PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL UNTUK PEMASARAN PRODUK KULINER DI DESA KADEMANGAN, KOTA TANGERANG SELATAN

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL UNTUK PEMASARAN PRODUK KULINER DI DESA KADEMANGAN, KOTA TANGERANG SELATAN

Khairina Natsir 1 , Mimi SA 2

1 Fakultas Ekonomi, Universitas Tarumanagara Jakarta Email:[email protected]

2 Fakultas Ekonomi, Universitas Tarumanagara Jakarta Email: [email protected]

ABSTRAK

Pertumbuhan bisnis di Kota Tangerang Selatan, khususnya di Kelurahan Kademangan mulai menggeliat, terutama bisnis kuliner. Bisnis kuliner yang ada cukup bervariasi mulai dari bisnis pastry ataupun produk kuliner tradisonal seperti kue cemilan berbahan baku singkong dan ubi. Pemasaran selama ini dilakukan masih terbatas di pasar- pasar tradisional juga dari kantor-kantor sekitar Tangerang Selatan. Menyadari hal tersebut, dalam dua tahun terakhir pemerintah desa setempat mulai menggalakkan usaha-usaha yang dapat mengangkat ekonomi warganya menjadi lebih baik lagi. Salah satu bentuk usaha yang saat ini lebih difokuskan adalah pada peningkatan kualitas usaha kuliner. Perkembangan usaha kuliner sebenarnya sudah mulai terlihat terutama dari kuantitas jenis kue atau camilan. Tetapi dari segi strategi bisnis belum mendapat pembinaan yang cukup memadai, misalnya segi pemasarannya belum mendapat perhatian yang cukup, dimana produk masih dipasarkan secara terbatas pada lingkungan lokal saja. Masih sederhananya bentuk usaha yang dijalani oleh warga mendorong kami untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di lokasi tersebut. Tujuannya adalah untuk memberikan penyuluhan tentang strategi pemasaran produk kuliner melalui media sosial. Faktor pendukung yang terlihat adalah bahwa hampir semua pengusaha kuliner sudah menggunakan smartphone dan sudah sangat familiar dengan aplikasi sosial media, seperti Facebook, Instagram, dsb. Faktor pendukung tersebut ingin kami optimalkan penggunaannya sehingga mampu memberi nilai tambah bagi pengusaha kuliner untuk perluasan market dari produk yang dihasilkan tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Pada tahap ini akan dilakukan penyuluhan mengenai strategi pemasaran, dengan memanfaatkan fitur dari media sosial, serta trik menyikapi pemasaran bisnis menggunakan media sosial untuk mengembangkan market usaha produk kuliner.

Kata Kunci : wirausaha, kuliner , pemasaran, media sosial

1. PENDAHULUAN

Makanan merupakan salah satu kebutuhan yang paling dicari dimanapun dan kapanpun. Di kota-kota besar yang penduduknya rata-rata sibuk biasanya merupakan sebuah lumbung bagi para penjaja makanan. Tidak heran apabila kuliner merupakan salah satu jenis usaha yang diminati oleh banyak kalangan.

Kebiasaan penduduk perkotaan sangat suka makan di luar rumah seperti di warung-warung makan maupun restoran, selain karena mereka tidak memiliki waktu untuk memasak, faktor cita rasa serta jenis masakan menjadi salah satu yang paling dicari. Tidak terkecuali penduduk di Kota Tangerang Selatan, penduduk di kota ini yang super sibuk menyebabkan mereka lebih memilih makan di warung-warung atau restoran di bandingkan dengan memasak sendiri.

Kota Tangerang Selatan merupakan suatu wilayah yang relatif baru yang berkembang dengan sangat pesat. Banyak perumahan-perumahan dan pertokoan baru yang muncul disekitarnya menggusur wilayah pemukiman desa tradisional. Pemukiman atau komplek perumahan baru biasanya disertai dengan perkembangan dalam usaha kuliner, dimana banyaknya bertumbuh food court yang digemari oleh kalangan menengah atas.

Tetapi, perkembangan perkotaan dan usaha kuliner diwilayah perumahan baru belum banyak memberikan kontribusi kepada penduduk asli, khususnya di wilayah desa Kademangan karena

Jakarta, 23-24 November 2017

produk yang mereka hasilkan belum cukup dikenal, sehingga masih belum terlalu diperhitungkan. Akibatnya sebagian masyarakat masih belum siap untuk bersaing dalam bisnis kuliner.

