47
Terampil : mempunyai arti sebagai mengetahui dan memahami tugas yang
telah dibebankan dan selalu belajar dengan tanggung jawab.
Adi Layanan : mempunyai arti sebagai memberikan layanan yang dapat
memuaskan orang lain, fokus pada privacy, kenyamanan dan kecepatan.
Nuansa Citra : mempunyai arti sebagai senantiasa peduli dan menjaga nama
serta reputasi Perusahaan.
2.3.1 Filosofi INTAN Sebagai Budaya Perusahaan PT. Pegadaian
Dalam perencanaan perumusan Budaya Perusahaan, landasan rumusan Budaya Perusahaan harus dilandasi dengan filosofi yang ada pada Perusahaan.
Peristilahan dari filosofi adalah seperangkat keyakinan pokok yang menentukan parameter untuk bisnis dan memberikan dorongan semangat para karyawannya
Nawawi Ismail, 2013. Menurut Arsip PT. Pegadaian Report Pegadaian Tahun 2013, filosofi
Budaya Perusahaan PT. Pegadaian Persero dilambangkan dengan batu Intan dimana kepala berbentuk berlian memberi makna bahwa Pegadaian mengenal batu intan
sudah puluhan tahun, intan tidak lebih dari sebuah bongkahan batu yang diciptkan alam dalam suatu proses beratus tahun lamanya. Kekerasannya menjadikan Dia tidak
dapat tergores dari benda lain, tetapi Dia juga dapat dibentuk menjadi batu yang sangat cemerlang briliant.
Universitas Sumatera Utara
48 Dengan kecermelangan itulah kemudian Dia disebut Berlian. Karakteristik
batu Intan tersebut diharapkan terdapat juga pada setiap Insan Pegadaian. Sikap tubuh dengan tangan terbuka dan tersenyum memberi makna sikap seorang pelayan yang
selalu siap memberikan pelayanan prima kepada siapa saja. Rompi berwarna hijau bermakna memberi keteduhan sebagai Insan Pegadaian Warta Pegadaian, 2013.
Gambar 2 : Logo Budaya Perusahaan PT.Pegadaian Persero Budaya INTAN
2.3.2 Struktur Organisasi Wilayah I PT. Pegadaian Persero
Struktur organisasi adalah kerangka kerja organisasi yang dengan kerangka kerjanya
terbagi atas
tugas-tugas pekerjaan,
dikelompokkan, dan
dikoordinasikan, ,
Robbin, ,
dan, ,
Coulter, ,
2007:284, ,
dalam ,
kutipan, ,
Munandar,dkk,200 4:107. Jadi struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka dan susunan
hubungan diantara fungsi, bagian atau posisi juga menunjukkan struktur sebagai wadah untuk menjalankan wewenang dan tanggung jawab terhadap atasan maupun
Universitas Sumatera Utara
49 bawahan dan memberikan stabilitas yang memungkinkan organisasi tetap hidup.
Berikut adalah Struktur Organisasi pada PT. Pegadaian Persero Wilayah I :
Bagan 1 : Struktur Organisasi
Pemimpin Wilayah
Manajer Area
Inspektur Wilayah
Sekretariat
Manajer Bisnis
Manajer Keuangan
Manajer SDM
Manajer Logistik
Pemimpin Cabang
Asisten Manajer
Bsnis Gadai Asisten
Manajer Bisnis
Fidusia Dan Jasa Lain
Asisten Manajer Bisnis
Syariah
Asisten Manajer
Pemasaran
Ahli Taksir PKBL Dan
CSR Asisten
Manajer Tresuri
Asisten Manajer
Akutansi
Pranata TI Asisten
Manajer APSDM
Asisten Manajer
Kesra Dan HI
Asisten Manajer
Pelatihan Hubungan
Masyarakat
Legal Officer
Asisten Manajer
Bangunan Asisten Manajer
Perlengkapan
Universitas Sumatera Utara
50
Sumber : Agenda Pegadaian Tahun 2014 2.3.3 Uraian Pekerjaan
1. Pemimpin Wilayah
Pemimpin Wilayah mempunyai tugas sebagai berikut : a.
