BAGAN KENDALI TINJAUAN PUSTAKA

17

F. BAGAN KENDALI

Bagan kendali control chart merupakan grafik garis yang mencantumkan batas maksimum dan batas minimum yang merupakan daerah batas pengendalian. Bagan ini menunjukkan perubahan data dari waktu ke waktu tetapi tidak menunjukkan penyebab munculnya penyimpangan. Bagan ini hanya memberikan tanda aba-aba kepada kita terjadinya penyimpangan dalam proses Muhandri dan Kadarisman 2006. Tabel 4 menunjukkan beberapa jenis bagan kendali yang dapat digunakan di Industri. Tabel 4. Jenis bagan kendali Dari keempat jenis bagan kendali tersebut, yang paling banyak digunakan di industri adalah Bagan kendali X-R. Bagan kendali X-R merupakan bagan kendali yang sekaligus menyatakan harga rata-rata X dan selangrange R. Bagan X menunjukkan adanya perubahan pada harga rata-rata sedangkan bagan R menunjukkan adanya perubahan dispersi. Bagan kendali yang telah dibuat nantinya akan digunakan sebagai alat untuk pengendalian proses Muhandri dan Kadarisman 2006. Menurut Ishikawa 1988 yang diacu dalam Muhandri dan Kadarisman 2006, langkah- langkah pembuatan bagan kendali adalah sebagai berikut: 1. Kumpulkan data, umumnya diperlukan lebih dari 100 buah data. Data dan cara pengambilannya harus sama dengan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang 2. Bagi data tersebut ke dalam beberapa sub grup 3. Tabelkan data yang ada dan rencanakan lembarannya sehingga hasil perhitungan X harga rata-rata sub grup dan R range dapat dengan mudah dicantumkan 4. Hitung rata-rata X yaitu = X. Perhitungan X dilakukan sebagai berikut: X = ⋯ 5. Hitung harga R selisih terbesar dan terkecil 6. Hitung harga rata-rata total, yaitu jumlah harga X dibagi k jumlah sub grup X = ⋯ 7. Hitung harga rata-rata R yaitu jumlah R seluruh sub grup dibagi dengan k. R = ⋯ Jenis Bagan Kendali Jenis Data Bagan X-R Data diukur Contoh: Panjang lebar cm, isivolume ml, berat gr dsb Bagan pn dan p Data dihitung Contoh: Jumlah cacat, jenis cacat Bagan u Data dihitung Contoh: Jumlah cacat lubang pada lembaran logam dari ukuran yang berbeda bila besaran tempat terjadinya kerusakan seperti panjang, berat, volume, dll tidak tetapbisa berubah Bagan c Data dihitung Contoh: Jumlah cacat lubang pada lembaran logam dengan ukuran tertentu besaran tempat terjadinya kerusakan tetap 18 8. Hitung batas-batas pengendalian. Tabel 5 menunjukkan beberapa nilai koefisien yang diperlukan dalam perhitungan batas-batas pengendalian menurut Muhandri dan Kadarisman 2006. Tabel 5. Koefisien A2, D3 dan D4 untuk pembuatan bagan kendali N A2 D3 D4 2 1.880 - 3.267 3 1.023 - 2.575 4 0.729 - 2.282 5 0.577 - 2.115 6 0.483 - 2.004 7 0.419 0.076 1.924 8 0.373 0.136 1.864 9 0.337 0.184 1.816 10 0.308 0.223 1.777 Bagan Kendali X : Garis Tengah GT = X BPA = X + A2R BPB = X – A2R Bagan Kendali R : Garis Tengah GT = R BPA = D4 x R BPB = D3 x R 9. Gambarkan rangka Bagan kendali 10. Gambarlah titik-titik X dan R yang sudah dihitung untuk masing-masing sub grup pada Bagan kendali 11. Tuliskam keterangan-keterangan yang perlu, di sebelah kiri tuliskan jenis bagannya X atau R, sedangkan n di kiri atas Bagan kendali memberikan suatu pelajaran mengenai variasi dan sumbernya. Bagan kendali dapat memberikan bukan hanya pengendalian dan monitoring proses, tetapi juga petunjuk untuk tindak perbaikan Breyfogle 2003.

G. ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINIER