PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT USIA > 15 TAHUN DAN USIA LANJUT POSBINDU KEMBANGAN, JAKBAR, MARET 2017-2018

PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT USIA > 15 TAHUN DAN USIA LANJUT POSBINDU KEMBANGAN, JAKBAR, MARET 2017-2018

Ernawati 1 , Rebekah Malik 2 , Yoanita Widjaja 3

1 Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Email: [email protected] atau [email protected]

2 Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Email: [email protected]

3 Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Email: [email protected]

ABSTRAK

Usia harapan hidup di dunia maupun di Indonesia semakin meningkat mencapai usia 70 tahunan. Kondisi ini diikuti dengan bertambah kompleksnya permasalahan kesehatan seperti pengeroposan tulang, penurunan fungsi organ serta imunitas tubuh yang merupakan proses alamiah degeneratif. Penyakit degeneratif terkadang diikuti dengan penyakit metabolik seperti kencing manis, darah tinggi, kolesterol berlebih dan asam urat yang tinggi. Kenyataan lain penderitanya tidak hanya pada usia lanjut tetapi juga usia yang lebih muda. Kurangnya pengetahuan kesehatan serta perilaku hidup yang tidak sehat menjadi sebagian faktor penyebab. Kegiatan bakti kesehatan lewat posbindu ini untuk memberikan semangat hidup bagi usia lanjut, keringanan biaya pelayanan kesehatan bagi keluarga tidak mampu serta bimbingan pada usia lanjut agar tetap sehat dan mandiri. Selain itu juga ada u paya promotif-preventif sebagai pencegahan dini terjadinya penyakit dan komplikasi akibat proses degeneratif dan metabolik pada kelompok usia > 15 tahun. Kegiatan meliputi penyuluhan, pemeriksaan kesehatan serta motivasi tentang pentingnya meningkatkan pengetahuan kesehatan dan pemeriksaan berkala seperti tekanan darah, berat badan, kadar gula darah, kolesterol dan asam urat. Kegiatan dilaksanakan untuk 1 tahun mulai Maret 2017-2018 di Posbindu Kembangan, Jakarta Barat. Hasil kegiatan dari Maret-Oktober 2017 pada 49 pengunjung posbindu dari hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk laki-laki ada 3 orang Indeks Massa Tubuh (IMT) normal , 5 orang berlebih, perempuan 10 orang normal, 1 orang berlebih dan 1 orang kurang. Tekanan darah tinggi pada laki-laki 12 orang dan perempuan 14 orang. Gula darah tinggi pada laki-laki 8 orang dan perempuan 7 orang. Kolesterol total tinggi pada laki-laki 8 orang dan perempuan 13 orang. Asam urat tinggi pada laki-laki 9 orang dan perempuan 12 orang. Pengunjung dengan tekanan darah tinggi mulai dari usia 39 tahun sampai 77 tahun, gula darah tinggi mulai dari usia 45 tahun sampai 77 tahun, kolesterol total tinggi mulai dari usia 39 tahun sampai 76 tahun dan asam urat tinggi mulai dari usia 45 tahun sampai dengan 76 tahun. Hasil membuktikan bahwa terjadi pergeseran kearah usia

yang muda untuk kasus penyakit metabolik. Sulit mengontrol dan mengendalikan tekanan darah, gula darah,

kolesterol dan asam urat serta perlunya penyuluhan dan konseling yang intensif serta pengawasan dari anggota keluarga.

Kata kunci: usia> 15 tahun, degeneratif, metabolik, posbindu,

1. PENDAHULUAN

Permasalahan kesehatan di dunia saat ini sudah semakin beragam dan kompleks. Indonesia juga mengalami hal yang sama, persoalan penyakit menular belum dapat diatasi dengan baik sudah muncul penyakit tidak menular yang semakin meningkat. Biasanya penyakit tidak menular banyak mengenai kelompok usia lanjut, sekarang sudah bergeser mengenai usia yang lebih muda. Penyakit tidak menular ini meliputi penyakit degeneratif, metabolik dan keganasan. Penyakit degeneratif seperti gannguan kardiovaskuler, pengeroposan tulang, katarak adalah penyakit akibat proses penuaan yang terjadi secara alami, hanya dapat dilakukan upaya untuk memperlambat proses tersebut dengan gaya hidup sehat seperti makan dengan gizi seimbang, aktivitas fisik yang cukup, dapat mengatasi stres dan rutin memeriksakan kesehatan. Penyakit metabolik merupakan penyakit

Jakarta, 23-24 November 2017

akibat gangguan metabolisme tubuh seperti kencing manis, dislipidemia dan hiperuresemia. (Markle WH, 2014; Fatma, 2010; Wibowo A, 2015; Kemenkes RI, 2010; 2013)

