12
III. TINJAUAN PUSTAKA
A. CHICKEN NUGGET
Menurut Standar Nasional Indonesia tahun 2002, chicken nugget naget ayam adalah produk olahan ayam yang dicetak, dimasak dan dibekukan, dibuat dari campuran daging ayam
giling yang diberi bahan pelapis dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan. Kandungan gizi chicken nugget meliputi protein, lemak dan
karbohidrat. Secara lengkap, persyaratan mengenai chicken nugget sesuai SNI terdapat pada Tabel 3.
Tabel 3. Persyaratan chicken nugget naget ayam sesuai SNI 01-6683-002 Badan Standardisasi Nasional 2002
No Jenis Uji
Satuan Persyaratan
1 Keadaan
1.1 Aroma -
normal, sesuai label 1.2 Rasa
- normal, sesuai label
1.3 Tekstur -
Normal 2
Benda asing tidak boleh ada
3 Air
, bb maks. 60
4 Protein
, bb min. 12
5 Lemak
, bb maks. 20
6 Karbohidrat
, bb maks. 25
7 Kalsium Ca
mg100 g 8
Bahan tambahan makanan 8.1 Pengawet
- sesuai dengan
8.2 Pewarna -
SNI 01-0222-1995 9
Cemaran logam 9.1 Timbal Pb
mgkg maks. 2,0
9.2 Tembaga mgkg
maks. 20,0 9.3 Seng Zn
mgkg maks 40,0
9.4 Timah mgkg
maks 40,0 9.5 Raksa Hg
mgkg maks 0,03
10 Cemaran Arsen As
mgkg maks 1,0
11 Cemaran mikroba
11.1 Angka Lempeng Total kolonig
maks. 5 x 10
4
11.2 Coliform APMg
maks. 10 11.3 E. Coli
APMg 3
11.4 Salmonella 25 g
Negatif 11.5 Staphylococcus aureus
kolonig maks. 1 x 10
2
13
Proses Pembuatan Chicken Nugget
Nugget merupakan salah satu bentuk produk beku siap saji, yaitu produk yang telah mengalami pemanasan sampai setengah matang precooked, kemudian dibekukan Astawan
2008. Pada dasarnya nugget merupakan suatu produk olahan daging berbentuk emulsi, yaitu emulsi minyak di dalam air, seperti halnya produk sosis dan bakso. Nugget dibuat dari daging
giling yang diberi bumbu, dicampur bahan pengikat, kemudian dicetak menjadi bentuk tertentu, dikukus, dipotong dan diselimuti perekat tepung battering dan dilumuri tepung roti breading
Astawan 2008. Alat yang digunakan untuk pembuatan emulsi berupa mesin chopper, alat yang sama
dalam pembuatan pasta bakso. Selanjutnya emulsi dan daging giling dicampur bersamaan dengan bumbu lain sehingga terbentuk adonan meatmix. Pada skala industri tahapan ini kadang
digunakan gas CO
2
atau yang sejenis untuk mendapatkan meatmix dengan suhu tertentu agar mudah untuk dicetak atau disimpan terlebih dahulu di ruangan dingin Anonim 2008.Menurut
Owens 2010, tujuan penggilingan ini adalah meningkatkan luas permukaan daging untuk membantu ekstraksi protein. Tahap ini sangat penting karena jika tidak ada protein yang
terekstrak, maka serpihan daging tidak dapat saling berikatan selama proses pemasakan dan menghasilkan produk dengan tekstur yang tidak kuat. Dalam proses penggilingan dan sebelum
pencetakan, suhu harus diturunkan untuk memudahkan proses pencetakan. Jika suhu tidak cukup dingin, maka adonan akan menjadi terlalu lembek dan tidak akan memberikan bentuk yang
diinginkan saat dicetak Owens 2010. Setelah proses penggilingan, pencampuran dan pendinginan, produk siap untuk dicetak.
Adonan yang telah terbentuk kemudian dicetak sesuai bentuk dan ukuran yang diinginkan Astawan 2008. Selanjutnya dilakukan pelapisan coating adonan yang telah dicetak dengan
tepung berbumbu. Proses pelapisan dapat dilakukan berulang sesuai ketebalan yang diinginkan Syamsir et al. 2010. Fellows 2000 menjelaskan bahwa pelapis atau coating dapat
memberikan barrier untuk perubahan kelembaban dan gas juga melindungi produk makanan dari kerusakan mekanik. Coating juga diaplikasikan pada makanan untuk memperbaiki penampakan,
memodifikasi tekstur, menguatkan cita rasa, serta meningkatkan variety dan nilai tambah pada produk dasar.
Setelah produk terlapisi, produk kemudian dimasak. Produk tercetak secara khas dimasak penuh dengan proses penggorengan dan pemanggangan baking, tergantung spesifikasi produk
Sams 2001. Penggorengan dilakukan dengan merendam produk pada minyak goreng panas selama beberapa saat. Hasilnya berupa nugget yang belum mengalami pematangan penuh. Oleh
karena itu, nugget harus dilewatkan ke dalam oven melalui konveyor berjalan. Pada tahap ini, nugget diberi uap jenuh panas sehingga mengalami pematangan penuh. Selain untuk
mematangkan produk, proses ini juga berguna untuk membantu memperbaiki tekstur pada produk akhir Astawan 2008. Tahap selanjutnya nugget dibekukan dengan mesin pembeku
individual quick freezing IQF sampai membeku sempurna. Suhu pembekuan memegang peran penting terhadap daya simpan nugget. Selanjutnya nugget yang telah beku dilakukan
pengemasan sesuai yang diinginkan Anonim 2008. Pembekuan mempunyai efek menghambat pertumbuhan
mikroorganisme. Suhu
beku memberikan
efek membunuh
terhadap mikroorganisme tertentu Jay 2000. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia 2002 mengenai
naget ayam, produk dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman selama penyimpanan dan pengangkutan.
14
B. STATISTICAL PROCESS CONTROL SPC