Kata penghubung sesudah Kata penghubung sebelum

e. hubungan akibat: hasilnya, akibatnya, akibat f. hubungan tujuan: untuk, demi, agar, biar, supaya g. hubungan syarat: asalkan, jika, kalau, jikalau h. hubungan waktu: sejak, sedari, ketika, sewaktu, waktu, saat, tatkala, selagi, selama, seraya, setelah, sesudah, seusai, begitu, hingga i. hubungan konsesif: sungguhpun, biarpun, meskipun, walaupun, sekalipun, kendatipun, betapapun j. hubungan cara: tanpa, dengan k. hubungan kenyataan: bahwa l. hubungan alat: dengan, tiada dengan, memakai, menggunakan, mengenakan, memerantikan m. hubungan ekuatif perbandingan positif, perbandingan menyamakan: sebanyak, seluas, selebar, sekaya n. hubungan komparatif perbandingan negatif, perbandingan membedakan: lebih dari, kurang dari, lebih sedikit daripada, lebih banyak daripada o. hubungan hasil: sampai, sehingga, maka, sampai-sampai p. hubungan atributif restriktif hubungan menerangkan yang mewatasi: yang q. hubungan atributif tak restriktif hubungan menerangkan tidak mewatasi: yang biasanya di awali dengan tanda koma r. hubungan andaian: andaikata, seandainya, andaikan, kalau saja, jika saja, jikalau, jika, bilamana, apabila, dalam hal, jangan-jangan, kalau-kalau s. hubungan optatif harapan: mudah-mudahan, semoga, agar 23

2. Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi antarkalimat menghubungkan entitas kebahasaan yang ada dalam sebuah kalimat dengan entitas kebahasaan yang berada di luar kalimat itu. Konjungsi antarkalimat selalu mengawali kalimat yang 23 Ibid., h. 113. dihubungkan. 24 Adapun konjungsi antarkalimat mencakup konjungsi seperti, oleh karena itu, maka dari itu, selanjutnya, oleh sebab itu, walaupun demikian, dengan demikian, tambahan pula, dan lagi pula. 25

B. Pengertian Karangan

Menulis adalah suatu proses menuangkan gagasan yang hendak disampaikan kepada pembaca yang diwujudkan dengan lambang-lambang fonem yang disepakati bersama. 26 Karangan merupakan hasil dari suatu kegiatan berbahasa tulisan. Pada dasarnya sebuah karangan itu mempunyai kerangka. Lazimnya sebuah kerangka karangan berbentuk kalimat deklaratif atau kalimat berita yang lengkap untuk merumuskan setiap topik, subtopik, dan sub-subtopik lainnya. Setelah kerangka selesai, tahap selanjutnya adalah pengembangan kerangka menjadi kalimat, wacana, dan bab. Kalimat, wacana, dan bab tidak langsung menjadi tulisan yang benar dan utuh, namun masih dapat diperbaiki atau direvisi. 27 Karangan terbagi menjadi empat jenis, yaitu karangan deskriptif, karangan ekspositoris, karangan argumentatif, dan karangan naratif. Jenis- jenis karangan tersebut memiliki pengertian masing-masing. Jadi, dapat disimpulkan bahwa karangan adalah kumpulan dari beberapa paragraf dan lazimnya mempunyai kerangka untuk merumuskan topik, subtopik, dan subtopik lainnya. Kerangka karangan tersebut dikembangkan menjadi kalimat, wacana, dan bab sehingga pada akhirnya membentuk karangan yang utuh. Sebuah karangan dihasilkan melalui proses berpikir tentang bagaimana menuangkan ide pikirnya secara teratur untuk bisa disampaikan secara tidak langsung melalui bahasa tulis. 24 Masnur Muslich, Garis-Garis Besar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Bandung: PT Refika Aditama, 2010, h. 115 25 Rahardi, op. cit., h. 65 26 Heri Jauhari, Terampil Mengarang dari Persiapan Hingga Presentasi, dari Karangan Ilmiah Hingga Sastra, Bandung: Nuana Cendedia, 2013, Cet. Ke-1, h. 43. 27 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriah Z.A, Disiplin Berbahasa Indonesia, Jakarta: FITK PRESS,2010, h. 145.

Dokumen yang terkait

Analisis kata berimbuhan dalam karangan deskripsi siswa kelas X SMK Nusantara, Legoso, Ciputat, Tangerang tahun pelajaran 2011/2012

1 11 108

Analisis kesalahan kata penghubung dalam karangan narasi siswa kelas IX semester I MTs Darussalam Ciampea Tahun Pelajaran 2013/2014

0 4 102

Penggunaan kata depan dalam karangan deskripsi siswa kelas VIII semester genap Madrasah Tsanawiyah Al-Ihsan Jakarta Tahun pelajaran 2013/2014

0 5 153

Analisis kesalahan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi siswa x SMA Ar- Ridwan Bekasi Tahun pelajaran 2011-2013

1 8 82

Peningkatan kemampuan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi melalui penerapan metode latihan individual (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X SMA PGRI 56 Ciputat)

1 28 108

Analisis kesalahan penentuan ide pokok dalam karangan eksposisi siswa kelas x semester 1 di MA Annajah Jakarta Tahun pelajaran 2013/2014

0 41 180

Analisis kalimat efektif dalam karangan deskripsi siswa kelas VIII MTS Miftahul Umam Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan Tahun pelajaran 2013 / 2014

1 22 133

Interferensi morfologi dialek betawi terhadap bahasa Indonesia dalam karangan eksposisi siswa kelas VIII di MTS Nurul Anwar Bekasi Utara Tahun pelajaran 2013/2014

0 9 108

Penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi “pemilihan anggota legislatif dari kalangan selebritas’’ siswa kelas X SMK Triguna Utama Ciputat

2 32 82

Peningkatan keterampilan menulis paragraph deskripsi dengan media gambar pada siswa kelas V MI Al-Khoeriyah, Leuwisadeng, Bogor Tahun Pelajaran 2013/2014

0 7 91