Tabel 5.5 menunjukkan deskripsi aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan menerapkan metode role playing.
Pada awal pembelajaran pertemuan sebelummnya Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memeriksa kesiapan
siswa dan kelas. Kemudian guru memberikan materi yang akan dipelajari pada metode role playing yaitu mencatat bukti
transaksidokumen ke dalam jurnal umum. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran pada waktu penerapan tidak
terpotong oleh hal-hal lain. Pada penerapan, guru menjelaskan alur dan peraturan
berdasarkan metode role playing. Selama proses pembelajaran berlangsung , guru melaksanakan pembelajaran secara runtut,
terkoordinasi, dan bersifat kontekstual sehingga pembelajaran berlangsung sesuai dengan waktu yang ada. Lewat metode role
playing ini guru mampu menumbuhkan partisipasi siswa,
IV 3. Menyampaikan pesan dengan gaya
yang sesuai
PENUTUP A.
Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
B. Pelaksanaan tindak lanjut
1. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi
2. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga siswa lebih antusias dalam proses pembelajaran. Selain itu, suasana pembelajaran lebih kondusif.
Pada kegiatan akhir proses pemabelajaran, guru mengajak siswa-siswi untuk menyimpulkan proses pembelajaran yang
telah dijalankan, dan meminta siswa-siswi untuk mengisi kuesioner motivasi belajar Akuntansi sesudah penerapan
metode role playing, selain itu guru juga meminta siswa untuk merefleksikan melalui lembar refleksi. Lampiran 21 hal 213
2 Observasi aktivitas siswa di kelas Aktivitas siswa di kelas selama proses pembelajaran pada
siklus pertama disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 5.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Di Kelas Pada Saat
Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing
No Deskripsi Ya Tidak Catatan
1 Siswa siap
mengikuti proses pembelajaran.
√ Siap dalam posisi
dikelompok masing- masing yang telah
tersedia.
2 Siswa
memperhatikan penjelasan guru.
√ Saat guru menjelaskan
skenario dan aturan dalam pembelajaran.
3 Siswa
menanggapi pembahasan
pelajaran. √
Ketika guru menanyakan jurnal
untuk bukti transaksi faktur penjualan.
4 Siswa mencatat
hal-hal penting √
Siswa sibuk memainkan peran
masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 Siswa
berinteraksi dengan baik
√ Siswa saling bekerja
sama.
6 Siswa mendapat
teguran dari guru √
Saat guru menjelaskan aturan role playing,
suara di dalam kelas pecah.
7 Ada persaingan
yang sehat dari diri siswa
√ Terlihat saat siswa
menjalankan metode role playing
, siswa antusias untuk
mengerjakan transaksi. 8
Siswa aktif dalam pembelajaran
√ Siswa terlibat secara
langsung dalam pembelajaran.
9 Siswa menjawab
pertanyaan guru √
Iya, ketika guru menanyakan jurnal
untuk bukti transaksi faktur penjualan.
10 Siswa mendapatkan
penghargaan dari guru baik verbal
maupun non verbal
√ Saat pembalajaran
berakhir dan saat menyimpulkan proses
pembelajaran.
Tabel 5.6 menunjukkan aktivitas siswa di kelas sebelum penerapan pertemuan sebelumnya siswa mau mendengarkan
penjelasan materi berkaitan dengan pencatatan bukti transaksidokumen ke dalam jurnal umum, siswa menanggapi
penjelasan guru dangan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dilontarkan guru. Kemudian siswa memperhatikan
simulasi yang diperagakan oleh fasilitator, setelah simulasi dari fasilitator selesai, guru meminta beberapa siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjalankan simulasi seperti yang telah diperlihatkan. Pada bagian ini, siswa terlihat antusias, karena siswa yang lain akan
berkomentar ketika ada temannya yang menjalankan simulasi tidak sesuai dengan intruksi.