Meyakini dan memastikan bahwa bidang yang menjadi tanggungjawabnya telah memiliki rencana kerja tahunan yang telah ditetapkan oleh Direksi.
b. Meyakini dan memastikan tersusunnya kebijakan di Wilayah. c. Meyakini dan memastikan bahwa pengelolaan bidang yang menjadi
tanggungjawabnya telah dilaksanakan sesuai yang telah ditetapkan oleh Perusahaan PT. Pegadaian Persero.
d. Meyakini dan memastikan terlaksana dan terkendalinya fungsi-fungsi kantor pusat diwilayah dalam operasional, keuangan,umum,Sumber Daya Manusia
SDM, dan pelaksanaan kegiatan Perusahaan lainnya sesuai kewenangan yang dilimpahkan Direksi.
e. Meyakni dan memastikan terselanggara dan terkendalinya pengamanan kekayaan Perusahaan yang ada di Kantor Wilayah Kanwil, Cabang dan Unit
Pelayanan Cabang UPC. f. Meyakini dan memastikan terselanggara dan terkendalinya strategi bisnis yang
menjadi acuan bagi para Pemimpin Cabang, kegiatan evaluasi berkala
Universitas Sumatera Utara
51 terhadap kinerja Pemimpin Cabang dan srategi pemecahan masalah teknis
operasional Kantor Cabang. g. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pekerjaan seluruh di seluruh bagian
Kantor Wilayah, Manajer Area, serta tenaga Fungsional lainnya. h. Meyakini dan memastikan bahwa target kerja Kantor Wilayah yang telah
ditetapkan dapat tercapai dengan baik oleh seluruh unit kerja operasional. i. Mewakili kepentingan Perusahaan di Kantor Wilayah dan Kantor Cabang,
baik kedalam maupun keluar berdasarkan kewenangan yang dilempahkan oleh Direksi.
2. Manajer Bisnis Manajer
Bisnis mempunyai
tugas sebagai
fungsi merencanakan,
mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan operasional dan pembinaan bisnis gadai, bisnis fidusia dan jasa lain, bisnis syariah
dan bisnis emas serta melakukan pemasaran sertiap bidang bisnis. Manajer Bisnis juga dibantu oleh Asisten Manajer Bisnis Gadai, Asisten Manajer Bisnis Fidusia dan
Jasa Lain, Asisten Manajer Bisnis Syariah, Asisten Manajer Bisnis Emas dan Asisten Manajer Pemasaran. Setiap Asisten Manajer Bisnis mempunyai tugas dan fungsi
untuk melakukan pengawasan dan pembinaan mengenai bidang operasional mereka masing-masing dengan dibantu oleh beberapa staffnya masing-masing.
3. Manajer Keuangan
Universitas Sumatera Utara
52 Manajer
Keuangan mempunyai
tugas dan
fungsi merencanakan,
mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan tresuri dan akutansi Kantor Wilayah. Manajer Keuangan dibantu oleh 2 Asisten yaitu Asisten
Manajer Tresuri dan Asisten Manajer Akutansi, dimana setiap Asisten Manajer Keuangan berfungsi sebagai pengawas, pengelola data keuangan di seluruh Wilayah
Cabang dan Unit Pelayanan Cabang UPC dalam operasional kerja. 4. Manajer Sumber Daya Manusia SDM
Manajer SDM mempunyai tugas dan fungsi dalam merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan administrasi, serta
hubungan industrial dan melakukan pelatihan diklat SDM. Manajer SDM dibantu oleh Asisten Manajer APSDM, Asisten Manajer Kesra dan HI, Asisten Manajer
Pelatihan SDM dan Hubungan Masyarakat Humas. Setiap Pembantu atau Asisten Manajer SDM memiliki tugas dalam pengawasan kinerja karyawan dan
mengkoordinasikan kesejahteraan bagi seluruh keluarga Jajaran PT. Pegadaian Persero
dan Humas
sendiri mempunyai
tugas dan
fungsi sebagai
mengkoordinasikan, merencanakan dan melakukan pengendalian informasi serta memberi dan menerima informasi dari dalam dan luar Perusahaan.
5. Manajer Logistik Manajer Logistik mempunyai tugas dan fungsi merencanakan dan
mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan pengelolaan
Universitas Sumatera Utara
53 bangunan pada Kantor Wilayah dan Kantor Cabang, serta penatausahaan
perlengkapan rumah tangga dan bangunan. Menurut Staff yang bertugas dibagian Logistik, logistik memberikan segala keperluan operasional kantor yang berada di
Kantor Wilayah maupun Kantor Cabang beserta Unit Pelayanan Cabang UPC, contohnya melakukan pembangunan kantor atau pengrehapan bangunan, memberikan
fasilitas kantor seperti meja, kursi, AC, TV, alat tulis kantor, dan lain-lain. Manajer Logistik dibantu oleh 2 Asisten yaitu Asisten Manajer Bangunan dan Asisten Manajer
Perlengkapan. 6. Fungsional Ahli Taksir
Fungsional Ahli Taksir mempunyai tugas dan fungsi merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas sesuai dengan keahliannya dalam
rangka penilaian dan penyesuaian taksiran barang jaminan. 7. Fungsional PKBL Dan CSR
Fungsional PKBL dan CSR mempunyai tugas dan fungsi merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan PKBL dan CSR di Kantor Wilayah, serta
mendorong kesejahteraan dan perbaikan lingkungan masyarakat luas pada umumnya dan lingkungan sekitar bisnis pada khusunya. Menurut penjelasan Bapak E. Ilham
Syahputra selaku staff PKBL dan CSR PT. Pegadaian Persero, PKBL dan CSR telah banyak melakukan pendekatan-pendekatan terhadap masyarakat yang merupakan
Universitas Sumatera Utara
54 bagian dari strategi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, sebagai contoh dalam
penuturan Bapak E. Ilham Syahputra mengatakan ; “Ada salah satu staff atau karyawan yang berasal dari cabang Pegadaian
mengirimkan proposal untuk melakukan promosi Pegadaian dalam acara Pesata Jubelium HKBP, jadi mereka meminta dana untuk melakukan sumbangan kepada
Pusat Wilayah Pegadaian ini, jadi kami sebagai CSR yang mengurus hal seperti ini kembali meminta persetujun kepada Pimpinan Wilayah, ya akhirnya kami memenuhi
permintaan cabang tersebut berdasarkan jumlah dana yang telah disepakati, ini juga
bertujuan untuk memperkenalkan kepada Jemaat Gereja itu tentang Pegadaian”. 8. Fungsional Pranata Teknologi Informasi
Fungsional Pranata Teknologi Informasi mempunyai tugas dan fungsi merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi data base, perangkat lunak jaringan
dan teknis perangkat keras dalam lingkup Kantor Wilayah. 9. Fungsional Hubungan Masyarakat
Fungsional Hubungan Masyarakat mempunyai tujuan dan fungsi membantu Pemimpin Wilayah dalam merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan
mengawasi kegiatan Perusahaan, kehumasan dan protokol di Kantor Wilayah dan Kantor Cabang.
10. Fungsional Legal Officer Fungsional Legal Officer mempunyai tugas dan fungsi membantu Pemimpin
Wilayah dalam merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan Hukum Perusahaan, penanganan aspek hukum dan hubungan industrial di
Kantor Wilayah, Kantor Cabang dan Kantor Cabang Syariah.
2.4 Produk-Produk PT. Pegadaian Persero
Universitas Sumatera Utara
55 Sebelum membahas lebih lanjut tentang pembahasan Budaya Perusahaan PT.
Pegadaian Persero, perlu mengetahui tentang produk-produk apa saja yang disediakan Perusahaan tersebut dalam bidang gadai sebagai jasa peminjaman uang.
Adapun produk-produk PT. Pegadaian Persero adalah sebagai berikut : 1. Pegadaian KCA Kredit Cepat Aman
Produk ini merupakan kredit yang diberikan kepada masyarakat dengan sistem gadai jaminan barang bergerak. Tujuan dari produk ini adalah membantu
pemerintah dalam bidang perekonomian untuk membantu masyarakat guna menghindari dari gadai gelap, praktek riba dan pinjaman yang tidak wajar.