Posbindu adalah pos pembinaan terpadu untuk masyarakat usia > 15 tahun di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka dapat mendapatkan pelayanan kesehatan. Posbindu merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi usia > 15 tahun yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para usia > 15 tahun, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya. Posbindu merupakan wadah kegiatan berbasis masyarakat untuk bersama-sama menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat dalam melaksanakan, memberikan serta memperoleh informasi dan pelayanan sesuai kebutuhan dalam upaya peningkatan status gizi dan kesehatan masyarakat secara umum. (Kemenkes RI, 2010; 2013)

Posbindu, saat ini telah menjadi salah satu strategi penting pemerintah (Kemenkes) untuk mengendalikan trend penyakit tidak menular yang semakin mengkhawatirkan. Sebagaimana kita ketahui, berbagai data dan penelitian, menunjukkan bahwa trend tingkat kesakitan dan kematian penyakit tidak menular (hipertensi, diabetes, stroke, jantung, ginjal, dan lainnya) sudah melampaui tingkat morbiditas dan mortalitas dari penyakit menular. (Kemenkes RI, 2015)

Masalah kesehatan pada usia lanjut tentu saja berbeda dengan jenjang usia yang lain. Penyakit pada usia lanjut merupakan gabungan dari kelainan-kelainan yang timbul akibat penyakit dan proses menua yaitu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti sel serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Data penyakit usia lanjut di Indonesia (umumnya pada usia lanjut berusia lebih dari 55 tahun) adalah sebagai berikut: penyakit kardiovaskular seperti darah tinggi, jantung koroner, penyakit kelainan metabolik seperti kencing manis, dislipidemia, penyakit otot dan persendian seperti radang sendi, gout , osteoartritis, gangguan gizi: obesitas atau gizi kurang. Masalah kesehatan usia lanjut di posbindu daerah Kelurahan Kembangan Selatan sama dengan data penyakit usia lanjut di Indonesia. Oleh karena itu perlu upaya promotif dan preventif untuk mencegah sedini mungkin terjadinya penyakit dan komplikasi yang diakibatkan oleh proses degeneratif. (Kemenkes RI, 2015; Fatma, 2010; Markle WH, 2014; Wibowo A, 2015)

Ketua IKP SPS (Ikatan Keluarga Perumahan Serikat Penerbit Suratkabar) bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara bermaksud memberikan pelayanan kesehatan masyarakat di POSBINDU. Kegiatan pelayanan kesehatan di posbindu adalah upaya untuk meningkatkan wawasan dan kesadaran tentang kesehatan. Manfaat dari kegiatan Posbindu ini adalah meningkatkan pengetahuan usia > 15 tahun tentang kesehatan sehingga mereka secara sadar mau melakukan upaya pencegahan lewat upaya perbaikan pola hidup dan kesadaran melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin/berkala ke posbindu.

2. METODE PELAKSANAAN PKM

Kegiatan bakti kesehatan ini dilaksanakan dengan melakukan kegiatan penyuluhan, pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan berat badan, tinggi badan, tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol dan asam urat serta konseling kesehatan sesuai permasalahan masing-masing pengunjung di Posbindu Kembangan. Penyuluhan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang kesehatan. Pemeriksaan kesehatan merupakan salah satu upaya penjaringan bagi kasus baru dan pemantauan bagi kasus lama. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan

Jakarta, 23-24 November 2017

pelayanan kesehatan serta penjaringan penyakit degeneratif dan metabolik seperti hipertensi dan diabetes melitus serta mendapatkan data awal tentang gambaran kesehatan masyarakat di sekitar Posbindu Kembangan. Kegiatan ini dilakukan sebulan sekali di hari Sabtu minggu pertama, melibatkan masyarakat dan Puskesmas Kelurahan Kembangan Selatan. Waktu pelaksanaan pk 08.00-13.00 WIB di Posbindu Kembangan Selatan. Jl. Pemandangan D4/10, Kompleks SPS – Puri Indah, Jakarta Barat.

Sebagaimana diketahui bahwa penyuluhan ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan wawasan tentang kesehatan. Penyuluhan kesehatan merupakan bagian dari suatu pendidikan kesehatan kepada masyarakat dan kegiatan memberikan informasi secara jelas, mudah dimengerti serta dapat dilakukan berkelanjutan.(Notoatmodjo S,2007)

Sasaran langsung kegiatan ini adalah usia > 15 tahun dengan sasaran target kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun), kelompok usia lanjut (60 tahun ke atas) serta kelompok usia lanjut dengan risiko tinggi (70 tahun ke atas). Sasaran tidak langsung, yang meliputi keluarga dimana usia lanjut berada, masyarakat di lingkungan usia lanjut, organisasi sosial yang peduli terhadap pembinaan kesehatan usia lanjut, petugas lain yang menangani kelompok usia lanjut dan masyarakat luas.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari kegiatan sejak bulan Maret - Oktober 2017 didapatkan bahwa jumlah orang yang datang ke posbindu adalah 49 orang terdiri dari 19 laki-laki dan 30 perempuan. Pengunjung posbindu ini tidak semua mau melakukan pemeriksaan yang lengkap meliputi tinggi badan, berat badan, tekanan darah, gula darah, kolesterol total maupun asam urat dengan alasan yang beragam seperti lupa puasa ataupun sedang tidak ingin. Kunjungan tiap orangpun tidak rutin setiap bulan karena kelompok usia lanjut ini sebagian kedatangannya berdasarkan bantuan dari anggota keluarga untuk mengantar atau mereka saat akhir pekan dijemput anggota keluarganya untuk menginap dan jalan- jalan. Setiap kegiatan selalu diberikan penyuluhan baik secara berkelompok maupun individu dengan topik yang beragam, mulai dari manfaat posbindu, kesehatan reproduksi pada lansia, perilaku minum obat yang benar, pengetahuan tentang obat herbal, pentingnya makanan sehat dan pentingnya aktivitas fisik/olah raga. Konsultasi kesehatan berdasarkan permasalahan kesehatan masing-masing individu dilakukan untuk memotivasi dan memantapkan perilaku pengobatan serta pola hidup sehat bagi setiap individu.

Tabel 1 menunjukkan bahwa ada 49 pengunjung dengan jumlah laki-laki 19 orang dan perempuan

30 orang. Usia rata-rata pengunjung posbindu adalah 52.81 tahun dengan usia termuda yang datang adalah 33 tahun dan usia tertuanya 77 tahun. Tekanan darah tinggi banyak terjadi pada kelompok usia 71-80 tahun, gula darah tinggi banyak pada usia 61-70 tahun, kolesterol tinggi banyak pada usia 41-50 tahun dan asam urat tinggi banyak pada usia 61-70 tahun. Hasil ini membuktikan bahwa terjadi pergeseran usia kearah yang muda untuk kasus penyakit metabolik, terlihat bahwa kondisi kolesterol tinggi mulai terjadi pada usia 40 tahunan. Kolesterol yang tinggi pada usia muda berpotensi mencetuskan penyakit kardiovaskuler seperti darah tinggi, jantung dan kencing manis. Kolesterol yang tinggi juga berpotensi meningkatkan asam urat yang nantinya memberikan keluhan pegal linu dan nyeri pada persendian. Saat ini kelompok usia muda produktif telah berubah gaya hidupnya akibat modernisasi. Perubahan pola makan dan aktifitas fisik. Makanan cepat saji dengan kadar lemak, kalori, gula dan natrium yang tinggi menjadi makanan kegemaran masyarakat saat ini. Kemudahan transportasi membuat masyarakat malas berjalan kaki. Tuntutan pekerjaan dan kemacetan lalu lintas membuat masyarakat tidak mempunyai cukup waktu untuk berolahraga. Hal ini membuat penyakit metabolik yang dulunya lebih banyak diderita oleh kelompok usia pra

Jakarta, 23-24 November 2017

lansia sekarang menjadi pada usia muda produktif, bahkan beberapa data menunjukkan pada usia sekolah dan remaja. (Kemenkes RI, 2016)

Keberadaan posbindu tidak selalu dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat walaupun sosialisasinya telah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu dan selalu terus disosialisasikan sampai saat ini. Kunjungan masyarakat ke posbindu tidak rutin setiap bulan dengan berbagai macam alasan, mulai dari kesibukan, kesulitan karena kondisi fisik-tidak ada anggota keluarga yang mengantar, kurangnya kesadaran akan pentingnya pencegahan. Pencegahan bukan hanya untuk yang belum sakit, tetapi yang sudah sakit harus dicegah supaya tidak berlanjut, bila berlanjut tidak semakin parah, bila parah supaya tidak terjadi kecacatan atau komplikasi, bila komplikasi jangan sampai menetap, bila menetap jangan sampai kualitas hidup menurun drastis. Bila menurun drastis jangan sampai menjelang kematian menjadi sangat menderita. Inilah yang dikenal sebagai enam tingkat pencegahan. (Egger, 2013)

Terlihat juga bagi pengunjung yang datang lebih dari 1 kali bahwa setelah penyuluhan, konseling dan pengobatan tidak selalu menunjukkan hasil perbaikan baik untuk tekanan darah, gula darah, kolesterol maupun asam urat. Artinya tidak mudah untuk melakukan perubahan perilaku tentang keteraturan minum obat, menjaga pola makan sehat dan aktifitas fisik yang seimbang bagi masyarakat. Upaya untuk melakukan perubahan perilaku menbutuhkan waktu yang tidak singkat, kesabaran petugas kesehatan maupun anggota keluarga yang memantau serta keberlanjutan program. (Notoatmodjo, 2007)

Tabel 1. Gambaran kondisi penyakit degeneratif dan metabolik pengunjung posbindu Maret – Oktober 2017

Gula darah

Kolesterol Asam urat

tinggi Jenis kelamin - Laki-laki

(n=49) darah tinggi

tinggi

tinggi

19 12 8 8 9 - Perempuan

30 14 7 13 12 Usia

(rata-rata

52.81 dengan usia termuda 33 tahun dan tertua 77 tahun)

Data kunjungan pada bulan Maret ada 11 orang, April 14 orang, Mei 13 orang, Juni dan Juli kegiatan ditiadakan karena puasa dan lebaran, Agustus 17 orang, September 11 orang dan Oktober

12 orang. Hasil pengukuran tercatat bagi yang terdata tinggi badan dan berat badannya bahwa untuk yang laki-laki ada 3 orang dengan IMT normal, 5 orang IMT berlebih, untuk yang perempuan 10 orang IMT normal, 1 orang berlebih dan 1 orang kurang.

Tekanan darah yang tinggi pada laki-laki ada 12 orang dan perempuan 14 orang. Gula darah tinggi pada laki-laki ada 8 orang dan perempuan 7 orang. Kolesterol total tinggi pada laki-laki ada 8

Jakarta, 23-24 November 2017

orang dan perempuan 13 orang. Asam urat tinggi pada laki-laki 9 orang dan perempuan 12 orang. Untuk hasil yang lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2 dan 3 di bawah ini.

Tabel 2. Hasil rekapitulasi pemeriksaan kesehatan pada pengunjung posbindu bulan Maret – Oktober 2017

Agustus September Oktober

Jumlah kunjungan 11 14 13 17 11 12 Laki-laki

6 6 4 8 4 4 Perempuan

5 8 9 9 7 8 IMT normal

3 4 3 IMT lebih

4 1 - IMT kurang

- Tekanan darah tinggi

9 6 9 9 5 7 Gula darah tinggi

5 2 5 4 4 Kolesterol tinggi

Alat rusak

2 5 7 7 1 Asam urat tinggi

Alat rusak

Alat rusak

4 Alat rusak

Tabel 3. Hasil rekapitulasi pemeriksaan kesehatan pada pengunjung posbindu bulan Maret – Oktober 2017 berdasarkan total kunjungan dan jenis kelamin yang tercatat

Variabel

Laki-laki n = 19

Perempuan n = 30

IMT normal

IMT lebih

IMT kurang

Tekanan darah tinggi

Gula darah tinggi

Kolesterol total tinggi

Asam urat tinggi

Berdasarkan hasil yang didapatkan bahwa penyakit degenratif dan metabolik memang tidak dapat dihindari terjadi pada kelompok usia lanjut, bahkan sudah dimulai dari usia muda produktif.

4. KESIMPULAN

• Terjadi pergeseran ke usia muda untuk penyakit metabolik dan banyaknya penderita penyakit degeneratif pada kelompok pra usia lanjut sampai usia lanjut risiko tinggi,

sehingga dibutuhkan upaya promosi dan preventif yang intens untuk menanggapi kejadian ini supaya tidak terjadi peningkatan kasus.

• Sulitnya mengontrol dan mengendalikan tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat sehingga membutuhkan penyuluhan dan konseling yang intensif, berkelanjutan serta

bantuan pengawasan dari anggota keluarga yang sudah diberikan pemahaman tentang permasalahan kesehatan terkait oleh petugas kesehatan

• Keberadaan dan fungsi posbindu harus tetap dipertahankan dan dikembangkan sehingga mampu berkontribusi maksimal dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat berbagai macam penyakit terutama yang tidak menular pada kelompok usia > 15 tahun, termasuk Posbindu Kembangan ini.

Ucapan Terima Kasih

- Rektor Universitas Tarumanagara Prof. Dr. Agustinus Purna Irawan

Jakarta, 23-24 November 2017

- Direkstur PPM Universitas Tarumanagara Jap Tji Beng, Ph.D - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara DR.Dr. Meilani Kumala, MS, SpGK (K) - Koordinator PKM FK Untar dr. Susi Olivia Lontoh, M.Biomed - Ketua RW 04 Kelurahan Kembangan Selatan - Koordinator Posbindu Kembangan - Puskesmas Kelurahan Kembangan Selatan - Para dosen FK Untar