Pada saat penerapan menunjukkan bahwa siswa mampu menjalankan proses pembelajaran dengan menggunakan role
playing secara aktif. Sebelum menjalankan siswa menyiapkan
alat tulis yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Selanjutnya siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai
alur pembelajaran menggunkan metode role palying. Pada kegiatan inti siswa mempraktikkan alur pembelajaran
dengan menggunakan metode role playing dengan lancar, karena siswa menjalankan tugas sesuai dengan perannya
masing-masing. Siswa juga terlihat memahami metode role playing
dengan baik, sehingga saat penerapan siswa tidak merasa binggung hal ini dikarenakan siswa sudah melihat
simulasi sebelum penerapan metode role playing. Dalam proses pembelajaran siswa terlibat aktif dan antusias sekali
untuk menjalankan tugas sehingga soal-soal dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah disediakan.
Pada kegiatan akhir, siswa menjawab pertanyaan guru secara lisan mengenai proses pembelajaran yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berjalan, ada 3 orang siswa yang menjawab pertanyaan guru. Kemudian siswa mengisi kuesioner motivasi belajar Akuntansi
sesudah penerapan dan siswa mengisi lembar refleksi yang telah disediakan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa mampu menjalankan proses pembelajaran dengan menggunakan metode role
playing dengan baik mulai dari mempraktikkan alur
pembelajaran sesuai dengan perannya, melakukan evaluasi, mengisi kuesioner dan membuat refleksi secara lisan.
Lampiran 22 hal 216 3 Observasi kondisi kelas
Observasi kondisi kelas selama proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 5.7 Hasil Observasi Kondisi Kelas Pada Saat Penerapan Metode
Pembelajaran Role Playing No Deskripsi
Ya Tidak Catatan
1 Fasilitas di dalam
kelas mendukung proses
pembelajaran √
Kursi dan meja siswa lengkap, ada
cadangan kursi meja, serta seperangkat
computer dan viewer.
2 Kondisi kelas
mendukung proses pembelajaran
√ Iya, siswa
memperhatikan penjalasan dan
simulasi serta saat penerapan role
playing
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Siswa membuat
keributan Kegaduhan
√ Hanya saat
pembacaan sanksi dari role playing,
selebihnya suasana kelas kondusif.
4 Siswa mengerjakan
latihan soal √
Siswa memainkan peran dalam
perusahaan jasa yaitu melakukan pencatatan
bukti transaksi Jurnal umum
5 Siswa aktif
bertanya pada guru jika mengalami
kesulitan √
Ada siswa yang bertanya saat sesudah
pelaksanaan simulasi.
6 Adanya kegiatan
yang menarik dalam proses
pembelajaran √
Ada, proses pembelajaran
menggunakan metode role palying.
7 Adanya sumber
belajar dalam kelas yang mendukung
proses pembelajaran
√ Ada contoh format
jurnal dalam akuntansi yang
ditempel didinding sebelah kanan dan
belakang.
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut tampak
ketika guru menerapkan beberapa aturan yang harus ditaati siswa agar tercipta suasana kelas yang kondusif. Para siswa
terlihat antusias dan berperan aktif dalam proses pembelajaran dengan menggunkan metode role playing. Kondisi yang
demikian akan mendukung proses pembelajaran ke arah yang lebih baik. Lampiran 23 hal 218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Tingkat Motivasi Belajar Siswa
Motivasi adalah daya dorongpenggerak dalam diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dapat memuaskan dan
mencapai sebuah tujuan. Sedangkan hakekat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang
sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator yang mendukung. Seperti
yang dikatakan Uno 2007:23, indikator-indikator motivasi belajar sebagai brikut adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil; adanya
dorongan dan kebutuhan untuk belajar; adanya harapan dan cita- cita untuk masa depan; adanya penghargaan dalam belajar; adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar; adanya lingkungan belajar yang kondusif.