2. Pegadaian Jasa Taksiran Produk ini merupakan bentuk layanan kepada masyarakat yang ingin
mengetahui karatase dan kualitas harta perhiasan seperti emas, berlian, dan batu permata, baik untuk keperluan investasi atau keperluan bisnis dengan hanya
membayar jasa yang sangat ringan. 3. Pegadaian Jasa Titipan
Produk ini merupakan bentuk jasa terhadap layanan kepada masyarakat yang ingin menitipkan barang berharga yang dimilikinya seperti emas, berlian, surat
berharga dan kendaraan. 4. Pegadaian KTJG Kredit Tunda Jual Gabah
Universitas Sumatera Utara
56 Memberikan pinjamantalangan dana cepat kepada petani pada saat panen
raya dengan jaminan gabah kering giling untuk digunakan menutup biaya hidup dan modal budidaya.
5. Pegadaian Persewaan Gedung Produk ini merupakan bentuk layanan yang diberikan kepada masyarakat
berupa persewaan gedung pertemuan untuk melakukan kegiatan acara pernikahan, reuni, rapat, seminar, dan lain-lain.
6. Pegadaian Rahn Ar Rahn Melayani pinjaman untuk memenuhi kebutuhan dana bagi masyarakat dengan
sistem gadai sesuai syariah. 7. Pegadaian KREASI Kredit Angsuran Dengan Sistem Fiducia
Produk ini merupakan kredit angsuran tiap bulan dengan sistem Fidusia, yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM untuk
mengembangkan usahanya. 8. Pegadaian KRASIDA Kredit Angsuran Dengan Sistem Gadai
Produk ini merupakan angsuran tiap bulan dengan sistem Gadai, yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM untuk
mengembangkan usahanya. 9. Pegadaian KRISTA Kredit Usaha Rumah Tangga
Universitas Sumatera Utara
57 Produk ini merupakan kredit yang diberikan kepada para wanita wirausaha
untuk mengembangkan usahanya yang tergabung dalam kelompok dengan sistem tanggung renteng.
10. Pegadaian KREMADA Kredit Perumahan Rakyat Merupakan pinjaman kredit lunak yang diberikan oleh Pegadaian kepada
masyarakat berpenghasilan rendah yang tergabung dalam kelompok. 11. Pegadaian INVESTA Investasikan Harta Berharga Milik Anda
Merupakan pinjaman kredit atas dasar hukum gadai dalam jangka waktu tertentu yang diberikan kepada nasabah dengan jaminan berbentuk saham yang
tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia BEI. 12. Pegadaian ARRUM Ar Rahn Untuk Usaha MikroKecil
Melayani skim pinjaman berprinsip syariah bagi para pengusaha mikro dan kecil untuk keperluan pengembangan usaha melalui sistem pengembalian secara
angsuran. 13. Pegadaian KUCICA Kiriman Uang Cara Instan Cepat Aman
Merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat untuk pengiriman uang kedalam dan luar negeri. Layanan kiriman uang ini bekerjasama dengan Western
Union. 14. Pegadaian MULIA Murabahah Logam Mulia Untuk Investasi Abadi
Universitas Sumatera Utara
58 Memfasilitasi penjualan Logam Mulia oleh Pegadaian kepada masyarakat
secara tunaiatau secara angsuran dengan proses cepat. 15. Pegadaian KAGUM Kredit Aneka Guna Untuk Umum
Merupakan layanan pemberian pinjaman bagi pegawaikaryawan suatu instansilembaga yang berpenghasilan tetap, dengan sistem fidusia, diangsur bulanan.
16. Pegadaian AMANAH Murabahah Untuk Kepemilikan Kendaraan Bermotor
Pemberian pinjaman guna kepemilikan kendaraan bermotor kepada para pegawai tetap pada suatu instansi atau perusahaan tertentu atas dasar besarnya
penghasilan gaji dengan pola perikatan jaminan sistem fidusia atas objek, surat kuasa pemotongan gaji amanah tersebut.
