Contoh: Diberi pertolongan bukannya mengucapkan terimakasih, malah dia memburuk-burukkan nama kita.
Dinasihati bukannya menurut, malahan dia melawan kita.
j. Kata penghubung bahkan
digunakan di antara dua buah kalimat. Contoh: Anak itu memang nakal. Bahkan ibunya sendiri pernah ditipunya.
Kikirnya bukan main. Bahkan untuk makan pun dia segan mengeluarkan uang.
k. Kata penghubung lagipula
digunakan di dalam kalimat atau klausa tambahan. Contoh: Saya tidak hadir karena sakit. Lagipula saya tidak diundang.
Mari kita makan di restoran ini saja. Masakannya enak lagipula pelayanannya memuaskan.
l. Kata penghubung apalagi
Digunakan pada awal keterangan tambahan atau kalimat tambahan. Contoh: Kamu saja yang lulusan SMA tidak tahu, apalagi saya yang
hanya tamatan SD. Jalan-jalan di ibu kota sering macet. Apalagi pada jam-jam sibuk.
Secara opsional kata penghubung apalagi dapat diikuti kata kalau atau jika, bila digunakan pada kalimat yang tidak bersubjek.
Contoh: Dia memang nakal. Apalagi kalau di sekolah. Saya sangat suka kepadanya. Apalagi jika ia tersenyum.
Kata penghubung lebih-lebih pula atau lebih-lebih lagi dengan fungsi un
tuk menyatakan „menguatkan‟ dapat digunakan pada awal keterangan tambahan atau kalimat tambahan, sebagai varian dari kata penghubung
apalagi atau apalagi kalau. Contoh: Anak itu memang nakal; lebih-lebih lagi di sekolah.
Saya tidak mau bicara dengan dia. Lebih-lebih pula kalau sikapnya begitu.
m. Kata penghubung jangankan
1. digunakan di depan klausa pertama pada sebuah kalimat majemuk setara; sedangkan pada klausa kedua biasanya disertakan partikel pun.
Contoh: Jangankan berjalan, berdiri pun aku tak mampu. Jangankan seribu, serupiah pun aku tak punya.
2. digunakan di depan klausa pertama pada sebuah kalimat majemuk
setara, sedangkan klausa keduanya diawali dengan kata sedangkan. Contoh: Jangankan saya yang tamatan SMA, sedangkan dia yang sudah
jadi mahasiswa tidak dapat menjawabnya. Jangankan membeli buku, sedangkan untuk membeli makan
uangku tidak pernah cukup. 3. digunakan di depan klausa pada sebuah kalimat majemuk setara,
sedangkan klausa keduanys di awali dengan kata malah atau malahan. Contoh: Jangankan membantu kita, malah kita yang harus membantunya.
Jangankan dapat menabung untuk masa depan, malah untuk biaya makan sehari-hati saja tidak cukup.
n. Kata penghubung melainkan
Digunakan di antara dua buah klausa. Klausa pertama biasanya disertai dengan kata ingkar bukan, yang diletakkan di muka unsur kalimat yang
akan dikoreksi. Contoh: Bukan dia yang datang, melainkan ayahnya.
Kami bukan mengejek, melainkan mengatakan apa adanya.
o. Kata penghubung hanya
Digunakan dengan aturan 1. untuk menyata
kan „menggabungkan-mengecualikan‟ digunakan di antara dua buah klausa.
Contoh: Semua orang setuju hanya dia yang tidak setuju. Kami semua sudah siap untuk bertransmigrasi hanya ia yang
masih ragu-ragu.