Berikut disajikan hasil dari kuesioner setelah penerapan metode role playing, selanjutnya dideskripsikan berdasarkan PAP
II. Berikut ini adalah hasil analisisnya:
Tabel 5.8 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Penerapan Metode
Role Playing Skala
Motivasi Frekuensi
Persentase Interpretasi
Penilaian
20-47 Sangat Kurang
48-53 2
6,4 Kurang
54-59 7
22,6 Cukup
60-68 12
38,7 Tinggi
Diatas 69 10
32,3 Sangat Tinggi
31 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perhitungan Nilai Mean Motivasi Belajar
No Rentang
Motivasi Frekuensi
Fi Nilai
TengahXi Fi.Xi
1 52-57
6 54,5
327 2
58-63 8
60,5 484
3 64-69
7 66,5
465,5 4
70-75 7
72,5 507,5
5 76-81
3 78,5
235,5
Jumlah 31
2019,5 Mean x
= ∑Fi.Xi∑Fi
=2019,531 = 65,14 dibulatkan ke bawah 65
Tabel 5.8 menunjukkan analisis motivasi belajar siswa sesudah penerapan metode role playing. Dari tabel tersebut dapat diketahui
bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar akuntansi dengan kriteria sangat tinggi adalah 32,2; persentase siswa yang
memiliki motivasi belajar akuntansi dengan kriteria tinggi adalah 38,7; persentase siswa yang memiliki motivasi belajar akuntansi
dengan kriteria cukup adalah 22,6; persentase siswa yang memiliki motivasi belajar akuntansi dengan kriteria kurang adalah
6,4; dan persentase siswa yang memiliki motivasi belajar akuntansi dengan kriteria sangat kurang adalah 0. Jadi sebagian
besar motivasi siswa tinggi. Selain itu, berdasarkan perhitungan mean motivasi belajar
akuntansi sesudah penerapan metode role playing adalah 65. Jadi sesuai dengan pedoman PAP II motivasi belajar akuntansi siswa-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswi kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan berada pada kriteria “tinggi”. lampiran 28 hal 239
e. Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan evaluasi, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan metode pembelajaran role
playing. Refleksi dilaksanakan segera setelah penerapan selesai
dijalankan. Refleksi dilakukan pada guru mitra dan pada siswa. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama:
1 Kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan metode role playing.
Tabel 5.9 Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran
dan Metode Role Playing No
Uraian Komentar
1 Kesan guru terhadap
komponen pembelajaran yang digunakan dalam
pembelajaran dengan menggunakan metode
role playing. Metode ini menjadi
menarik untuk materi tertentu.
Setelah siswa menguasai materi
maka model ini menjadi metode untuk
praktik akuntansi mendekati keadaan
sebenarnya.
2 Kesan guru terhadap
aktifitas siswa ketika mengikuti proses
pembelajaran dengan menggunakan metode
role playing
. Aktifitas siswa bagus,
mereka lebih fokus terhadap materi dan peran
yang dimainkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Kesan guru terhadap
partisipasi dan minat siswa mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan metode
role playing
. Partisipasi siswa sangat
bagus sesuai dengan peran masing-masing.
4 Kesan guru terhadap
pemahaman siswa dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan metode role playing.
Siswa lebih paham dalam proses pembelajaran
5 Hambatan yang dihadapi
apabila nanti guru hendak melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan metode
role playing Metode ini bisa
mengukur tingkat motivasi, tapi belum
bisa mengukur prestasi.
Perlu alat voucher- voucher
, dan bukti transaksi yang harus
disediakan.
6 Hal-hal yang mendukung
apabila guru nanti akan menggunakan metode
pembelajaran dengan metode role playing.
Penyajian materi disiapkan dahulu
Pengadaan alat yang digunakan.
Penjelasansimulasi yang jelas sebelum
role playing.
7 Manfaat yang diperoleh
dengan merencanakan rencana pembelajaran dan
membuat perangkat pembelajaran dengan
menggunakan metode role playing.
Adanya variasi model pembelajaran sehingga
anak tidak bosan
8 Hal-hal apa saja yang
masih harus diperbaiki dalam pembelajaran
dengan menggunakan metode role playing.
