94
Bagan 4 : Program Pengembangan SDM PT. Pegadaian Persero
Sumber : Annual Report Pegadaian Tahun 2013
Pembinaan Sumber Daya Manusia SDM di Pegadaian memiliki suatu tujuan dimana tujuan pembinaan tersebut sudah diatur dalam peraturan dalam Perjanjian
Kerja Bersama antara PT Pegadaian Persero dengan Serikat Pekerja Pegadaian yang didalamnya terdapat pasal 29 tentang SDM. Pembinaan SDM tersebut bertujuan
untuk : a. Membentuk SDM yang profesional dan memiliki kompetensi
b. Memelihara dan mengembangkan motivasi serta ketenangan kerja c. Memelihara dan mengembangkan kemampuan dan produktivitas kerja
d. Menciptakan, memelihara dan mengembangkan sikap dan disiplin kerja e. Memberikan kepastian adanya pengembangan Karir Pegawai.
3.3.1 Sistem Rekutmen Pegawai
Rekutmen merupakan penerimaan calon pegawai baru dimana seluruh calon pegawai akan diseleksi dari tahap-tahap tertentu dan syarat kriteria yang dibutuhkan.
Rekutmen pegawai di Pegadaian mempunyai beberapa prosedur dan sistem yang 2015
Persiapan Kompetensi SDM Untuk Ekspansi
Bisnis 2014
Implementasi Pengukuran Kinerja
SDM 2013
Meningkatkan Kualitas dan
Kuantitas SDM
2017 SDM Berkualitas Yang Mampu Mendukung
Pegadaian Sebagai Pemimpin Pasar Gadai Dan Fidusia
2016 Penguatan Kompetensi SDM
Di Bidang Gadai Dan Fidusia Sebagai Bisnis Utama
Universitas Sumatera Utara
95 sudah disepakati dan sudah dimuat dalam Perjanjian Kerja Bersama PKB
Pegadaian. Untuk menjalankan pelaksanaan nilai budaya perusahaan yang telah dirumuskan dan dijabarkan dalam bentuk sepuluh perilaku utama yang diantaranya
adalah “kompeten di bidangnya”, maka Pegadaian membentuk beberapa cara dalam merekrut pegawai sesuai karakter budaya perusahaan yang dibutuhkan. Dalam
pelaksanaan perekrutan calon pegawai, Pegadaian menetapkan beberapa syarat standar dalam mendukung dan mewujudkan terlaksananya nilai budaya perusahaan.
Proses pengadaan pegawai diatur dalam pasal yang dibuat dalam Perjanjian Kerja Bersama PKB yaitu dalam Pasal 22 Bab VI tentang proses pengadaan
pegawai yang diantaranya adalah : 1
Pengadaan pegawai dapat dilakukan sendiri oleh Perusahaan danatau dengan bekerjasama dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas dan independensi di
bidang pengadaan pegawai. 2
Proses pengadaan pegawai dimulai dari perencanaan, pengumuman, penerimaan lamaran, penyaringan seleksi, pengangkatan dan penempatan.
3 Pengadaan pegawai dilakukan secara terbuka untuk umum.
4 SP dapat memberikan masukan kepada Perusahaan dalam hal pengadaan
pegawai. 5
Ketentuan ayat 1 sampai dengan ayat 4 diatur lebih lanjut dalam PBSDM.
Universitas Sumatera Utara
96 Untuk melaksanakan pengadaan calon pegawai, kebijakan dari Pegadaian juga
menyusun pasal tentang tahapan penerimaan pegawai yang tertulis dalam pasal 23 bab VI, sebagimana yang dirumuskan sebagai berikut :
1 Tahapan dalam proses penerimaan pegawai dapat berupa :
a. Seleksi lamaran b. Tes tertulis
c. Wawancara d. Tes kesehatan
e. Masa pemagangan on the job training atau masa percobaan f. Pengangkatan
g. Penempatan 2
Apabila penerimaan pegawai terlebih dahulu melalui proses pemagangan on the job training, tidak boleh lagi mensyaratkan masa percobaan tidak boleh
lagi melalui masa calon pegawai 3
Ketentuan ayat 1 dan ayat 2 diatur lebih lanjut dalam PBSDM danatau aturan Teknis PBSDM.
Dari rumusan pasal yang dijelaskan tersebut, Perusahaan PT.Pegadaian Persero dapat meminta pengadaan pegawai melalui Perusahaan diluar Perusahaan
Pegadaian yang menyediakan layanan jasa pegawai dan akan ditempatkan di perusahaan Pegadaian sesuai permintaan yang dibutuhkan. Pemahaman akan budaya
Universitas Sumatera Utara
97 perusahaan bagi pegawai atau karyawan ditentukan oleh sistem pengontrolan dan
cara penerapannya. Hal ini bisa dilihat dari pola kebiasaan, tindakan dan pemahaman pegawai tentang budaya perusahaan itu sendiri.
Menurut Edgar Schein 1992, mendefenisikan budaya sebagai suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu
saat belajar menghadapi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang telah berjalan cukup baik untuk dianggap valid atau sah dan oleh karena itu maka diajarkan
kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk berpersepsi, berpikir, dan berperasaan sehubungan dengan masalah yang dihadapinya Prabu Anwar, 2005. Hal
ini juga terlihat dari sistem rekutmen Pegadaian, dimana setiap calon dan pegawai baru Pegadaian yang sudah ditempatkan akan dilatih oleh Perusahaan Pegadaian
melalui staff bagian Asisten Manajer Pelatihan. Tujuan yang dilakukan oleh SDM Pegadaian tersebut adalah guna mengadaptasikan kepribadian masing-masing
Pegawai baru yang berasal dari budaya dan bidang ilmu yang berbeda-beda menjadi satu kepribadian sesuai arahan dari penjabaran Budaya Perusahaan yang telah
dirumuskan. Hal ini juga disampaikan oleh salah satu Informan yaitu Ibu Mery Sinaga, SKM yang menjabat sebagai Penaksir, sebagaimana dikatakan ;
“Untuk saat ini, perekrutan pegawai baru tidak dilakukan secara spesifik untuk jurusan atau bidang tertentu, karena pada proses
perekrutan pegawai ada tahapan dimana calon pegawai mengikuti pelatihan khusus yang dilakukan oleh SDM
”.
Universitas Sumatera Utara
98 Untuk menjelaskan rumusan dan penjabaran dari Budaya INTAN yaitu
budaya Perusahaan Pegadaian khususnya pada poin ketiga yaitu “Kompeten Di Bidangnya” pada Perilaku Utama Budaya Perusahaan dapat dijelaskan bahwa yang
dimaksud dengan “Kompeten Di Bidangnya” adalah prestasi yang dicapai dan pembentukan keahlian pada bidang yang sudah ditetapkan, dimana keahlian tersebut
dibentuk melalui pelatihan yang dilakukan oleh Perusahaan walaupun pegawai yang terlibat tersebut sebelumnya berasal dari bidang ilmu yang tidak berkaitan langsung
dengan bidang yang ditekuninya dalam pekerjaan. Selain syarat rekutmen dalam bidang ilmu seperti yang sudah dijelaskan, permasalahan dalam sistem rekutmen
calon Pegawai di PT.Pegadaian Persero ini terletak pada rekutmen calon Pegawai yang beberapa rekutmennya masih mengutamakan keluarga. Artinya, beberapa calon
rekutmen Pegawai masih mengutamakan keluarga Pegawai, meskipun berdasarkan data yang diperoleh mengatakan rekutmen calon Pegawai yang mengutamakan bagian
keluarga Pegawai tidak berskala besar. Rekutmen calon Pegawai yang berasal dari bagian keluarga Jajaran PT.Pegadaian Persero, lebih didominasi dari keluarga
Atasan atau pihak yang terpenting dalam mengolah Perusahaan. Menurut salah satu Informan yaitu Bapak Ilham Syahputra yang berjabat sebagai staf PKBL dan CSR,
mengatakan ; “ Permainan orang dalam disini memang masih ada-ada saja terjadi,
tetapi orang yang direkrut itu ditempatkan pada posisi Pegawai kontrak. Caranya memasukkannya biasanya tinggal mengatasnamakan orang
Universitas Sumatera Utara
99 dalam ke Perusahaan penyedia jasa Pegawai, karena kan Pegawai kontrak
berasal dari Perusahaan penyedia jasa Pegawai”. Dari penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa pelaksanaan dan penerapan
nilai-nilai yang terkandung dalam Budaya Perusahaan masih kurang tercapai. Seperti yang sudah dijelaskan pada Bab I, salah satu penyebab penghambat tidak jalannya
hasil penerapan Budaya Perusahaan disebabkan oleh jaringan sosial. Jaringan sosial dalam Perusahaan yang dimaksud adalah adanya hubungan keluarga atau kekerabatan
dan adanya hubungan ras atau suku dalam suatu Perusahaan.
3.3.2 Pendidikan Dan Pelatihan