Keutamaan Membaca Al-Qur’an

C. Prosedur Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data adalah sebagai berikut : 1. Observasi Obeservasi yang digunakan peneliti yaitu observasi partisipatif, yaitu observasi yang dilakukan oleh observer sambil terjun langsung pada kegiatan. Artinya sambil melaksanakan observasi, observer adalah bagian dari kegiatan. Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. 2 Selama penelitian dilakukan, peneliti ikut ke dalam proses belajar mengajar Al- Qur’an di SMP Islam Harapan Ibu. 2. Wawancara Wawancara yang digunakan peneliti yaitu wawancara tak terstruktur, dimana wawancara ini digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal. Responden biasanya terdiri atas mereka yang terpilih saja karena sifat-sifatnya yang khas.Pelaksanaan Tanya jawab mengalir seperti dalam percakapan sehari-hari. 3 Peneliti akan melakukan wawancara kepada sampel yang sudah ditentukan oleh peneliti yaitu: a. Pedoman wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Islam Harapan Ibu: 1 Sejak kapan pelajaran membaca Alquran diberlakukan di sekolah ini? 2 Apa yang melatar belakangi pelajaran BTQ termasuk ke dalam kurikulum di sekolah ini? 3 Apa saja sarana dan prasarana yang disediakan oleh sekolah agar pembelajaran membaca Alquran dapat terlaksana dengan efektif? 2 Sugiyono, Motode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2010, h. 227. 3 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet.32, h. 190. 4 Apakah bapakibu sudah puas dengan pelaksanaan pembelajaran membaca Alquran di sekolah ini? 5 Menurut bapakibu apa yang menjadi tolak ukur dalam pemilihan guru Alquran? b. Pedoman wawancara dengan BapakIbu Guru PAI di SMP Islam Harapan Ibu. 1 Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Alquran siswai kelas VIII SMP Islam Harapan Ibu? 2 Berdasarkan pengamatan BapakIbu bagaimana kemampuan siswai dalam membaca Alquran waktu baru masuk sekolah SMP Islam Harapan Ibu? 3 Apakah bapakibu mengalami kesulitan dalam mengajar siswai membaca Al-Qur ’an? Apa saja kesulitannya? 4 Faktor apa yang menyebabkan siswai mengalami kesulitan membaca Al-Qur ’an? 5 Apa saja upaya yang bapakibu lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut? 6 Metode apa yang digunakan dalam mengajarkan siswai membaca Alquran? 7 Berdasarkan metode pembelajaran yang dilakukan, apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan membaca Alquran pada siswai? 8 Bagaimana perhatian kepala sekolah dalam pembelajaran membaca Alquran? c. Pedoman wawancara dengan siswa yaitusatu siswa yangsudah bisa membaca Al- Qur’an dan satu siswa yang belum bisa membaca Al- Qur’an. 1 Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Alquran di SMP Islam Harapan Ibu menurut kamu? 2 Apakah kamu mendengarkan penjelasan guru mengenai membaca Alquran seperti makhraj dan tajwid di kelas? 3 Jika kamu belum bisa membaca Alquran bagaimana kamu bisa menghafal doa sehari-hari dan bacaan sholat? 4 Dirumah apakah kamu ada les ngaji atau sebelumnya pernah belajar di TPQ? 5 Digunakan untuk apa kemampuan membaca Alquran kamu? 6 Menurut kamu, Penting gak sih belajar membaca Alquran? Alasannya? 3. Dokumen Dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. 4 Dokumen digunakan untuk mendukung dan menambah bukti yang diperoleh dari sumber yang lain misalnya, kebenaran data hasil wawancara. 5 Melalui metode dokumentasi, peneliti gunakan untuk menggali data berupa dokumen terkait pembelajaran Al-Q ur’an, di antaranya: buku panduan pelajaran Al- Qur’an, jadwal belajarmembaca Al-Qur’an, sarana prasarana, foto-foto dokumenter, dan sebagainya. 4. Kuesioner angket Peneliti menggunakan angket untuk mengetahui sejauh mana objek terhadap masalah yang diteliti. Angket dilakukan secara tertulis, dengan memberikan daftar pernyataan dalam bentuk tertutup, pernyataan – pernyataan telah memiliki alternatif jawaban option yang tinggal dipilih oleh responden.Angket tersebut berkaitan dengan persepsi siswa terhadap pentingnya belajar membaca Al- Qur’an. 4 Ibid., h. 240. 5 Wina Sanjaya, op. cit., h. 74. Kuesioner angket merupakan suatu teknik atau cara pegumpulan data secara tidak langsung peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden. Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau pernayataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu pertanyaan atau pernyataan-pernyataan telah memiliki alternatif jawaban option yang tinggal dipilih oleh responden. Responden tidak bisa memberikan jawaban atau respon lain kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban. 6 Dalam hal ini peneliti perlu menyusun sebuah rancangan penyusunan alat bantu yang dikenal dengan istilah kisi-kisi angket yaitusebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi –kisi Instrumen Angket No Pernyataan Alternatif Jawaban Ya Tidak 1 Saya merasa bahwa tadarus pagi dan belajar tajwid sangat penting untuk kelancaran membaca Al- Qur’an saya 2 Saya mendapat banyak pengetahuan Islam dari Alquran dan saya mengamalkannya 3 Nilai mata pelajaran PAI saya meningkat karena lancar membaca Al- Qur’an 4 Hati saya menjadi damai dan tentram ketika membaca Al- Qur’an 5 Akhlak saya menjadi baik karena setiap hari membaca Al- Qur’an 6 Saya menjadi rajin sholat karena bacaan Al- Qur’an saya lancar. Dari alat bantu tersebut maka akan didapatkan data sesuai apa yang diinginkan peneliti selanjutnya peneliti akan mengolah data tersebut antara lain dengan: 6 Nana Syaodih S., Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012, Cet. VIII, h. 219.