikut : a. Siswa ikut berpartisipasi secara aktif di dalam kegiatan belajarnya sebab ia berpikir tidak sekedar mendengarkan informasi atau menelan seonggok ilmu pengetahuan yang telah siap di”loloh”kan. b. Siswa benar - benar dapat memahami suatu konsep atau rumus sebab siswa mengalami sendiri proses untuk mendapatkan rumus itu. c. Metode ini memungkinkan pengembangan sifat ilmiah dan menimbulkan semangat ingin tahu dari para siswa. d. Dengan merasa menemukan sendiri, siswa merasa puas dan dengan demikian kepuasan mental sebagai nilai intrinsik terpenuhi. Hal ini mengakibatkan siswa ingin menemukan lebih lanjut. e. Dengan metode penemuan terbimbing guru tetap mempunyai kontak pribadi dengan murid. f. Terdapat bukti bahwa siswa - siswa yang memperoleh pengetahuan melalui metode penemuan adalah lebih mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks Cooney, 1957, hal. 169. g. Metode ini membatasi guru untuk menambah materi baru bila ternyata siswa masih belum memahami materi yang sedang dipelajari. Kelemahan dari Metode Penemuan Terbimbing menurut Herman Hudojo adalah sebagai berikut : a. Metode ini merupakan metode yang memakan banyak waktu. Jadi lambat. Selain itu juga belum ada kepastian, apakah siswa akan tetap bersemangat menemukan. b. Tidak semua guru mempunyai semangat dan kemampuan mengajar dengan metode ini. Lagi pula bagi guru yang pekerjaannya sudah “sarat muatan”nya, metode tersebut dirasakan terlalu berat. c. Tidak setiap anak dapat diharapkan sebagai seorang “penemu”. Ketidaksiapan intelektual anak harus diperhitungkan. Apabila bimbingan guru tidak sesuai dengan kesiapan intelektual anak akan merusak struktur kognitifnya. Demikian pula, apabila bimbingan itu terlampau banyak akan mematikan inisiatif anak. d. Metode ini tidak dapat digunakan untuk setiap topik matematika. e. Kelas harus kecil sebab metode ini memerlukan perhatian guru terhadap masing - masing individu anak didik. Kelebihan dari Metode Penemuan Terbimbing menurut Markaban adalah sebagai berikut : a. Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan. b. Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inquiry mencari - temukan. c. Mendukung kemampuan problem solving siswa. d. Memberikan wahana interaksi antar siswa, maupun siswa dengan guru, dengan demikian siswa juga terlatih untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. e. Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses menemukannnya. Kelemahan dalam metode Penemuan Terbimbing menurut Markaban adalah sebagai berikut : a. Untuk materi tertentu, waktu yang tersita lebih lama. b. Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. Di lapangan, beberapa siswa merasa masih terbiasa dan mudah mengerti dengan model ceramah. c. Tidak semua topik cocok disampaikan dengan model ini. Umumnya topik - topik yang berhubungan dengan prinsip dapat dikembangkan dengan Model Penemuan Terbimbing.

C. Kuis

Dalam Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono 1991 : 189 proses pembelajaran, sudah seharusnya diadakan evaluasi guna mengetahui hasil pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari. Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu evaluation. Dalam buku Essentials of Educational Evaluation karangan Edwin Wan dan Gerald W.Brown. dikatakan bahwa Evaluation refer to the act or prosess to determining the value of something. Jadi, menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Sesuai dengan pendapat di atas, maka menurut Wayan Nurkancana dan P.P.N. Sumartana 1983:1 evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai sebagai sesuatu dalam dunia pendidikan atas segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan. Berbeda dengan pendapat tersebut, Roestiyah N. K 1989 : 85 mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas - luasnya, sedalam - dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar. Tujuan khusus dari evaluasi adalah sebagai berikut : a. Merangsang kegiatan siswa. b. Menemukan sebab - sebab kemajuan atau kegagalan. c. Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan, dan bakat siswa yang bersangkutan. d. Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan orang tua dan lembaga pendidikan. e. Untuk memperbaiki mutu pelajaran cara belajar dan metode mengajar. Salah satu pemberian evaluasi yaitu dengan pemberian kuis evaluasi kecil. Kuis adalah cara penyajian bahan dimana guru memberikan tugas berupa soal - soal atau pertanyaan - pertanyaan kepada siswa. Kuis ini bisa diberikan di awal atau di akhir pembelajaran.