Disisi lain, mari kita liat situasi terkini tentang perkembangan teknologi dan penggunaan media sosial. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki jumlah populasi penduduk terbanyak sehingga setiap perubahan maupun inovasi yang terjadi akan langsung masuk dan dirasakan oleh penduduknya termasuk dalam bidang teknologi. Bahkan dengan jumlah penduduk yang berkisar pada jumlah 200 juta orang, maka tak salah bila banyak orang menyebut Indonesia sebagai pasar yang sangat potensial untuk dunia digital. Oleh karena itu, menurut penelitian yang dilakukan, ada sekitar 88,1 juta orang yang menggunakan internet aktif di Indonesia sebagai media sosial mereka. Bisnis jasa media sosial pun semakin meraup untung apalagi Indonesia penduduknya sangat rajin mengakses internet (Noviyanto, 2016). Jumlah itupun diperkirakan akan semakin bertambah setiap tahunnya. Seperti yang dilansir We Are Social (Balea, 2016). saat ini baik tua, muda wanita, pria, anak-anak maupun orang dewasa lebih menyukai untuk melihat media sosial dan internet dibandingkan menonton televisi. Dari media sosial, pengguna bisa langsung mengetahui berita yang terjadi di seluruh dunia, peristiwa terkini pun lebih mudah diperoleh dan cepat diupdate melalui internet atau media sosial. Bahkan hal ini lebih cepat daripada menunggu berita di televisi. Semakin Indonesia melek dengan teknologi, maka pengguna internet di dalam negeri akan terus bertambah. Menurut data yang telah dikumpulkan oleh We Are Social tadi, dalam setahun mulai dari 2015 hingga 2016, ada kenaikan sekitar 15% pengguna internet di Indonesia (Hidayat, 2016). Kenaikan ini lebih dikhususkan untuk mereka yang merupakan pengguna aktif media sosial. Kemungkinan di akhir 2016, kenaikan masih akan terus berlanjut dan semakin signifikan. Data ini masih terus bertambah dimana penggunaan media sosial melalui smartphone menjadi meningkat sebesar enam persen dari tahun sebelumnya. Sementara menurut APJII atau singkatan dari Asosiasi Penyelenggara jasa Internet Indonesia mengatakan bahawa 48% dari 88,1 juta orang pengguna internet itu merupakan masyarakat pengonsumsi internet harian. Itu artinya, warga Indonesia tidak bisa lepas dari gadget dan internet untuk mengakses media sosial setiap harinya. Media sosial memiliki potensi menghubungkan banyak orang dengan mudah dan gratis. Media Sosial kini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran. Menurut Kaplan dan Haenlein (Kaplan, 2010), media sosial adalah sekelompok aplikasi berbasiskan internet yang dibangun berdasarkan kerangka pikiran ideologi dan teknologi dari Web 2.0, dan memungkinkan terbentuknya kreasi pertukaran isi informasi dari pengguna internet. Web 2.0 adalah dasar terbentuknya sosial media (Carlson, 2010). Contoh- contoh media sosial yang berkembang saat ini adalah : twitter, facebook, myspace, youtube, instagram, path, whatsapp, line, dll. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Purwidiantoro, dkk menyimpulkan bahwa UKM yang di observasi telah menggunakan media sosial dalam perusahaannya (Moch Hari Purwidiantoro, 2016). Media sosial yang paling banyak digunakan adalah Facebook, Twitter dan Instagram

Melihat semakin berkembangnya teknologi internet dan didukung dengan semakin murahnya perangkat elektronik (seperti smartphone, tablet, dan lain-lain) tentu kecenderungan orang untuk mencari lokasi makan atau tempat nongkrong yang enak dan nyaman, sebagian besar melalui media internet. Melalui strategi promosi online, calon konsumen sudah bisa mendapatkan informasi secara lengkap mengenai produk kuliner yang mereka cari. Baik itu tentang informasi menu yang dijual, harga makanan, fasilitas pendukung yang ada di lokasi, hingga promo diskon atau program promosi lainnya yang sedang dijalankan saat ini.

