dalam kehidupan global yang dirasakan semakin menyempit akibat kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.
d. Learning to be
Belajar untuk menjadi manusia yang utuh learning to be, mengharuskan tujuan belajar dirancang dan diimplementasikan
sedemikian rupa, sehingga pembelajar menjadi manusia yang utuh, paripurna.
21
Untuk menghadapi semua tantangan yang berdampak pada pendidikan dan pengajaran maka kuncinya adalah dengan belajar.
Dengan belajar kita akan memperoleh pengetahuan, menguasai keterampilan, dapat bekerja sama, dan menjadi manusia bermoral.
2. Teori Belajar
Berdasarkan perkembangan yang ada hingga saat ini, paling kurang ada empat macam teori pembelajaran. Keempat macam teori ini dapat
dikemukakan sebagai berikut: a.
Teori Constructivism Teori ini berpendapat bahwa tingkah laku seseorang tidak hanya
dokontrol oleh reward dan reinforcement. Peserta didik memiliki kemampuan mengarahkan diri self-direction, dan pengendalian diri
self control yang bersifat kognitif. Teori ini beranggapan bahwa pengetahuan yang dimiliki manusia adalah hasil dari konstruksi dan
usaha manusia sendiri.
22
b. Teori Operant Conditioning
Teori ini berpendapat bahwa tingkah laku manusia selalu dikendalikan oleh faktor dari luar, yaitu berupa lingkungan, rangsangan
atau stimulus.
23
c. Teori Conditioning
21
Ibid., h. 31-33.
22
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009, Cet. I, h. 87.
23
Ibid., h. 90.
Teori pembelajaran conditioning ini bersumber pada kajian tentang psikologi manusia, sebagaimana halnya pada teori operant
conditioning. Jika pada teori operant conditioning, lingkungan yang diciptakan sangat berpengaruh, maka pada teori conditioning, penciptaan
kondisi yang sama secara berulang-ulang menjadi hal yang sangat menentukan teradinya kegiatan proses belajar mengajar.
24
d. Teori Connectinism
Menurut teori ini, bahwa belajar pada dasarnya merupakan sebuah proses asosiasi antara kesan panca indera sense of impression
dengan impuls tekanan untuk bertindak impuls to action. Dengan ungkapan lain, bahwa pada dasarnya belajar itu adalah suatu proses
pembentukan hubungan yang intens dan interaktif antara stimulus dan respons, atau antara aksi dan reaksi.
25
3. Ciri-ciri dari Proses Belajar
Ciri-ciri dari proses belajar sebagai berikut: a.
Belajar adalah kegiatan fisik dan mental yang menghasilkan perubahan kemampuan pada diri seseorang yang belajar.
b. Perubahan tersebut merupakan kemampuan baru yang berlaku relatif
lama, dapat berupa segala aspek kepribadian manusia. c.
Perubahan disebabkan adanya interaksi dengan lingkungan, pengalamandan bimbingan dengan pelibatan aspek kognitif, afektif dan
psikomotor. d.
Perubahan bukan hal-hal yang tidak wajarnegatif, secara kebetulan atau disebabkan kematangan atau insting.
e. Belajar dapat terjadi kapan dan di mana pun seseorang berada.
26
24
Ibid., h. 92.
25
Ibid., h. 93.
26
Jamaludin, dkk., op. cit., h. 12.