30
V. METODOLOGI
A. WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan praktek kerja magang dilaksanakan di pabrik pengolahan produk nugget PT. Belfoods Indonesia yang berlokasi di Perum Citra PA 1 2 Jalan Raya Jonggol km 23,3 Bogor
Jawa Barat. Kegiatan magang dilaksanakan di bawah pengawasan departemen produksi dan QAQC. Waktu pelaksanaan magang telah ditentukan yaitu selama 4 bulan terhitung mulai
tanggal 7 Februari 2011 sampai dengan 7 Juni 2011. Kegiatan magang dilakukan setiap hari kerja sesuai jam kerja perusahaan mulai pukul 08.00 sampai pukul 17.00 WIB, kecuali jika
dilakukan pengambilan data diluar jam tersebut.
B. METODE PENGENDALIAN PROSES SECARA STATISTIK
Metode kerja magang di PT. Belfoods Indonesia menggunakan metode Quality Control Circle QCC perusahaan yang telah digunakan selama dua tahun terakhir yaitu dengan
menggunakan tujuh alat bantu penyelesaian masalah seven tools meliputi penggunaan lembar pengumpul data check sheet, diagram Pareto, diagram sebab akibat atau Ishikawa diagram,
stratifikasi, histogram, grafik dan bagan kendali, diagram pencar scatter diagram. Namun, terdapat beberapa modifikasi sesuai dengan kondisi pengambilan data analisis yang dilakukan.
Metode kerja dirangkum dalam 4 tahapan kerja, yaitu observasi lapang, pengumpulan data, analisis data dan identifikasi langkah perbaikan proses.
Pelaksanaan QCC dilakukan oleh hampir seluruh karyawan PT. Belfoods Indonesia yang terbagi dalam beberapa grup. Setiap grup membahas suatu permasalahan yang berbeda. Metode
kerja QCC dimulai dengan mengidentifikasi masalah dan melihat permasalahan yang harus mendapat penanganan terlebih dahulu, kemudian dilakukan dikusi untuk menganalisa beberapa
faktor yang diduga menjadi penyebab-penyebab terjadinya permasalahan tersebut. Analisa dan langkah penyelesaian kemudian disusun dengan menggunakan seven tools. Ketujuh alat bantu
tersebut tidak harus digunakan secara keseluruhan, tapi disesuaikan dengan kondisi dan tujuan perbaikan yang ingin dicapai. Dalam hal ini metode pengendalian proses secara statistik lebih
ditekankan pada kegiatan analisa data.
1. Observasi Lapang
Kegiatan ini meliputi pengamatan terhadap keseluruhan aspek produksi chicken nugget serta melakukan pengamatan proses produksi chicken nugget dan kondisi produk
yang dihasilkan. Observasi lapang dilakukan dalam satu sampai dua minggu yang juga dilakukan dengan terjun langsung dalam kegiatan produksi dan Quality Control QC. Ruang
lingkup permasalahan yang dibahas pada penelitian ini mencakup kualitas produk nugget di PT. Belfoods Indonesia.
2. Pengumpulan Data
Tahapan kedua dalam pelaksanaan praktek magang ini adalah melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data meliputi data kuantitatif dan kualitatif yang bersumber
31
dari data sekunder perusahaan maupun pengambilan data aktual primer. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, diskusi, pengambilan data aktual maupun pengolahan data
yang telah ada di perusahaan. Berbeda dengan metode pengumpulan data yang dilakukan perusahaan dalam
melakukan analisa penyelesaian masalah, metode pengumpulan data yang dominan dilakukan dalam praktek magang ini adalah data-data aktual yang diambil dengan cara-cara tertentu
sesuai dengan tahapan analisis yang akan dilakukan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan data-data yang lebih akurat yang dapat dibandingkan dengan data-data perusahaan
sebelumnya.
3. Analisis Data
Tahap ini merupakan tahap utama dan terpenting dari keseluruhan kegiatan. Pada tahap inilah dilakukan analisa data dengan menggunakan penerapan teknik-teknik statistika
yang meliputi penggunaan diagram Pareto untuk melihat permasalahan yang paling dominan terjadi, bagan kendali untuk melihat konsistensi kondisi proses serta diagram pencar dan
garis regresi untuk melihat hubungan dua variabel yang diduga saling berkaitan. Dalam menganalisa faktor penyebab permasalahan dilakukan teknik brainstorming
dan pengamatan yang hasilnya dapat terinterpretasi dalam suatu diagram sebab akibat. Analisis data dilakukan menggunakan program Ms. Excel dan program pengolah data
statistik Minitab 14. Analisis data ditekankan pada penggunaan bagan kendali dalam pengendalian parameter proses. Analisa menggunakan bagan kendali tersebut diharapkan
dapat memberikan masukan bagi pihak produksi dan QC untuk penanganan masalah pengendalian proses kedepannya. Parameter proses yang paling berpengaruh dianalisis
kondisi pengendaliannya untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan yang dapat dilakukan perusahaan.
4. Identifikasi Langkah Perbaikan Proses Produksi