D. Motivasi Belajar Matematika

Aspek psikologi yang berperan penting terhadap pencapaian hasil belajar seseorang salah satunya adalah motivasi belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi terhadap suatu pembelajaran akan berdampak pada peningkatan hasil belajarnya. Dengan demikian, motivasi yang ada dalam diri siswa akan berdampak pada hasil belajar yang diperolehnya. Menurut Mc Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar Sardiman, 2009 : 75. Hakikat dari motivasi belajar adalah dorongan yang berasal dari dalam dan luar diri siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan pada tingkah laku dan keinginan untuk belajar lebih semangat. Menurut Nanang Hanafiah, motivasi belajar merupakan kekuatan power motivation, daya pendorong diving force, atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dari dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Motivasi memiliki dua komponen, yaitu komponen dalam inner component dan komponen luar outer component. Komponen dalam adalah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, dan ketegangan psikologi. Komponen luar adalah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya. Jadi komponen dalam ialah kebutuhan yang ingin dipuaskan, sedangkan komponen luar ialah tujuan yang hendak dicapai Oemar Hamalik, 2001 :159. Menurut Sardiman 2009, motivasi belajar ada 2 yaitu : a. Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah motivasi yang menjadi aktif atau berfungsinya sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian, tingkah laku yang dilakukan seseorang disebabkan oleh kemauan sendiri bukan dorongan dari luar Sardiman, 2009 : 89. Guru dapat meningkatkan motivasi intrinsik dalam pembelajaran di ruang kelas dengan cara membangkitkan siswa agar memiliki perhatian dan keinginan dalam belajar suatu materi, dan menunjukkan dengan rasa kepuasan dan rasa ingin tahu tentang materi yang dipelajarinya Robert E. Slavin, 2005 : 346. b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik merupakan motif yang aktif dan berfungsi karena adanya dorongan atau rangsangan dari luar. Tujuan yang diinginka dari tingkah laku yang digerakkan oleh motivasi ekstrinsik terletak di luar tingkah laku tersebut Sardiman, 2009 : 90 - 91. Menurut Sardiman 2009 : 83, motivasi belajar yang ada pada diri seseorang memiliki ciri - ciri antara lain : tekun menghadapi tugas, ulet dalam menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam - macam masalah, lebih senang bekerja, cepat bosan dengan hal - hal yang rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepas yang diyakini, senang mencari dan memecahkan masalah. Menurut Uno 2006 : 31 indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita - cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seorang siswa belajar dengan baik. Apabila seseorang memiliki ciri - ciri tersebut diatas, maka dikatakan telah memiliki motivasi belajar yang sangat baik Putera Melawai, 2010. Adapun fungsi motivasi dalam belajar menurut Sardiman 2009 : 84, yaitu : a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. Menentukan arah perubahan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumus tujuannya. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan - perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan - perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar matematika yaitu suatu keadaan dimana dari dalam diri siswa timbul suatu dorongan atau ketertarikan dalam mempelajari matematika, sehingga berpengaruh terhadap sikap siswa baik di dalam maupun di luar pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan metode pembelajaran Blended Learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

1 13 351

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan mendiagnosis kesalahan dan pembelajaran remedial Kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada materi bangun ruang sisi datar.

0 0 2

Pemanfaatan metode pembelajaran Blended Learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016

2 31 349

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan mendiagnosis kesalahan dan pembelajaran remedial Kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada materi bangun ruang sisi datar

0 1 260

Upaya membangun aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah pokok bahasan volume bangun ruang sisi datar.

0 1 266

Penerapan model pembelajaran Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan materi bangun ruang sisi datar di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten.

0 4 322

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran matematika topik luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar ditinjau dari sikap dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Gantiwarno.

4 30 178

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TOPIK LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI SIKAP DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP PANGUDI LUHUR GANTIWARNO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sa

0 0 176

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DAN PEMBERIAN KUIS PADA SUB POKOK BAHASAN LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI KELAS VIII C SMP PANGUDI LUHUR 1 KLATEN

0 27 295

Upaya membangun aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah pokok bahasan volume bangun ruang sisi datar - USD Repository

0 16 264