Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

faktor, seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian, dan kecerdasan. c. Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk jadi tingkah laku sebagai reaksi. Jadi, proses persepsi adalah melakukan seleksi, interpretasi, dan pembulatan terhadap informasi yang sampai. 9

3. Faktor-Faktor Persepsi

Karena persepsi lebih bersifat psikologis daripada merupakan proses pengindraan saja maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi: a. Perhatian yang selektif Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang dari lingkungannya. Meskipun demikian, ia tidak harus menanggapi semua rangsang yang diterimanya untuk itu, individunya memusatkan perhatiannya pada rangsang-rangsang tertentu saja. Dengan demikian, objek-objek atau gejala lain tidak akan tampil ke muka sebagai objek pengamatan. b. Ciri-ciri rangsang Rangsang yang bergerak di antara rangsang yang diam akan lebih menarik perhatian. Demikian juga rangsang yang paling besar di antara yang kecil, yang kontras dengan latar belakangnya dan intensitas rangsangannya paling kuat. c. Nilai dan kebutuhan individu Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam pengamatannya dibanding seorang bukan seniman. Penelitian juga menunjukkan, bahwa anak-anak dari golongan ekonomi rendah melihat koin lebih besar daripada anak-anak orang kaya. d. Pengalaman dahulu Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsi dunianya . 10 9 Alex Sobur, op. cit., h.447. 10 Abdul Rahman, op. cit., h. 128-129. e. Set Set adalah kesiapan mental seseorang untuk menghadapi sesuatu rangsangan yang akan timbul dengan cara tertentu. Misalnya, pada seorang pelari yang siap di garis “start” terdapat set bahwa akan terdengar bunyi pistol di saat mana ia harus mulai berlari, perbedaan set dapat menyebabkan perbedaan persepsi. f. Tipe kepribadian Tipe kepribadian akan mempengaruhi pula persepsi sepertidua orang yang bekerja di kantor yang sama berada dibawah pengawas satu orang atasan, orang yang pemalu danorang yang tinggi kepercayaaan dirinya akan berbeda dalammempersepsikan atasannya. g. Gangguan kejiwaan Sebagai gejala normal, ilusi berbeda dari halusinasi dan delusi, yaitu kesalahan persepsi pada penderita gangguan kejiwaan biasanya pada penderita schizophrenia. 11

B. Konsep Belajar

1. Defenisi Belajar

Banyak pendapat para ahli mengenai pengertian belajar, diantaranya sebagai berikut: Hintzman, sebagaimana dikutip Muhibbin Syah dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory berpendapat Learning is a change in organism due to experience which can affect the organism’s behavior. Artinya, belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme manusia atau hewan disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Jadi, dalam pandangan Hintzman, perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi organisme. 12 11 Sarlito,op. cit., h. 104-106. 12 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013, Cet. 18, h. 88.