Pedoman Good Corporate Governance GCG PT.Pegadaian Persero

70 mempunyai independensi dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan tanggungjawabnya untuk kepentingan perseroan. Dalam pelaksanaannya, tata kelola Perusahaan yang baik Good Corporate Governance – GCG dalam operasional wilayah, baik Pusat Kantor Wilayah Kanwil, Cabang, maupun Unit Cabang, berada dalam pengawasan Satuan Pengawasan Intern SPI dengan melakukan pemantauan atas tindak lanjut penerapan GCG di Perseroan dan memberikan usulan perubahanrevisi atas panduan GCG yang diterapkan di Pegadaian kepada Direksi Perusahaan dan tembusan kepada Dewan Komisaris. Untuk mendukung kembali berjalannya GCG dalam penerapannya di Perusahaan, organ Perseroan atau yang berperan dalam menjalankan GCG memberikan hak kepada seluruh Insan Perusahaan untuk dapat menyampaikan laporan mengenai dugaan pelanggaran terhadap GCG kepada satuan kerja atau tim yang ditunjuk oleh organ Perseroan melalui surat, kotak pengaduan atau media lainnya yang disediakan oleh organ Perseroan untuk kepentingan pelaporan pelanggaran. Penyediaan media tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan dugaan pelanggaran terhadap panduan GCG dan bukan untuk menyampaikan keluhan pribadi pelapor.

3.1.1 Pedoman Good Corporate Governance GCG PT.Pegadaian Persero

Universitas Sumatera Utara 71 Pedoman GCG merupakan acuan atau landasan dalam menerapkan GCG di PT.Pegadaian Persero, dimana acuan dan landasan dalam menerapkan GCG tersebut yaitu: 1 Undang-Undang Republik Indonesia. a Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara BUMN. b Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas PT. c Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 Tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 Tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. a Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2005 Tentang pendirian, pengurusan,pengawasan dan pembubaran Badan Usaha Milik Negara. b Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2011 Tentang perubahan bentuk badan hukum Perusahaan Umum Perum menjadi Perusahaan Perseroan Persero. 3 Peraturan Menteri Negara BUMN. Universitas Sumatera Utara 72 a Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER 01MBU2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance – GCG pada Badan Usaha Milik Negara. b Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-09MBU2012 Tentang perubahan atas perubahan peraturan Menteri BUMN Nomor PER- 01MBU2011 Tentang GCG pada BUMN. c Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-19MBU102014 Tentang persyaratan tata cara pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN. d Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-21MBU112014 Tentang perubahan atas perubahan atas Menteri BUMN Nomor PER- 19MBU102014 Tentang tata cara pengangkatan dan pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN. e Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-03MBU2012 Tentang pedoman pengangkatan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris anak Perusahaan BUMN. f Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-05MBU2008 Tentang pedoman umum pelaksanaan pengadaan barang dan jasa BUMN. g Anggaran Dasar PT.Pegadaian Persero sebagaimana termuat dalam akta pendirian PT.Pegadaian Persero Nomor :01 tanggal 1 April 2012 yang Universitas Sumatera Utara 73 disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan surat keputusan Nomor AHU-17525.AH.01.01 Tahun 2012 tanggal 4 April 2012. 4 Keputusan Dan Peraturan Dewan Komisaris PT.Pegadaian Persero : a Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-03KPDKGD 2013 tanggal 24 April 2013 Tentang pedoman GCG. b Keputusan Dewan Komisaris No.KEP-02KPDKGD 2013 tanggal 24 April 2013 Tentang Board Manual. c Keputusan Dewan Komisaris No.KEP-04KPDKGD 2013 tanggal 24 April 2013 Tentang Piagam Komite Manajemen Risiko. d Keputusan Dewan Komisaris No.KEP-04KPDKGD 2014 tanggal 24 April 2014 Tentang pembagian tugas anggota-anggota Dewan Komisari PT.Pegadaian Persero. e Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-03 DKGD 2012 tanggal 21 Desember 2012 Tentang Piagam Komite Audit. 5 .Keputusan Dan Peraturan Direksi PT.Pegadaian Persero a Keputusan Direksi Nomor 143KEP2014 tanggal 22 April 2014 Tentang pembagian tugas dan wewenang Direksi. b Keputusan Direksi Nomor 33 Tahun 2013 tanggal 15 April 2013 Tentang pedoman GCG. Universitas Sumatera Utara 74 c Peraturan Direksi PT.Pegadaian Persero Nomor 256MR2.002012 Tanggal 1 Agustus 2012 Tentang Standar Etika Perusahaan Code Of Conduct. d Peraturan Direksi Nomor 14 Tahun 2014 Tanggal 28 Februari 2014 Tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi. e Peraturan Direksi Nomor 60 Tahun 2014 Tanggal 29 September 2014 Tentang Pencegahan Praktek Nepotisme. f Peraturan Direksi Perusahaan Umum Perum Pegadaian Nomor 20SPII2012 Tanggal 11 Januari 2012 Tentang Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System. g Peraturan Direksi PT.Pegadaian Persero Nomor 487MR.2002012 Tanggal 21 Desember 2012 Tentang Piagam, Kebijakan Umum Dan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko. h Peraturan Direksi Nomor 27 Tahun 2014 Tanggal 25 April 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Direksi Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Struktur Kerja Dan Tata Kerja PT.Pegadaian Persero. 3.1.2 Interpretasi Dan Metode Yang Digunakan Perusahaan Dalam Menerapkan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance – GCG Universitas Sumatera Utara 75 Untuk melihat hasil jalannya tata kelola Perusahaan yang baik, Pegadaian selama ini menggunakan metode-metode pengumpulan data yaitu dengan menggunakan metode kuantitatif dan metode kualitatif. Proses metodologi pelaksanaan GCG Perusahaan tersebut dilaksanakan berdasarkan metode dan prosedur sesuai keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor: SK-16S.MBU 2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang indikator penilaian dan evaluasi atas penerapan tata kelola Perusahaan yang baik pada Badan Usaha Milik Negara BUMN. Sebelum menjelaskan lebih lanjut tentang metode yang digunakan Perusahaan dalam menerapkan tata kelola Perusahaan yang baik, tujuan dilakukannya proses dan pelaksanaan penarikan kesimpulan dalam melihat hasil jalannya penerapan GCG adalah : 1 Mengukur kualitas penerapan GCG Perusahaan melalui penilaian tingkat pemenuhan kriterian GCG dengan kondisi nyata yang diterapkan pada Pegadaian, dengan pemberian skornilai atas penerapan GCG dan kategori kualitas penerapannya. 2 Mengedentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan GCG Perusahaan, serta mengusulkan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi celah antara kriteria GCG dan penerapannya pada Perusahaan. Universitas Sumatera Utara 76 3 Memonitor konsistensi penerapan GCG pada Perusahaan dan memperoleh masukan untuk penyempurnaan dan pengembangan kebijakan GCG di Perusahaan. Dalam melakukan suatu tafsiran atau interpretasi dan metode tentang bagaimana Perusahaan melihat hasil dari terlaksananya penerapan GCG, Pegadaian menggunakan proses dalam pelaksanaannya yaitu : a Pengumpulan Data Pengumpulan data ini dilaksanakan dengan melakukan reviuw coba cek kebenaran dokumen terkait struktur dan proses tata kelola Perusahaan, antara lain anggaran dasar, etika tata kelola Perusahaan code of corporate governance, kebijakan manajemen, laporan manajemen, laporan Satuan Pengawas Intern SPI, dan laporan tahunan annual report. Selain itu, pengumpulan data juga dilakukan dengan kuesioner, wawancara dan observasi. Kuesioner dilakukan untuk memperoleh persepsi responden atas pelaksanaan peraturan Perusahaan sebagai bentuk penerapan GCG. Wawancara dilakukan sebagai pendalaman lebih lanjut terhadap informasi yang tidak dapat diperoleh melalui kuesioner. Selanjutnya, observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan dari peraturan, sistem, kebijakan, maupun standar operasional Perusahaan. b Analisis Dan Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara 77 Dari hasil perolehan dokumen, kuesiner, wawancara dan observasi dirangkum dan disimpulkan untuk mendapatkan tingkat pemenuhan setiap indikator dan faktor- faktor yang diuji kesesuainnya dalam penilaian praktik penerapan GCG. Hasil penilaian akan dipaparkan kehadapan Direksi, Dewan Komisaris, dan Manajer Kunci PT. Pegadaian Persero yang berada pada Kantor Pusat Pegadaian. Dari hasil pengamatan peneliti ketika pemeriksaan dokumen-dokumen yang terkait dalam GCG, peneliti melihat metode yang lebih dominan digunakan oleh Pegadaian dalam menilai hasil penerapan GCG adalah dengan menggunakan metode kuantitatif dibandingkan dengan menggunakan metode kualitatif. Hal ini dijelaskan karena penggunaan metode tersebut lebih mudah dan menghemat waktu. Hal ini juga ditambahkan oleh Informan yaitu Bapak Andi selaku Penaksir Madiah yang mengatakan : “Biasanya kalau ada survei-survei tentang apapun, biasanya memakai kuesioner. Adapun wawancara, paling kalau salah satu Karyawan yang bermasalah”. Sebagai tambahannya, dalam peninjauan dan pemeriksaan dokumen dan arsip Perusahaan, memang lebih banyak ditemukan hasil-hasil data dengan menggunakan kuesioner. Berikut adalah salah satu data jumlah responden dalam pelaksanaan assesment taksiran GCG dengan menggunakan data kuantitatif yaitu kuesioner : Universitas Sumatera Utara 78 Tabel 3 : Jumlah Responden Yang Diambil Dalam Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Tahun 2013 Responden Jumlah Kuesioner Disebar Jumlah Kuesioner Kembali Respon Dewan Komisaris 5 2 20 Komite Audit 2 2 100 Komite Manajemen Resiko 2 1 50 Direksi 6 6 100 Manajemen Kunci 168 112 66 Sumber : Arsip Laporan Pemeriksa Tahun 2013

3.2 Penerapan Etika Perusahaan PT. Pegadaian Persero