Permasalahan Mitra

Kota Tangerang Selatan punya potensi luar biasa di bidang usaha kecil menengah. Namun, harus diakui, saat ini produk UKM di daerah itu belum berkembang maksimal. Potensi Kota

Jakarta, 23-24 November 2017

Tangerang Selatan, khususnya di desa Kademangan sebenarnya cukup besar dibidang usaha kuliner. Sejak dulu sudah ada usaha kuliner tradisional seperti kacang kulit dan cemilan keripik. Selain itu bagi penduduk pendatang mulai merintis produk pastri yang cocok untuk konsumsi para pekerja kantoran dan untuk kebutuhan rapat-rapat yang sering dilakukan oleh kantor/sekolah/kampus di sekitar lokasi. Tetapi sebenarnya usaha home industry belum mengalami perkembangan yang optimal. Ada beberapa penyebab tidak berkembangnya usaha ini, antara lain kemampuan dan keterampilan dalam mengelola usaha dan produk masih kurang dan cara pemasaran yang masih belum difahami dengan baik.

Berdasarkan informasi yang diperoleh secara langsung maupun dari literatur dapat diidentifikasi beberapa penyebab rendahnya produktivitas yang diderita oleh masyarakat setempat bersumber dari faktor-faktor sebagai berikut :

1. Masih rendahnya pengalaman warga desa Kademangan akan bisnis kuliner, terutama untuk kehidupan yang sekarang mulai bergerak cepat dimana sebagian pelaku bisnis ini tidak sanggup mengikuti cepatnya perkembangan yang terjadi. Hal ini besar kemungkinan karena para pelaku UKM ini kurang percaya diri akibat pendidikan yang kebanyakan hanya sampai SMP atau SMA, sehingga kurang memahami startegi pengelolaan usaha. 2. Industri kuliner masih dijalankan secara sederhana, belum mengadopsi teknologi informasi modern, walaupun notabene perangkat smartphone setiap saat ada di genggaman, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal sebagai salah satu media yang sangat potensial guna memperluas peluang pasar produk pelaku UKM tersebut 3. Kebanyakan pelaku usaha lokal ini kurang melek teknologi informasi, walaupun setiap saat mereka aktif di media sosial tetapi hanya sebatas pertemanan. Yang terjadi adalah pelaku usaha ini kurang mampu berinovasi dalam penggunaan media sosial untuk mengembangkan promosi usaha kuliner yang mereka geluti sehari-hari.

Tujuan dan Manfaat Kegiatan Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dan dalam rangka pemberdayaan pelaku UKM di desa Kademangan, maka kegiatan ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk meningkatkan pemasaran dan nilai produk lokal dengan rincian sebagai berikut:

1. Melakukan pelatihan/penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang penggunaan media sosial yang mempunyai sisi lain yang tidak kalah penting dari sekedar menggalang pertemanan saja, tetapi merupakan suatu saluran yang dapat dimanfaatkan untuk memperluas pemasaran produk yang mereka hasilkan.

2. Melakukan pelatihan/penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang perlunya pengetahuan dan etika yang perlu dipegang dalam penggunaan media sosial untuk memperluas bisnis kuliner yang berkelanjutan.

Lebih jauh lagi, diharapkan kegiatan ini mampu menumbuhkan karakter wirausaha pada masyarakat setempat sebagai sebuah karakter unggul yang perlu dimiliki oleh setiap individu di masa mendatang.

2. METODE PELAKSANAAN PKM

Kegiatan Pengabdian Masyarakat mengenai penggunaan media sosial untuk pemasaran produk kuliner di selenggarakan dengan metode sebagai berikut.

a. Metode ceramah dan diskusi Kegiatan PKM ini diawali dengan memberikan ceramah dan penyuluhan kepada para pengusaha

kuliner desa Kademangan. Para pengusaha ini dikumpulkan pada suatu ruangan di kantor kelurahan Kademangan dengan tim pelaksana untuk memberikan ceramah tentang materi kegiatan. Adapun materi yang diberikan terkait dengan pemsaran dan penggunaan teknologi informasi untuk mendukung pemasaran.

b. Metode Demonstrasi dan Pelatihan

Jakarta, 23-24 November 2017

Kegiatan demonstrasi dan pelatihan merupakan kegiatan lanjutan yang dilakukan oleh pelaksana PKM terhadap kegiatan ceramah dan diskusi yang telah dilakukan. Kegiatan ini dilaksakan dengan mendemontrasikan cara penggunaan mengunggah foto produk menggunakan aplikasi instagram.

c. Diskusi untuk memperdalam pemahaman peserta. Pada saat pelaksanaan kegiatan ini lebih banyak ditampilkan penjelasan mengenai cara-cara pemasaran menggunakan perangkat teknologi yang dimiliki agar responden cepat memahami.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Solusi untuk Penyelesaian Masalah

Kota Tangerang Selatan punya potensi luar biasa di bidang usaha kecil menengah. Namun, harus diakui, saat ini produk UKM di daerah itu belum berkembang maksimal.. Potensi Kota Tangerang Selatan, khususnya di desa Kademangan sebenarnya cukup besar dibidang usaha kuliner. Sejak dulu sudah ada usaha kuliner tradisional seperti kacang kulit dan cemilan keripik. Selain itu bagi penduduk pendatang mulai merintis produk pastri yang cocok untuk konsumsi para pekerja kantoran dan untuk kebutuhan rapat-rapat yang sering dilakukan oleh kantor/sekolah/kampus di sekitar lokasi. Tetapi sebenarnya usaha home industry belum mengalami perkembangan yang optimal. Ada beberapa penyebab tidak berkembangnya usaha ini, antara lain Modal, Kemampuan dan keterampilan dalam mengelola usaha dan produk masih kurang dan cara pemasaran yang masih belum difahami dengan baik.

Untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa, memang tidak dapat dilakukan sekaligus. Karena itu dapat dilakukan berdasarkan skala prioritas. Potensi yang dimiliki masyarakat dalam meningkatkan produk lokal yang berbahan nabati dapat digali dan mendapat perhatian khusus. Potensi perlu dikaji lebih lanjut tentang apa dan bagaimana prospeknya ke depan. Perencanaan jangka panjang dari potensi yang dimiliki perlu dikaji secara intensif, dibangun kemandiriannya serta dikembangkan secara lebih agresif. Melalui kegiatan pemberdayaan inilah akan dapat membantu masyarakat desa dalam meningkatkan produk lokal yang berpotensi.

Berdasarkan uraian di atas, pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat kami telah melakukan kegiatan penyuluhan/pelatihan singkat yang diharapkan mampu menjadi solusi awal dalam meningkatkan potensi bisnis home industry usaha kuliner dan mampu mengembangkan bisnis/memperluas pasar. Kegiatan yang dilakukan untuk penyelesaian masalah dijelaskan dibawah ini.

a. Menjelaskan secara singkat konsep dasar pemasaran kuliner.

b. Menjelaskan cara memanfaatkan perangkat teknologi informasi dan media sosial yang sudah tersedia seperti perangkat ponsel untuk mempromosikan produk kuliner tanpa harus mengeluarkan biaya promosi yang mahal. Dengan demikian diharapkan usaha kuliner rumahan ini dapat berkembang dan permintaan semakin meningkat yang pada ujungnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

c. Menjelaskan trik-trik dan etika penggunaan media sosial untuk memasarkan produk kuliner home industry .

Alih Pengetahuan Mengenai Konsep Dasar Pemasaran Kuliner

Sebagai pembuka dijelaskan mengenai konsep dasar dalam pemasaran kuliner. Biasanya, saat menyusun konsep bisnis, rata-rata orang hanya memperhatikan pemilihan lokasi, produk, dan metode pemasarannya. Namun ketika membangun bisnis kuliner, konsep bisnis harus memperhatikan beberapa hal berikut ini.

Jakarta, 23-24 November 2017

1. Selera. Faktor utama yang menentukan kesuksesan dari usaha kuliner adalah citarasa makanannya. Menyesuaikan citarasa makanan dengan target pasar yang dituju dan melakukan survei pasar untuk menemukan apa yang diinginkan masyarakat adalah hal yang sangat penting. Sebaiknya hindari untuk menjadi subjektif terhadap citarasa produk sendiri. Artinya, jangan hanya memperhatikan selera dan keinginan diri sendiri, karena belum tentu sama dengan selera kebanyakan orang.

2. Gaya hidup. Makanan sekarang ini bukan hanya sebagai pemuas rasa lapar, tetapi juga sebagai bagian dari gaya hidup. Jika pandai melihat peluang yang ada, dan menggabungkannya dengan jenis makanan yang menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, maka produk usaha berpeluang untuk disukai banyak orang.

3. Daya beli. Sebelum menentukan produk yang akan dijual, lihat dulu lokasi yang menjadi tujuan usaha dan lingkungan sekelilingnya. Pemantauan kawasan sekeliling lokasi tujuan akan menentukan produk apa yang paling tepat untuk dijual. Observasi akan menentukan produk jualan berdasarkan daya beli masyarakat. Jika produk yang dijual terlalu mahal, sedangkan daya beli masyarakat rendah, maka bisnis tidak akan berjalan lancar.

