kelas dan topik mata pelajaran tertentu sehingga simpulan atau hasilnya pun hanya diarahkan pada konteks yang
bersangkutan, bukan untuk yang lain.
2. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Hopkins 1993:57-61 dalam Aqib 2006:17-18 ada 6 prinsip dasar PTK:
a. Pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apa pun metode
PTK yang diterapkannya seyogianya tidak mengganggu komitmennya sebagai pengajar.
b. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut
waktu yang berlebihan dari guru sehingga berpeluang menggangu proses pembelajaran.
c. Metode
yang digunakan
harus reliable,
sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan
hipotesis secara menyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta
memperoleh data yang dapat dugunakan untuk menjawab hipotesis yang dikemukakannya.
d. Masalah program yang diusahakan oleh guru seharusnya
merupakan masalah yang cukup merisaukan, dan bertolak dari tanggung jawab professional.
e. Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus bersikap
konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan dengan pekerjaannya.
f. Dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan
class room excerding perspective, dalam arti permasalahan
tidak terlihat terbatas dalam konteks kelas dan atau mata pelajaran tertentu, melainkan perspektif misi sekolah secara
keseluruhan. Sebagai contoh sekolah. Sekolah adalah memperbaiki
sekolah, sedangkan
pengawas sekolah
memperbaiki sitem pendidikan . PTK hanyalah sebuah model, yang terpenting proses memperbaiki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Syarat Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Arikunto 2008:23-24 ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam penelitian tindakan kelas:
a. Penelitian tindakan kelas harus tertuju atau mengenai hal-hal
yang terjadi dalam pembelajaran, dengan demikian dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Penelitian tindakan kelas oleh guru menuntut dilakukannya
pencermaan terus menerus, objektif, dan sistematis, sehingga diketahui
secara pasti
tingkat keberhasilan
dan penyimpangan yang terjadi.
c. Penelitian tindakan harus dilaksanakan sekurang-kurangnya
dalam dua siklus. Hal ini bertujuan agar kekurangan- kekurangan pada siklus pertama dapat diperbaiki dalam
siklus kedua, begitu pula seterusnya.
d. Penelitian tindakan terjadi secara wajar. Dalam hal ini PTK
tidak dilakukan dengan mengubah aturan dan jadwal yang sudah ada, dan tidak merugikan siswa.
e. Penelitian harus benar-benar disadari oleh peneliti maupun
pihak yang menjadi pelaku. Hal ini bertujuan agar pihak- pihak yang terkait dapat mengungkapkan kelebihan dan
kekurangan yang telah dilakukan dibandingkan dengan rencana yang ada.
f. Penelitian tindakan harus benar-benar menunjukan adanya
tindakan yang dilakukan oleh sasaran tindakan. Jadi, dalam PTK siswa benar-benar ikut berperan dalam penelitian bukan
hanya guru.
4. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas