Dengan karangan yang terdiri dari beberapa paragraf, pengarang dapat mengekspresikan keseluruhan gagasan secara utuh, runtut, lengkap,
menyatu, dan sempurna sehingga bermakna dan dapat dipahami.
28
C. Bagian-bagian Karangan
Karangan yang lengkap biasanya tersusun dari tiga bagian karangan utama, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.
a. “Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan mengetengahkan hal-hal yang menarik perhatian pembaca tentang masalah yang dibahas dan alasan
pembahasan. Karena itu, pendahuluan memuat hal-hal sebagai berikut:
1 Latar belakang atau alasan pemilihan pokok masalah; 2 Aspek-aspek penting dari pokok masalah yang akan dibahas
dan perumusannya; 3 Metode pembahasan;
4 Sistematika penyusunan; dan 5 Tujuan serta hasil yang diharapkan.
b. Isi tubuh Karangan
Isi tubuh karangan berisi rincian atau pengembangan apa yang telah dibahas pada bagian pendahuluan. Pada bagian inilah
segala persoalan dibahas secara sistematis dan menyeluruh. c.
Bagian Penutup Bagian penutup diwujudkan dalam satu bab, yaitu
kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban terhadap masalah yang dirumuskan dalam pendahuluan. Saran adalah
pikiran penulis yang berkaitan dengan pemecahan masalah, usaha perbaikan, dan lain-lain yang biasanya muncul sebagai akibat
pembuatan kesimpulan.”
29
Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa pada bagian pendahuluan terdapat alasan pengarang memilih pokok masalah yang akan dibahas. Pada
bagian isi pengarang mengembangkan pokok masalah secara lebih rinci dan sistematis. Sedangkan pada bagian penutup pengarang menyimpulkan pokok
masalah yang telah dibahas pada bagian pendahuluan dan isi, serta memberi saran kepada pembaca.
28
Alex dan Achmad, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Kencana, 2010, h. 209.
29
Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK UIN Jakarta, 2004, hlm. 232- 233
D. Hakikat Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi berisi kumpulan beberapa paragraf deskripsi atau bisa disebut juga paragraf lukisan, yakni melukiskan atau
menggambarkan apa saja yang dilihat di depan mata penulisnya.
30
Menurut Alwasilah karangan deskripsi adalah karangan yang memberi gambaran verbal terhadap sesuatu yang akan ditulis, baik itu
manusia, objek, penampilan, pemandangan, atau kejadian. Cara penulisan ini menggambarkan sesuatu objek atau kejadian sedemikian rupa sehingga
pembaca dibuat seolah-olah melihat sendiri, mengalami, dan merasakan apa yang terjadi sebagaimana dipersepsikan oleh pancaindra.
31
Mahsusi mengatakan, deskripsi adalah bentuk karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu, benda, atau peristiwa.
32
Dari pendapat ahli tersebut penulis menyimpulkan pengertian karangan deskripsi adalah kumpulan paragraf yang isinya memuat
gambaran lebih untuk pembaca sehingga pembaca dapat merasakan apa yang terjadi sebagaimana yang dipersepsikan oleh pancaindra. Karangan
deskripsi hampir sama dengan karangan narasi yaitu sama-sama memberi gambaran, namun pada karangan deskripsi gambaran yang diberikan
bukan hanya sekadar gambaran tetapi gambaran lebih. Dengan gambaran yang lebih tersebut pembaca akan dapat merasakan apa yang dituliskan
penulis dengan pancaindranya. Beda halnya dengan karangan narasi yang hanya menggambarkan secara keseluruhan dan kurang mendetail jadi
pembaca hanya bisa merasakan hasil tulisan secara visual saja tidak dengan pancaindra lainnya.
Ada dua tujuan dari penulisan deskripsi yang pertama bertujuan menciptakan pengalaman pada diri pembaca deskripsi sugesti yang
30
R. Kunjana Rahardi, Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang, Jakarta: Erlangga, 2009, h. 166.
31
Mudrajad Kuncoro, Mahir Menulis Kiat Jitu Menulis Artikel, Opini, Kolom dan Resensi Buku, Jakarta: Erlangga, 2009, h. 72.
32
Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia, Jakarta: FITK UIN Jakarta, 2004, h. 230.