3 Merekonstruksi kemudian merepresentasi interaksi tertentu untuk menganalisis peristiwa.
3. Pendekatan Role Playing
Ketika seorang gurudosen berkeinginan menggunakan salah satu pendekatan yang ada, hendaknya pemilihan didasarkan atas persepsi
pesrta didik, tujuan pendidikan, serta jumlah waktu yang tersedia. Menurut Zaini, dkk 2008:107-108, ada tiga pendekatan yang umum
yang terdapat dalam role-play antara lain: a. Role playing sederhana simple role-palying
Pada tipe ini peserta didik diberi pesan-pesan khusus dan seperangkat
skenario. Kemudian
mereka diminta
untuk menerangkan secara spontan problem yang telah ditentukan. Cirri
pokok dari pendekatan ini bahwa semua pasangan peserta didik akan mengerjakan tugasnya dalam waktu bersamaan.
b. Role playing latihan role playing exercises Role play
tipe ini merupakan role-play berbasis keterampilan dan menuntut persiapan. Peserta didik akan membutuhkan informasi
atau latar belakang faktual sebelum memasuki role-play. Tipe ini biasa melibatkan pendekatan “bagaimana caranya” how to.
c. Role playing yang di perpanjang extended role-play Di sini peserta didik membutuhkan persiapan baik briefing tentang
scenario maupun briefing tentang peran-peran mereka. Peserta
didik akan memerankan peran yang sesuai dengan scenario yang telah ada baik sebagai propesional atau sekedar amatiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Fase-Fase Role Playing
Menururt Zaini, dkk 2008:104-116 role playing dapat dilakukan dalam tiga tahap yaitu: perencanaan, interaksi, dan refleksi atau
evaluasi. Berikut ini adalah uraian ketiga tahap tersebut: a. Perencanaan dan persiapan
Sebelum kita melakukan suatu kegiatan maka kita harus membuat perencanaan yang baik. Karena perencanaan yang baik akan dapat
memberikan hasil yang baik pula. Dalam role playing ada beberapa perencanan yang harus dilakukan yaitu:
1 Mengenal peserta didik. Sebagai seorang guru yang baik maka pasti kita akan
mengetahui bagaimana kondisi peserta didik kita. Misalnya saja jumlah peserta didik, pemahaman peserta didik tentang materi
yang diajarkan, pengalaman sebelumnya tentang role playing, kelompok umur, latar belakang peserta didik, minat dan
kemampuan peserta didik, dan kemampuan peserta didik untuk melakukan kolaborasi.
2 Menentukan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran harus didefinisikan secara jelas agar
memiliki fokus kerja yang jelas. Selain dirumuskan dengan jelas hendaknya tujuan pembelajaran tersebut diungkapkan
kepada peserta didik atau siswa.
3 Mengidentifikasi skenario dan penempatan peran Dari masalah yang ada disekitar peserta didik yang akan
diangkat dalam role playing maka harus disusun dalam bentuk skenario. Skenario yang ada tersebut akan memberikan
informasi tentang apa yang harus diketahui oleh peserta didik. Setelah kita membuat skenario untuk suatu materi tertentu
maka kita akan menempatkan beberapa peran yang sesuai dengan skenario yang telah kita buat.
4 Mempertimbangkan hambatan yang bersifat fisik Sebelum dilaksanakan role playing maka kita harus benar-
benar memperhatikan hambatan-hambatan yang berasal dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
piranti fisik seperti ketersediaan ruangan, kondisi kelas dan sebagainya.
5 Merencanakan waktu Pelaksanaan role playing akan sangat tergantung dari jenis role
playing yang diterapkan. Namun sekiranya perbandingan waktu
yang sering digunakan antara pendahuluan, interaksi, dan evaluasi adalah 1:3:2.
6 Mengumpulkan sumber informasi yang relevan Setelah semua hal-hal yang pokok telah diperhatikan maka kita
juga memerlukan tambahan informasi untuk memperkuat skenario yang telah kita buat.
b. Interaksi Adapun langkah-langkah pengimplementasian rencana kedalam
aksi adalah: 1 Membangun aturan dasar.
2 Mengeksplisitkan tujuan pembelajaran. 3 Membuat langkah-langkah yang jelas.
4 Mengurangi ketakutan di depan publik. 5 Mengambarkan skenario atau situasi.
6 Mengalokasikan peran 7 Member informasi yang cukup
8 Menjelaskan peran pengajar dalam role playing 9 Memulai role playing.
c. Refleksi dan Evaluasi 1 Refleksi
Setelah kita melakukan serangkain kegiatan role playing maka harus diadakan refleksi. Dari kegiatan pembelajaran yang baru
saja dilakukan ada banyak hal yang ditemukan oleh peserta didik maupun guru. Dalam refleksi ini peserta didik maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
guru mengemukakan manfaat dan pengetahuan yang diperoleh serta perasaan mereka selama mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan role playing. 2 Evaluasi
Evaluasi ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses pembelajaran role playing berlangsung. Peserta didik diberikan
kesempatan untuk memberikan masukan mengenai hal-hal apa saja yang masih harus diperbaiki dalam pembelajaran role
playing dan hal mana yang harus dipertahankan.
C. Motivasi Belajar