4. Rencana produksi. Konsep rencana produksi juga harus dipikirkan lebih lanjut. Perhatikan dengan teliti dari sumber bahan baku, alur produksi, harga produksi, peralatan, kualitas, keunggulan produk, sampai kemasan produk yang akan dijual. Menjual produk asal jadi saja, sementara sumber bahan baku sulit dijangkau akan mengganggu kelangsungan produksi produk.

5. Rencana pemasaran. Sebelum memutuskan bisnis yang akan dijalankan, ada baiknya untuk menganalisis pasar dan gaya pemasaran. Lokasi sangat menentukan tingkat persaingan, karena akan membantu menentukan kesempatan ntuk mengembangkan usaha.

Alih Pengetahuan Mengenai Promosi Kuliner Melalui Media Sosial.

Beberapa masukan untuk bisnis kuliner melalui media sosial disampaikan sebagai berikut:

1. Tentukan merek produk. M erek yang menggambarkan diri pemilik dan bisnis. Ciptakanlah merek seunik mungkin yang akan benar – benar diingat dengan mudah oleh konsumen.

2. Manfaatkan blog/akun pribadi untuk mulai menjual . Jika memungkinkan bangunlah sebuah website pribadi yang nantinya dapat diisi dengan produk makanan yang dijual. Dengan begitu konsumen akan merasa mudah dan lebih dekat dengan bisnis Anda.

3. Pasanglah foto atau gambar makanan yang dijual semenarik mungkin. Usahakan menggunakan resolusi gambar yang tinggi untuk produk yang ditawarkan. Beri kesan pertama yang menarik. Salah satu caranya yaitu melalui foto atau gambar produk makanan yang ditawarkan.

4. Tentukan menu andalan. Dari sekian banyak jenis makanan yang ditawarkan tentu ada satu atau beberapa yang menjadi andalan bisnis tersebut. Tampilkan juga testimonial dari beberapa konsumen yang sudah pernah mencoba menu andalan tersebut. Hal ini tentu akan menjadi perhatian bagi konsumen yang ingin membeli produk anda .

5. Jelaskan deskripsi makanan yang dijual. Konsumen tentu tidak akan bisa mencicipi atau merasakan bagaimana rasa makanan yang ditawarkan secara online. Salah satu cara untuk bisa menciptakan imajinasi tentang produk adalah melalui deskripsi produk, misalnya apa saja keunggulannya bila memang ada. Cantumkan bahan yang ada didalam makanan tersebut. Tulislah deskripsi produk semenarik mungkin. Ciptakan emosi konsumen sehingga mereka ingin memberi produk yang ditawrkan

6. Manfaatkan sosial media. Social media seperti facebook,twitter atau Instagram memegang peranan penting dalam proses promosi dan penjualan suatu produk. Begitu juga dengan bisnis dibidang makanan bisa memanfaatkan sosial media untuk menjual produk, selain website atau blog yang digunakan sebelumnya. Gunakan foto dan deskripsi produk yang

Jakarta, 23-24 November 2017

menarik. Untuk foto makanan yang sudah diupload, memberikan tagging kepada teman di sosial media Anda. Usahakan untuk setiap foto, tagging diberikan ke orang yang berbeda – beda.

7. Jaga kepercayaan konsumen. Meskipun konsumen tidak bisa mencicipi makanan secara langsung, kualitas rasa yang ada harus tetap diutamakan. Jangan membiarkan konsumen kecewa karena mereka mendapatkan kualitas rasa yang buruk dan tidak sesuai dengan deskripsi.

8. Sama halnya dengan konsumen offline, konsumen online ingin mendapatkan pelayanan yang terbaik. Memberikan pelayanan yang cepat ketika mereka memesan ataupun hanya sekedar bertanya akan membuat konsumen percaya. Juga jangan abaikan ketika konsumen memberikan kritik dan sarannya.

9. Beri jaminan pengiriman barang. T entukan terlebih dahulu produk makanan yang ingin dijual dan dikirimkan. Jika menjual jenis makanan yang awet untuk beberapa hari atau bahkan minggu, maka penjualannya dapat dilakukan hingga keluar kota yang membutuhkan waktu beberapa hari. Namun ketika makanan tersebut seperti cake, tart atau segala macam makanan yang sifatnya harus segera dikonsumsi, maka pengiriman hanya dapat dilakukan untuk dalam kota saja.

Alih Pengetahuan Cara Bersikap/Membangun Kepercayaan Konsumen Medsos. Kepercayaan dan kredibilitas adalah dua komponen yang paling penting dari setiap hubungan bisnis yang sukses. Tanpa kredibilitas, organisasi tidak akan pernah dapat mengembangkan merek atau brand mereka terhadap masyarakat sekitar. Mereka juga akan merasa sulit untuk mengkonversi pengunjung menjadi pelanggan. Untungnya, dengan media sosial, mereka bisa lebih dekat dengan pelanggan dan membangun hubungan langsung dengan mereka. Penggunaan saluran media sosial telah muncul sebagai salah satu strategi yang paling efektif untuk mendapatkan dan mengolah kepercayaan dari pelanggan.

Beberapa tips dalam membangun kepercayaan dengan pelanggan dan potensi membangun jaringan sosial.

1. Pilihlah jaringan sosial yang relevan. Tidak perlu aktif pada semua media sosial

karena akan membuat tidak fokus pada pelayanan. Jadi, pastikan anda sangat

terlibat dan aktif pada setiap jaringan yang anda pilih. 2. Pastikan transparansi terhadap pelanggan. Orang-orang akan berbicara tentang kekuatan dan

kelemahan produk anda secara terbuka di media sosial. Ambil ini secara positif dan fahami apa yang mereka katakan dan siap untuk menerima kekurangan. Merek yang terlibat dengan klien secara transparan jauh lebih mungkin untuk memenangkan kepercayaan mereka dan bisnis ke depannya.

Alih Pengetahuan Pengelolaan Akun Media Sosial Untuk Memenuhi Order. Jika sudah memutuskan untuk berbisnis melalui media sosial, maka ketersedian customer service (admin) adalah suatu keharusan. Beberapa pengalaman yang dapat dipelajari untuk bisa menyediakan customer service lewat media sosial yang baik.

1. Usahakan selalu ada di mana pelanggan anda berada. Salah satu tantangan awal untuk menyediakan layanan pelanggan yang baik lewat media sosial adalah menentukan harus memfokuskan waktu dan sumber daya dimana. Saat aktivitas marketing mulai memberikan traffic pada situs-situs sosial yang ditargetkan, tim customer service harus menemui pelanggan di tempat dimana mereka sudah bersosialisasi.

2. Dengarkan apa yang pelanggan katakan. Banyak pemasar sudah cukup familiar dengan alat monitor media sosial yang bisa mengotomasi proses pencarian nama brand, ataupun

Jakarta, 23-24 November 2017

menyisir media sosial untuk mencari kata kunci yang spesifik. Perlu diketahui bahwa kegiatan “mendengarkan” itu sama pentingnya dari perspektif customer service.

Tergantung seberapa besar aktivitas yang dihasilkan oleh halaman media sosial, adalah penting untuk bisa mengumpulkan dan menganalisa aktivitas pelanggan sehingga pemasar bisa memahami apa saja issue-issue yang sedang berkembang di media social,

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan misalnya tentang komentar yang muncul, pertanyaan teknis atau spesifik, waktu pelanggan anda aktif di media sosial?

4. Dalam dunia media sosial yang cepat berubah, kecepatan respon sangatlah penting. Karena itu berikan respons segera untuk pertanyaan-pertanyaan teknikal atau yang terkait dengan akun, komplen dari pelanggan yang merasa tidak puas, permintaan pelayanan atau produk yang butuh cepat penanganannya, merespon terhadap referensi umum yang merujuk para produk dan layanan, berterima kasih pada pelanggan yang memberikan masukan yang positif.

5. Menentukan kapan harus memperlakukan satu masalah secara “offline”. Memberikan respon publik pada sebuah pertanyaan atau komplen bisa melewati jalan yang cukup

panjang. Secara umum, admin harus memindahkan percakapan ke “offline” dalam hal sudah mulai terlalu banyak tektokan reply yang bisa disebabkan karena pelanggan menginginkan jawaban dari beberapa pertanyaan sekaligus.

Alih Pengetahuan Cara Menghindari Penipuan Oleh Pelanggan Dalam dunia bisnis online salah satu resiko yang paling sering ditemui adalah penipuan. Tidak hanya oleh pembeli, mengalami penipuan juga kerap dialami oleh penjual. Mulai dari pembeli yang sudah pesan lalu menghilang, mengaku sudah transfer padahal belum, sampai dengan mengatakan bahwa barang kiriman tidak sampai padahal barang tersebut sudah ada di tangan. Bermacam-macam cara dan trik penipuan ini yang membuat penjual seringkali terkelabui. Karena itu sebagai penjual wajib mengetahui cara-cara menghindari diri dari penipuan yang dilakukan oleh pembeli.

1. Sebelum melakukan transaksi pastikan nama calon pembeli tidak masuk daftar customer blacklist. Kasus penipuan yang dilakukan oleh pembeli online shop sudah marak terjadi. Karena itu biasanya saat seorang pemilik online shop mengalami penipuan, dia akan memberi tahu pada pebisnis online-nya nama customer yang menipu tersebut. Daftar customer blacklist inilah yang wajib diketahui agar tidak ikut tertipu. Ketika ada seorang pembeli membeli produk, periksa terlebih dahulu apakah dia termasuk ke dalam daftar customer blacklist tersebut. Jika ya, sudah tentu tidak perlu melanjutkan transaksi. Sementara bila tidak, bisa melanjutkan transaksi ke proses berikutnya. Pemeriksaan semacam ini penting hukumnya untuk menghindari kasus penipuan berulang yang biasa dilakukan oleh pembeli tidak bertanggung jawab.

2. Berlakukan sistem “first pay, first serve” termasuk pada orang yang sudah berlangganan. Tidak jarang kasus penipuan terjadi bukan hanya pada pembeli baru tapi juga pembeli lama. Banyak penjual mengaku bahwa pembeli yang melakukan pembelian berulanglah yang justru melakukan pembelian. Karena sudah merasa percaya, biasanya penjual akan mengirim barang terlebih dahulu yang dilanjutkan dengan menghilangnya pembeli. Nah karena itu, sesering apapun pelanggan melakukan pembelian tetap lakukan sistem “first pay, first serve ” di mana hanya seorang yang sudah melakukan pembayaranlah yang barangnya akan dikirim. Jangan hanya karena asas sudah biasa beli, akhirnya tertipu dengan customer tak bertanggung jawab yang ada di luar sana.

3. Pelajari teknik-teknik editing foto dasar guna menghindari penipuan dengan mengedit resi pembayaran. Sebagai seorang penjual cerdas harus terus menggali kemampuanmu termasuk soal editing foto resi pembayaran. Sekarang ini ada banyak sekali kasus penipuan terjadi dengan cara

Jakarta, 23-24 November 2017

mengedit resi transfer sehingga seolah-seolah pembeli memang sudah melakukan pembayaran. Penjual yang tidak jeli bisa terjadi tertipu dengan hasil olah foto seperti ini. Karena itu pelajarilah cara-cara mengedit foto dasar untuk mengenali apakah kiriman foto resi tersebut memang asli. Dengan mengetahui ciri-ciri foto hasil editan akan lebih gampang terhindari dari penipuan. Oh ya, untuk lebih meyakinkan lagi jangan lupa selalu mengecek rekeningmu ya.

4. Selalu cek rekening untuk memeriksa kebenaran pembayaran. Biar lebih gampang, gunakan aplikasi internet banking. Itulah mengapa penting sekali bagi penjual online shop untuk selalu mengecek apakah pembeli yang memesan barang memang benar sudah melakukan pembayaran. Umumnya pengecekan seperti ini dilakukan ATM, via internet atau mobile banking. Namun bila toko online yang memiliki banyak akun bank, pengecekan secara manual (satu persatu) seperti itu bisa dibilang merepotkan. Diperlukan aplikasi keuangan yang bisa membantumu mengecek uang masuk dan keluar dalam satu layar seperti yang dilakukan oleh apklikasi Veryfund. Dengan aplikasi ini pemilik online shop bisa meng- tracking pembayaran yang dilakukan oleh pembeli dan memperkecil kemungkinan penipuan.

5. Pastikan selalu memegang no resi pengiriman untuk mengecek status terkirimnya barang. Tidak hanya kasus hit dan run saja, penipuan juga kerap dilakukan dengan modus pembeli yang mengaku barangnya tidak sampai. Mereka akan memarahi pemilik online shop dengan mengatakan barang belum diterima. Untuk menghindari penipuan seperti ini, wajib selalu memiliki no resi untuk melihat status pengiriman barang. Dengan no resi di tangan pembeli tidak bisa lagi berkelit karena dari website ekspedisi dapat diketahui apakah barang tersebut sudah diterima atau belum.

6. Sebelum mengirim barang, foto semua produk agar pembeli tidak bisa menipu dengan alasan barang rusak, cacat, dan lain sebagainya. Modus penipuan yang juga harus diperhatikan adalah pembeli yang mengaku barangnya rusak atau cacat, padahal tidak. Dengan aksi marah-marahnya si pembeli akan memarahi penjual dan (biasanya) meminta ganti rugi, diskon, minta tukar barang. Tak jarang mereka juga mengancam dengan mengatakan akan menyebarkan hal ini untuk membuat pedagang takut. Agar hal mengjengkelkan seperti ini tak terjadi, sebelum akan mengirim barang foto tersebut barang tersebut dan kirimkan pada pembeli. Dengan ini antara dan pembeli jadi sama-sama sudah tahu bahwa barang yang dikirim dalam kondisi baik sehingga menghindari kasus penipuan pembeli yang mengaku barangnya rusak. Penipuan dalam bisnis online tentunya sangat rawan terjadi, baik bagi pembeli dan juga penjual. Karena itu lakukan berbagai antisipasi agar hal tersebut tidak terjadi.

Alih Pengetahuan Tentang Etika dalam Berbisnis Melalui Media Sosial

Salah satu kunci sukses dalam berbisnis online adalah etika. Karena penjual dengan konsumen tidak saling bertatap muka secara langsung dalam bertransaksi, maka untuk meyakinkan konsumen, penjual harus memahami dulu tentang etika ini agar konsumen tidak kecewa dengan pelayanan yang diberikan . Hal ini untuk menjaga hubungan baik antara penjual dan konsumen. Etika bisnis dapat menjadi standar atau pedoman bagi penjual dalam menjalankan bisnisnya . Penerapan etika bisnis dapat memberikan nilai plus atau keuntungan sendiri baik dalam jangka waktu yang panjang maupun menengah. Selain itu penerapan etika bisnis ini juga berfungsi membangkitkan motivasi pebisnis agar dapat menciptakan keunggulan dalam bersaing. Berikut beberapa prinsip etika bisnis yang perlu diketahui:

1. Jujur dalam berbisnis.

2. Integritas. Integritas yang dimaksudkan dalam hal ini adalah konsistensi, pemikiran, dan perbuatan selalu selaras dan seimbang dengan standar yang telah anda tetapkan.

Jakarta, 23-24 November 2017

3. Memenuhi janji serta komitmen yang telah dibuat.

4. Hindari tagging serta broadcast tanpa meminta ijin kepada orang yang bersangkutan.

5. Jangan menulis atau menyebarkan produk atau jasa di wall atau timeline milik orang lain, karena hal tersebut merupakan spamming.

6. Hindari menghujat produk barang atau jasa yang ditawarkan oleh pesaing.

7. Dalam berbisnis diperlukan respon yang cepat. Dalam menjalankan bisnis, etika merupakan kunci utama yang harus dipegang. Jika etika bisnis diterapkan dengan baik, tentu masyarakat dan konsumen akan memberikan penilaian yang baik terhadap bisnis yang dijalankan.

4. KESIMPULAN

Secara keseluruhan penyuluhan tentang pemasaran melalui media sosial yang baru pertama kali diselenggarakan ini mendapat respon yang sangat baik dari berbagai pihak, baik dari para peserta maupun oleh aparat kelurahan yang mendampingi warga saat mengikuti kegiatan PKM ini. Tim PKM Untar mendapat masukan agar acara-acara sejenis yang dapat dilakukan secara kontinu agar warga makin memahami kiat-kiat dalam mengembangkan bisnis dan memperluas pemasaran,

5. REFERENSI

Balea, J. (2016, January 28). The latest stats in web and mobile in Indonesia (INFOGRAPHIC). Retrieved from TECHINASIA: https://www.techinasia.com/indonesia-web-mobile- statistics-we-are-social

Hidayat, M. W. (2016, October 24). 3 Media Sosial Favorit Pengguna Internet Indonesia.

Retrieved from Liputan 6: http://tekno.liputan6.com/read/2634027/3-media-sosial-favorit- pengguna-internet-indonesia

Kaplan, A. M. (2010). Users of the World, Unite! The Challenges and Opportunities of Social Media. Business Horizons, 53, 59-68. Moch Hari Purwidiantoro, D. F. (2016). Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM). EKA CIDA Vol. 1 No. 1 , 30-39. Noviyanto. (2016, June 26). Data Pertumbuhan Pengguna Sosial Media di Indonesia. Retrieved

from Koin Works: https://koinworks.com/blog/data-pertumbuhan-pengguna-sosial-media- di-indonesia/

Jakarta, 23-24 November 2017