2.5 Data Hasil Pencapaian Perusahaan
Data yang diperoleh dari laporan keuangan Tahun 2013 yang sudah diaudit menunjukkan angka peningkatan dalam beberapa kategori, hal ini terlaksana atas
pencapaian kinerja perusahaan. Pencapaian atau peningkatan perusahaan akan dapat tercapai jika seluruh Sumber Daya Manusia SDM Perusahaan menerapkan suatu
komitmen dan hubungan kerjasama antara sesama karyawan maupun atasan dengan karyawan dalam kinerja operasional Perusahaan. Adapaun data hasil pencapaian
perusahaan terdiri dari kategori peningkatan jumlah nasabah, peningkatan
Universitas Sumatera Utara
59 penghasilan Perusahaan, jumlah unit kantor dan jumlah barang jaminan. Berikut
adalah data rincian pencapain Perusahaan :
Tabel 2 : Data Pencapaian Perusahaan Non Keuangan PT. Pegadaian
Sumber : Data Keuangan Tahun 2013
Dari data laporan tahunan tahunan yang di terbitkan pada tahun 2014, menunjukkan bahwa hasil kesimpulan dari pencapaian PT. Pegadaian Persero
mencapai angka yang sehat dan memuaskan. Berikut adalah kesimpulan dari hasil tingkat kesehatan Perusahaan dan skor CSI Customer Satisfaction Index :
Skor CSI Customer Satisfaction Index terhadap skor Nasabah PT. Pegadaian Persero.
Tingkat Kesehatan Perusahaan PT. Pegadaian Persero
No. Uraian 2013
2012 2011
1. Kantor Wilayah unit
12 12
12
2.
Kantor Operasional unit 4.461
4.604 4.585
3. Anak Perusahaan
1 1
4.
Galeri 24 unit 154
53
5. Pegawai tetap orang
8.015 7.881
8.133
6. Pegawai tidak tetap orang 17.068
17.349 16.144
7. Nasabah orang
28.389.027 27.492.654
25.425.757
8. Barang Jaminan potong
38.385.357 38.273.253
35.563.596
SKOR
78
SKOR PUAS
Universitas Sumatera Utara
60
Sumber : Laporan Keuangan Tahun 2013 2.6
Prosedur Permohonan Pinjaman Dana
Dalam melakukan permohonan peminjaman dana kepada PT.Pegadaian Persero pasti akan melalui prosedur-prosedur dalam langkah meminta pinjaman
dana. Prosedur tersebut merupakan transaksi gadai antara nasabah dengan pihak perusahaan atau karyawan yang bertugas di outlet Perusahaan. Dalam melakukan
penelitian, penulis juga terlibat langsung sebagai nasabah, hal ini merupakan syarat yang diberikan oleh Perusahaan untuk melakukan peneiltian di Perusahaan tersebut.
Melalui persyaratan tersebut, penulis akan semakin mudah untuk mengetahui langkah-langkah apa yang harus dilakukan oleh nasabah. Tahapan yang harus
dilakukan oleh nasabah dalam transaksi gadai terdiri dari mulai proses tahap peminjaman, tahap peringatan penebusan lewat waktu dan tahap penebusan barang
jaminan gadai seperti uraian sebagai berikut : 1. Tahap Peminjaman Dana
Dalam tahap ini, setiap nasabah dapat mendatangi outlet-outlet Pegadaian terdekat sesuai jangkauan para nasabah yang terdiri dari Unit Pelayanan Cabang
UPC yang disediakan oleh Pegadaian untuk mempermudah jangkauan lokasi Kondisi
SEHAT
Kategori
AAA
Skor
99,44
Universitas Sumatera Utara
61 nasabah, Kantor Cabang, maupun para nasabah dapat datang langsung ke Pusat
Wilayah Pegadaian dimana terdapat outlet untuk melayani nasabah. Untuk selanjutnya nasabah akan disambut hangat oleh petugas pengamanan atau satpam
yang bertugas dan siap membantu tujuan para nasabah. Setelah itu nasabah akan diberi nomor antrian jika diperlukan apabila jumlah nasabah berkapasitas banyak,
berikutnya nasabah menjumpai teler yang bertugas dan nasabah dapat meminta permohonan peminjaman dengan membawa barang jaminan baik berupa emas,
berlian, permata, batu mulia, kendaraan dan lain-lain sesuai bentuk produk perusahaan yang diinginkan oleh nasabah. Setelah itu nasabah akan mengisi surat
gadai atau formulir yang disediakan oleh perusahaan dimana dalam formulir tersebut berisikan data pribadi sesuai Kartu Tanda Penduduk KTP, jumlah peminjaman dan