Kesiapan siswa untuk melakukan peran masing-
masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.9 menunjukkan kesan guru mitra terhadap perangkat
pembelajaran dan
metode pembelajaran
menggunakan role playing di kelas. Menurut guru metode role playing
yang diterapkan adalah sesuatu yang baru dalam pelaksanaan pembelajaran, walau secara teori banyak metode-
metode yang beragam maka metode ini akan menjadi menarik sekali bagi siswa untuk materi-materi tertentu dalam
Akuntansi, karena tidak semua materi dalam akuntansi dapat diterapkan menggunakan role playing.
Setelah siswa menguasai materi maka model ini menjadi metode
untuk praktik
akuntansi mendekati
keadaan sebenarnya. Dalam pelaksanaan metode ini, siswa juga
antusias dalam mengikuti pembalajaran seperti partisipasi siswa bagus sesuai dengan perannya, aktivitas siswa baik
karena mereka lebih fokus dengan materi serta perannya dalam permaianan, sehingga siswa lebih paham dalam proses
pembelajaran dan siswa menjadi tidak bosan. Ketika model ini digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
menurutnya akan tercapai, karena yang semula siswa hanya berkutat pada laporan keuangan, cara menganilisis dan
mencatat, tapi dalam praktik ini siswa lebih dari sekedar berbicara akuntansi. Dari sisi hambatan, metode ini mampu
mengukur motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akuntansi tapi belum mampu mengukur tingkat prestasi serta persiapan yang harus dilakukan untuk menyiapkan alat seperti
voucher-voucher , bukti transaksi.
Ketika guru akan menerapkan metode ini, maka ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu penyajian materi harus
disiapakan dahulu, pengadaaan alat yang digunakan, dan penjelasansimulasi sebelum penerapan. Lampiran 24 hal 219
2 Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan metode role playing
Tabel 5.10 Rangkuman Refleksi Siswa Terhadap Perangkat
Pembelajaran dan Metode Role Playing No
Uraian Komentar
1 Bagaimana menurut anda
tentang pembelajaran dengan menggunakan
metode role playing topik pembahasan, media
pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru,
lingkungan kelas,dll? Seru, asik,
menyenangkan, mendebarkan serta
kondisi kelas mendukung proses pembelajaran.
2 Apakah anda lebih
termotivasi belajar dengan menggunakan
metode role playing? Ya, karena belajar seperti
sungguhan
3 Apa saja yang anda
lakukan selama pembelajaran dengan
menggunakan metode role playing?
Memainkan sesuai peran yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 Apakah anda berminat
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
metode role playing? Ya
5 Hambatan apa yang anda
temui selama melaksanakan proses
pembelajaran dengan menggunakan metode
role playing
? Waktu yang diberikan
cepat, sehingga pengerjaannya terburu-
buru dalam menyelesaikan tugas.
Selain itu tidak adanya komunikasi.
6 Manfaat apa yang anda
peroleh pada pembelajaran dengan
menggunakan metode role palying
? Lebih mudah dalam
memahami materi serta lebih tahu pekerjaan-
pekerjaan dibidang akuntansi.
Tabel 5.10 menunjukkan kesan siswa secara umum terhadap perangkat dan metode pembelajaran role playing yaitu
siswa terlihat antusias dalam proses pembelajaran karena pembelajaran yang menyenangkan, seru dan mengasikkan
sehingga kegiatan pembelajaran menjadi tidak monoton. Selain itu siswa lebih termotivasi untuk belajar materi akuntansi. Hal-
hal yang perlu diperbaiki adalah waktu pengerjaannya diperpanjang
dan diperbolehkannya
untuk saling
berkomunikasi. Secara umum, pelaksanaan penelitian siklus pertama
berjalan dengan lancar. Guru mitra mampu melaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
prosedur penelitian dengan baik dan mampu mengorganisir jalannya pembelajaran dengan menggunkan metode role
playing. Hal tersebut berdampak pada antusias siswa dalam
belajar sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar akuntansi. Sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan
dapat tercapai. Dengan demikian, maka penelitian siklus kedua tidak perlu
dilakukan, hal ini disebabkan karena tujuan pembelajaran telah tercapai. Lampiran 25 hal 221
B. Analisis Komparasi Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah