Analisis Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket Motivasi Belajar Siswa

Indikator ketiga : Kecenderungan untuk mengerjakan tugas dan tantangan Tabel 4.3 Perbandingan skor motivasi pada indikator ketiga Nomor Pernyataan Hal yang Diukur Skor Sebelum Skor Sesudah Ket. AMb AMs 4 4 Saya selalu mencatat materi yang disampaikan oleh guru matematika 103 101 Turun 5 5 Saya selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru matematika 86 87 Naik 14 14 Saya malas mengerjakan tugas matematika yang diberikan oleh guru 84 84 Tetap JUMLAH 273 272 Turun Berdasarkan tabel di atas dengan indikator kecenderungan untuk mengerjakan tugas dan tantangan juga mengalami sedikit penurunan. Penurunan tersebut terlihat dari siswa lebih jarang mencatat apa yang disampaikan guru, mungkin karena mereka sudah mendapatkan LKS yang juga sudah terdapat materi dan latihan soal. Namun, terjadi peningkatan bahwa siswa selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru matematika. Dengan adanya metode baru dengan bantuan alat peraga membuat siswa semakin semangat mengerjakan tugas mereka, tampak ketika mereka diberikan tugas untuk membuat jaring - jaring prisma dan limas, tidak ada kelompok yang tidak membuat. Sedangkan, untuk kemalasan masih sama dengan pembelajaran metode konvensional karena dengan metode konvensional. Seperti pada umumnya, ketika siswa diberikan tugas sebagian besar siswa akan merasa malas untuk mengerjakan. Indikator keempat : Kecenderungan untuk mengerjakan tugas secara mandiri Tabel 4.4 Perbandingan skor motivasi pada indikator keempat Nomor Pernyataan Hal yang Diukur Skor Sebelum Skor Sesudah Ket. AMb AMs 6 6 Saya selalu bertanya jika merasa belum jelas apa yang disampaikan oleh guru matematika 43 55 Naik 16 16 Saya berusaha mencari pinjaman buku matematika apabila di sekolah saya lupa membawanya 60 75 Naik 19 12 Selama pelajaran matematika berlangsung, saya selalu berkonsentrasi pada pelajaran 73 81 Naik JUMLAH 176 211 Naik Tampak dari tabel 4.4 bahwa untuk indikator ke empat juga mengalami peningkatan dalam kecenderungan untuk mengerjakan tugas secara mandiri. Hal tersebut bisa dilihat dari siswa selalu bertanya jika merasa belum jelas apa yang disampaikan oleh guru matematika, karena jika mereka diam, mereka akan tertinggal dalam pembelajaran, sementara dengan kuis agak memaksa mereka untuk paham apa yang dipelajari pada setiap pertemuan karena akan ada kuis. Dari tabel juga tampak bahwa siswa berusaha mencari pinjaman buku matematika apabila di sekolah siswa lupa membawanya dan selama pelajaran matematika berlangsung, saya selalu berkonsentrasi pada pelajaran. Kedua hal tersebut membuktikan bahwa siswa semakin mandiri dalam hal belajar, siswa berusaha sendiri untuk mengusahakan apa yang mereka butuhkan saat belajar di kelas, misalnya dengan pinjam buku teman beda kelas agar tidak mengganggu teman sebangku. Indikator kelima : Keinginan kuat untuk maju Tabel 4.5 Perbandingan skor motivasi pada indikator kelima Nomor Pernyataan Hal yang Diukur Skor Sebelum Skor Sesudah Ket. AMb AMs 7 1 Saya mempunyai waktu khusus untuk membaca buku pelajaran matematika 46 69 Naik 8 2 Saya mengikuti bimbingan belajar matematika di luar jam sekolah 61 60 Turun 18 11 Orang tua saya selalu membelikan buku matematika yang saya minta 47 56 Naik JUMLAH 154 185 Naik Pada indikator ke lima, yaitu keinginan kuat untuk maju juga mengalami peningkatan. Hal tersebut tampak dari siswa meluangkan waktu khusus untuk membaca buku pelajaran matematika, mengikuti bimbingan belajar matematika di luar jam sekolah, dan juga orang tua yang mendukung dengan cara membelikan buku matematika yang diminta siswa. Indikator keenam : Berorientasi pada masa depan Tabel 4.6 Perbandingan skor motivasi pada indikator keenam Nomor Pernyataan Hal yang Diukur Skor Sebelum Skor Sesudah Ket. AMb Ams 10 17 Saya mempelajari terlebih dahulu materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru 56 64 Naik 13 20 Saya senang apabila jam pelajaran matematika kosong 46 73 Naik JUMLAH 102 137 Naik Pada indikator ke enam, bahwa orientasi siswa pada masa depan mereka meningkat. Tampak pada tabel bahwa siswa mempelajari terlebih dahulu materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru, agar mereka sedikit mempunyai gambaran dalam mengisi LKS pada pembelajarn metode penemuan terbimbing. Namun, siswa senang ketika pelajaran matematika kosong. Hal tersebut wajar apabila terjadi pada siswa, mungkin karena mereka telah jenuh dengan pelajaran yang monoton. Indikator ketujuh : Ulet dan tekun dalam kesulitan Tabel 4.7 Perbandingan skor motivasi pada indikator ketujuh Nomor Pernyataan Hal yang Diukur Skor Sebelum Skor Sesudah Ket. AMb AMs 12 19 Saya mencari keterangan tentang hal yang belum saya ketahui di perpustakaan ketika di buku paket tidak ada 38 43 Naik 15 15 Saya selalu mengulang kembali pelajaran matematika di rumah 61 69 Naik JUMLAH 99 112 Naik Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa dengan adanya kuis, keuletan dan ketekunan siswa meningkat. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan siswa mencari keterangan tentang hal yang belum saya ketahui di perpustakaan ketika di buku paket tidak ada, dan juga siswa selalu mengulang kembali pelajaran matematika di rumah. Skor motivasi tiap pernyataan pada pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis adalah sebagai berikut : Tabel 4.8 Skor motivasi tiap pernyataan Pernyataan Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah P1 P7 71 77 P2 P8 64 74 P3 P9 57 73 P4 P4 103 101 P5 P5 86 87 P6 P6 43 55 P7 P1 46 69 P8 P2 61 60 P9 P3 86 92 P10 P17 56 64 P11 P18 96 102 P12 P19 38 43 P13 P20 46 73 P14 P14 84 84 P15 P15 61 69 P16 P16 60 75 P17 P10 65 77 P18 P11 47 56 P19 P12 73 81 P20 P 13 66 83 Total 1309 1495 Grafik perbandingan skor motivasi sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian Kuis adalah sebagai berikut : Gb. 4.4 Grafik Perbandingan Skor motivasi belajar siswa kelas VIIIC sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis Grafik di atas menunjukkan kecenderungan titik merah, yaitu titik perolehan skor motivasi belajar sesudah pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis lebih tinggi bila dibandingkan dengan titik biru, yaitu titik skor motivasi belajar sebelum pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis. Berdasarkan perhitungan statistik, skor rata - rata angket motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis adalah 32,725 dan mediannya 33, dengan skor terendah 19 dan skor tertinggi 50, sedangkan varians 56,95 dan simpangan bakunya 7,55. Skor rata - 20 40 60 80 100 120 P1 P3 P5 P7 P9 P11 P13 P15 P17 P19 S k o r No Pernyataan Grafik Skor Motivasi Sebelum Sesudah rata an penem median sedang Grafik sebelum penem Gb.4.5 disimp mengg R a ta - ra ta angket motivasi sesudah pembelajaran mengg muan terbimbing dan pemberian kuis adal iannya 37, dengan skor terendah 25 dan sko ngkan variansnya 48,78 dan simpangan bakuny fik perbandingan skor rata - rata motivasi lum dan sesudah pembelajaran menggu muan terbimbing dan pemberian kuis adalah se

4.5 Grafik perbandingan skor rata - rata m siswa kelas VIII C sebelum dan sesudah

menggunakan metode penemuan ter pemberian kuis Jadi berdasarkan skor angket motivasi mpulkan bahwa dengan adanya pembela ggunakan metode penemuan terbimbing dan 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Sebelum Sesudah Motivasi Rata - Rata Skor Motivasi 37,375 32,725 ggunakan metode alah 37,375 dan skor tertinggi 52, nya 6,98. asi belajar siswa gunakan metode sebagai berikut : motivasi belajar ah pembelajaran terbimbing dan si belajar dapat elajaran dengan pemberian kuis vasi Rata - rata skor motivasi pada pelajaran matematika dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII C.

b. Analisis Peningkatan Motivasi Belajar Terhadap Beberapa Siswa Melalui Wawancara

1. Analisis wawancara motivasi belajar Siswa A Siswa A merupakan siswa yang mendapatkan skor motivasi sebelum pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis 33 dan skor motivasi sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis 30. Siswa A sebelumnya tidak paham dari mana rumus luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, limas diperoleh, jadi dia hanya menghafalkan rumus. Menurut Siswa A, penemuan rumus tersebut bermanfaat baginya karena Siswa A lebih paham tentang konsep dan lebih paham penggunaan rumus tersebut. Siswa A suka dengan pelajaran matematika, tetapi dengan adanya kuis, dia semakin suka dengan pelajaran matematika. Menurut Siswa A, dengan adanya kuis membantu dia untuk mencicil belajar untuk persiapan UKK. Untuk waktu belajar, Siswa A tidak mengalami peningkatan karena dia sudah mempunyai jadwal tetap dalam belajar, yaitu 3 jam per hari kalau di rumah. Dengan adanya metode penemuan terbimbing membuat siswa semakin paham, sehingga dia lebih suka untuk latihan soal dan juga untuk persiapan kuis. Berdasarkan skor angket motivasi, motivasi siswa tersebut menurun, namun dari hasil wawancara dengan Siswa A dapat disimpulkan bahwa Siswa A mengalami peningkatan dalam motivasi belajar setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis. 2. Analisis wawancara motivasi belajar Siswa B Siswa B adalah siswa yang memperoleh skor motivasi sebelum pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis adalah 19 dan skor motivasi sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis adalah 32. Siswa B sebelumnya malas jika ada pelajaran matematika, jika di kelas siswa tersebut suka tiduran. Namun, jika ada catatan dari guru, dia juga mencatat meski tidak paham apa yang dia catat. Ketika Siswa B menemui kesulitan dalam mengerjakan soal, siswa tersebut mudah menyerah dan tidak mau mencoba mengerjakannya lagi. Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing, siswa tersebut sering kali terbalik - balik dalam menggunakan rumus, mungkin karena hafalan dan kurang mengerti konsepnya. Setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis, siswa tersebut mengaku lebih paham mengenai konsep dari bangun ruang sisi datar tersebut, paham tersebut tidak hanya dia ungkapkan dengan kata - kata, tetapi dia buktikan dengan hasil tes akhir yang nilainya mengalami peningkatan. Siswa B pun semakin termotivasi untuk belajar. Hal tersebut tampak dari siswa yang biasanya tidak pernah belajar, waktu belajarnya sekarang bertambah meski hanya satu jam. Biasanya siswa B ini mudah menyerah bila menemui kesulitan, tetapi sekarang dia mulai berusaha untuk mengerjakan soalnya sendiri. Siswa B mengaku bahwa dia menyukai kuis karena kuis tersebut dinilai. Ternyata siswa B akan belajar dengan sungguh - sungguh untuk mendapatkan nilai yang bagus. Dengan adanya metode pembelajaran yang baru disertai dengan sedikit permainan membuat siswa B semakin semangat belajar dan tidak membuat ngantuk. Aktivitas guru yang keliling kelas membantu siswa yang mengalami kesulitan dan membuat siswa tersebut berani bertanya bila mengalami kesulitan. Dari hasil wawancara tersebut nampak bahwa siswa B semakin termotivasi dalam belajar. 3. Analisis wawancara motivasi belajar Siswa C Siswa C adalah siswa yang memperoleh skor motivasi sebelum pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis 42 dan skor motivasi sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis adalah 45. Kuis di setiap pembelajaran matematika membuat siswa semakin suka dengan pelajaran matematika, ditambah lagi dengan adanya LKS yang ada latihan soalnya karena siswa tersebut suka dengan latihan soal. Siswa C merupakan siswa yang pandai di kelas, cukup mudah baginya untuk memahami konsep matematika, sehingga tidak ada perubahan jam belajarnya di rumah. Jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, siswa C lebih suka pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing. Dengan metode penemuan terbimbing, mereka akan lebih aktif dan lebih bersemangat, tidak hanya mencatat materi dan latihan soal. Siswa C selalu bersaing dengan temannya untuk mendapatkan nilai yang lebih baik, bila siswa C mendapatkan nilai yang jelek ia akan semakin terpacu untuk lebih giat belajar. Dengan adanya kuis pada setiap pembelajaran matematika, perhatian siswa terhadap pembelajaran matematika semakin meningkat hal ini karena siswa tersebut menjadi lebih fokus agar mendapatkan nilai yang baik. Menurut siswa tersebut dia tidak mengalami perubahan motivasi yang terjadi pada dirinya. Namun, jika dilihat dari skor motivasi dan hasil wawancara nampak bahwa siswa tersebut motivasinya meningkat, meskipun tidak banyak. 4. Analisis wawancara motivasi belajar Siswa D Siswa D merupakan siswa yang mendapatkan skor sama antara pembelajaran sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis.

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan metode pembelajaran Blended Learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

1 13 351

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan mendiagnosis kesalahan dan pembelajaran remedial Kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada materi bangun ruang sisi datar.

0 0 2

Pemanfaatan metode pembelajaran Blended Learning yang dilengkapi dengan aplikasi edmodo pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016

2 31 349

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan mendiagnosis kesalahan dan pembelajaran remedial Kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada materi bangun ruang sisi datar

0 1 260

Upaya membangun aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah pokok bahasan volume bangun ruang sisi datar.

0 1 266

Penerapan model pembelajaran Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan materi bangun ruang sisi datar di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten.

0 4 322

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran matematika topik luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar ditinjau dari sikap dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Gantiwarno.

4 30 178

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TOPIK LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI SIKAP DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP PANGUDI LUHUR GANTIWARNO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sa

0 0 176

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DAN PEMBERIAN KUIS PADA SUB POKOK BAHASAN LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI KELAS VIII C SMP PANGUDI LUHUR 1 KLATEN

0 27 295

Upaya membangun aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah pokok bahasan volume bangun ruang sisi datar - USD Repository

0 16 264