jenis barang jaminan gadai. Setelah itu barang yang akan digadai akan diproses lebih lanjut dengan melakukan penafsiran untuk mengetahui kualitas barang, dalam tafsiran
barang jaminan gadai ini dilakukan oleh staaf Penafsir. Barang jaminan gadai yang telah ditafsir, selanjutnya pegawai yang bertugas akan memberitahukan kepada
nasabah jumlah batas maksimum peminjaman sesuai dengan harga tafsiran barang dan tahap akhir nasabah dapat memperoleh dana sesuai yang dibutuhkan. Khusus
layanan produk pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM , Perusahaan perlu beberapa hari untuk mencairkan dana pinjaman kepada nasabah hal
ini dilakukan untuk melakukan tinjauan lokasi usaha atau survei usaha untuk ditafsir
Universitas Sumatera Utara
62 lebih lanjut oleh Perusahaan. Batas waktu dalam transaksi gadai bervariasi tergantung
produk yang diinginkan oleh nasabah dan waktu tersingkat yang diberikan oleh perusahaan dalam pelayanan maksimal terhadap nasabah adalah 15 menit dan batas
maksimun dapat melebihi 24 jam. 2. Tahapan Peringatan Penebusan Barang Jaminan Gadai
Tahap ini hanya berlaku kepada nasabah yang jatuh tempo dalam penebusan barang jaminan gadai yang dimiliki oleh nasabah yang bersangkutan. Nasabah yang
bersangkutan akan menerima surat peringatan jatuh tempo dimana barang akan dilelang apabila nasabah yang bersangkutan tidak menebus barang jaminannya
beserta bunga pinjaman yang telah disepakati sebelumnya. Surat peringatan tersebut akan diantarkan langsung oleh petugas Perusahaan ke rumah nasabah sebagai layanan
maksimal yang diberikan oleh Perusahaan dan tujuan surat peringatan ini bertujuan untuk mempermudah nasabah dalam pengendalian emosional atau dengan kata lain
nasabah tidak terkejut secara tiba-tiba apabila barang jaminan gadainya telah dilelang oleh Perusahaan. Apabila barang jaminan yang digadai sudah dilelang, dan
peminjaman tersebut tidak melebihi batas maksimum peminjaman atas barang jaminan yang dimiliki nasabah bersangkutan maka perusahaan dapat mengembalikan
sisa dana tersebut kepada nasabah yang bersangkutan. 3. Tahap Penebusan Barang Jaminan Gadai
Universitas Sumatera Utara
63 Pada tahap ini, nasabah dapat menebus barang jaminan gadainya dengan
mempersiapkan jumlah dana pinjaman beserta bunganya besar bunganya tergantung jenis produk yang diinginkan nasabah dan memberikan surat gadai, setelah itu
karyawan yang bertugas akan mengambil barang gadai tersebut yang tersimpan di bagian penyimpanan barang gadaian khusus penebusan barang gadai di Unit
Pelayanan Cabang UPC, nasabah perlu menunggu beberapa waktu menunggu barang gadaiannya datang, hal ini disebabkan karena barang gadai tersebut disimpan
di Kantor Cabang demi pengamanan barang setelah barang diperoleh, nasabah akan menerima struk pembayaran.
Universitas Sumatera Utara
64
BAB III PROSES PELAKSANAAN PENERAPAN BUDAYA PERUSAHAAN
Pelaksanaan penerapan Budaya Perusahaan PT. Pegadaian Persero dapat dilihat dari strategi atau cara Perusahaan menerapkan Budaya Perusahaannya kepada
seluruh Jajaran Pegadaian. Proses dalam menanamkan Budaya Perusahaan pada anggota organisasi dapat dilakukan melalui berbagai cara hubungan dalam organisasi.
Menurut Terry, cara menanamkan Budaya Perusahaan dapat dilakukan melalui media sebagai berikut :
1 Wawancara khusus.
2 Rapat kerja, koferensi atau pertemuan segenap anggota organisasi atau
Pegawai dalam suatu organisasiperusahaan. 3
Pembicaraan telepon. 4
Penerbitan, misalnya warta harian yang diterbitkan oleh sebuah organisasiperusahaan untuk para pekerja seperti pembuatan majalah, buku,
buku petunjukpedoman, dan lainnya. 5
Surat edaran. 6
Plakat laporan tahunan para anggota organisasi atau Pegawai dalam suatu Perusahaan.
7 Pelatihan-pelatihan dan pertemuan tatap muka Nawawi Ismail, 2013.
Universitas Sumatera Utara
65 Dalam melakukan penelitian, penulis memperoleh data tentang bagaimana
Perusahaan Pegadaian melaksanakan penerapan Budaya Perusahaannya kepada seluruh Jajarannya. Cara penerapan Budaya Perusahaan tersebut dapat dilihat dari
sarana atau media yaitu melalui Tata Kelola Perusahaan Yang Baik, Tata Pengelolaan Sumber Daya Manusia SDM, Hubungan Industrial Perusahaan dan Pelaksanaan
Etika Perusahaan Terhadap Pegawai.
3.1 Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Dasar pemikiran diterapkannya suatu kebijakan etika Perusahaan adalah sebagai wujud untuk meningkatkan kinerja pada pasar yang semakin penuh
persaingan, maka Perusahaan dituntut untuk memiliki keunggulan dalam persaingan bisnis. Keunggulan tersebut dapat berupa keunggulan produk, sistem distribusi,
pelayanan, dukungan informasi dan sebagainya. Namun selain itu Pegadaian juga mementingkan keunggulan Softstructure struktur yang teratur berupa pengelolaan
Perusahaan yang baik, budaya kerja yang kuat, kompetensi Sumber Daya Manusia SDM dan nilai-nilai Perusahaan yang mampu memberikan loyalis kepada nasabah
dan masyarakat secara luas. Penerapan tata kelola Perusahaan yang baik, bukan hanya sekedar strategi dalam menciptakan nilai tambah untuk memenangkan nilai tambah
Perusahaan PT. Pegadaian Persero menempatkan Tata Kelola Perusahaan yang baik Good Corporate Governance - GCG sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
kegiatan operasional dan bisnis Perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
66 Salah satu landasan penting GCG adalah adanya infrastruktur berupa
kebijakan dan pedoman yang menjadi dasar, arah, dan tuntutan dalam penerapan tata kelola Perusahaan yang baik. Infrastruktur tersebut adalah dokumen pedoman Standar
Etika Perusahaan yang merupakan sekumpulan komitmen yang terdiri dari Budaya Perusahaan INTAN serta standar etika Perusahaan yang memuat panduan perilaku
Insan Pegadaian yang disusun untuk mempengaruhi, membentuk, dan mengarahkan kesesuaian tingkah laku sehingga sesuai dengan budaya dan nilai-nilai Perusahaan.
Pengembangan GCG yang selaras dengan kegiatan operasional dan bisnis Perusahaan, secara konsisten berimplikasi positif bagi Perusahaan karena mendorong
terciptanya nilai lebih melalui sikap dan perilaku yang sejalan dengan Budaya Perusahaan yaitu memberikan pelayanan prima, inovatif, efisien, dan efektif;
menyelenggarakan riset dan pengembangan bisnis yang tepat; menyediakan sistem pengendalian yang dapat menjamin akuntabilitas yang sepadan dengan resiko usaha
yang dihadapi; menciptakan iklim usaha yang tepat; serta menjaga kelangsungan bisnis Perusahaan. Penerapan kebijakan GCG Pegadaian mengacu pada keputusan
Menteri BUMN Nomor PER-01MBU2011. Berdasarkan keputusan tersebut kebijakan GCG bertujuan untuk:
1. Mengoptimalkan nilai Perusahaan agar Pegadaian memiliki daya saing yang
kuat, baik secara nasional maupun internasional, sehingga mampu
Universitas Sumatera Utara
67 mempertahankan keberadaannnya dan hidup berkelanjutan untuk mencapai
maksud dan tujuan PT. Pegadaian Persero. 2.
Mendorong pengelolaan Pegadaian secara profesional, efisien dan efektif serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ
Perusahaan. 3.
Mendorong agar organ Perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi dengan nilai moral yang tinggi dan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Pegadaian terhadap pemangku kepentingan
maupun kelestarian Perusahaan dalam perekonomian nasional. 4.
Meningkatkan kontribusi Pegadaian dalam perekonomian nasional. 5.
Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional melalui kinerja optimal Perusahaan.
Jadi, kesimpulan sederhana tentang tujuan kebijakan dari GCG adalah untuk menjaga kestabilan dalam aktivitas operasional Perusahaan sesuai Budaya
Perusahaan. Tanggung jawab Tata Kelola Perusahaan yang baik Good Corporate Governance
– GCG dalam Kantor Wilayah Kanwil Pegadaian dipegang oleh Satuan Pengawas Intern SPI, dimana dalam GCG, Satuan Pengawas Intern berada
dalam bawahan Interna Audit. Berikut adalah bagan Struktur Tata Kelola Perusahaan Pegadaian :
Universitas Sumatera Utara
68
Bagan 2 : Struktur Tata Kelola Perusahaan PT. Pegadaian Persero
Sumber : Warta Pegadaian 2012
Untuk mendukung jalannya GCG, Pegadaian juga meningkatkan prosedur bisnis dengan penerapan struktur tata kelola yang mendukung pelaksanaan GCG di
lingkungan Perusahaan. Menurut Warta Pegadaian Tahun 2012, organ tata kelola yang ada di Pegadaian senantiasa memastikan tercapainya pengelolaan Perusahaan
yang selaras dengan prinsip implementasi GCG, yaitu : Transparansi : keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan
keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material. Akuntabilitas : kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ
sehingga pengelolaan Perusahaan terlaksana dengan efektif. Dewan Komisaris
Komite Pengembangan
Usaha Komite Nominasi
Dan Remunerasi Komite Audit
Presiden Utama
Sekretaris Perusahaan Internal Audit
Universitas Sumatera Utara
69 Pertanggungjawaban : kesesuaian dalam pengelolaan Perusahaan terhadap
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
Kemandirian : keadaan dimana Perusahaan dikelola tanpa benturan dan kepentingan dan pengaruhtekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan serta prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
Kewajaran : keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan
perundang-undangan. Pada struktur tata kelola Perusahaan Pegadaian seperti yang digambarkan
pada bagan 2, menjelaskan dalam suatu tatanan seluruh organ GCG yang memiliki tanggungjawab tersendiri namun tetap melaksanakan implementasi GCG Persusahaan
secara terintegrasi. Dewan Komisaris memiliki fungsi kepengawasan dengan dibantu oleh Komite Audit dan Komite Remunerasi dan Nominasi, sedangkan Direksi
bertanggungjawab atas pengelolaan Perusahaan, selain itu Sekretaris Perusahaan bertugas untuk membantu Direksi dalam pengelolaan Perusahaan. Adanya peran-
peran dalam organ tata kelola Perusahaan tersebut memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan GCG. Organ perseroan menjalankan fungsi sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ
Universitas Sumatera Utara
70 mempunyai independensi dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan tanggungjawabnya
untuk kepentingan perseroan. Dalam pelaksanaannya, tata kelola Perusahaan yang baik Good Corporate
Governance – GCG dalam operasional wilayah, baik Pusat Kantor Wilayah
Kanwil, Cabang, maupun Unit Cabang, berada dalam pengawasan Satuan Pengawasan Intern SPI dengan melakukan pemantauan atas tindak lanjut penerapan
GCG di Perseroan dan memberikan usulan perubahanrevisi atas panduan GCG yang diterapkan di Pegadaian kepada Direksi Perusahaan dan tembusan kepada Dewan
Komisaris. Untuk mendukung kembali berjalannya GCG dalam penerapannya di Perusahaan, organ Perseroan atau yang berperan dalam menjalankan GCG
memberikan hak kepada seluruh Insan Perusahaan untuk dapat menyampaikan laporan mengenai dugaan pelanggaran terhadap GCG kepada satuan kerja atau tim
yang ditunjuk oleh organ Perseroan melalui surat, kotak pengaduan atau media lainnya yang disediakan oleh organ Perseroan untuk kepentingan pelaporan
pelanggaran. Penyediaan media tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan dugaan pelanggaran terhadap panduan GCG dan bukan untuk menyampaikan keluhan pribadi
pelapor.
3.1.1 Pedoman Good Corporate Governance GCG PT.Pegadaian Persero