25 pendapat para ahli dan makalah yang berguna secara teoritis dalam
mendukung penelitian. b.
Studi Dokumentasi Yaitu dengan cara memperoleh data melalui pengkajian catatan penulis
maupun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti
5
. Dalam mengumpulkan data selama penelitian, peneliti hanya memperoleh
data sekunder Perusahaan Pegadaian yaitu hasil audit data Perusahaan Tahun 2013. Hal ini disebabkan karena peneliti melakukan penelitian pada Tahun 2014, sehingga
hasil data yang diperoleh masih data audit Tahun 2013.
1.6.4 Analisis Data
Data yang diperoleh, dikumpulkan dan akan dianalisis dengan pendekatan kualitatif model interaktif. Model interaktif terdiri dari tiga hal utama yaitu reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sebagai sesuatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang
sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis. Model ini merupakan penyeleksian data untuk memilih data yang terkait dengan tema
penelitian.
1.7 Rangkaian Pengalaman Penelitian Di Lapangan
5
http:repository.usu.ac.idbitstream123456789285573Chapter20II.pdf
Universitas Sumatera Utara
26 Dari pengalaman selama dalam penelitian, peneliti dapat merasakan dan
melihat permasalahan-permasalahan yang ada sesuai dengan inti permasalahan yang dibahas, sebab pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran. Pada awalnya,
pengalaman dimuat dalam catatan-catatan tertulis dari pengalaman mengenai gambaran dilapangan, hal inilah disebut catatan etnografi yang digunakan Antropolog
dalam menulis dan melakukan penelitian lapangan. Pengalaman dalam penelitian dilapangan dimulai sejak persiapan surat izin
dari kampus yang menghantarkan peneliti menuju lapangan penelitian. Pada tanggal 27 Oktober 2014, saya menuju Kantor Wilayah I Kanwil PT. Pegadaian Persero
yang terletak dijalan Pegadaian No. 112 Kota Medan. Gedung kantor wilayah I Pegadaian ini terasa nyaman dan jauh dari gangguan polusi suara karena tidak berada
dijalan protokol , berbeda dengan kantor-kantor Perusahaan lainnya yang sebagian besar mendirikan kantornya dijalan-jalan protokol.
Ketika sesampainya di lokasi penelitian, saya menghadapi petugas pengamanan yang berjaga diluar kantor dan petugas tersebut menanyakan maksud
dan tujuan peneliti memasuki area kantor. Setelah memperjelas maksud dan tujuan saya kepada petugas pengamanan kantor tersebut, petugas pengamanan tersebut
menghantarkan saya kepada Humas Kantor Wilayah PT. Pegadaian Persero yang bernama Bapak L. Parulian Panjatan. Ketika berada diruangan Humas, saya memberi
langsung surat izin lapangan dari kampus dan kembali memperjelas maksud dan
Universitas Sumatera Utara
27 tujuan saya dilokasi lapangan yaitu untuk mengadakan riset penelitian lapangan
dalam penyusunan skripsi tentang Penerapan Budaya Perusahaan PT.Pegadaian Persero. Pihak Humas mengatakan untuk mengadakan riset dalam penyusunan
skripsi, saya diwajibkan untuk memenuhi syarat yaitu saya harus mendapatkan surat gadai dari outlet PT. Pegadaian Persero, untuk mendapatkan surat gadai tersebut,
saya perlu mengadakan gadai barang yaitu berupa emas dengan peminjaman tunai sebesar Rp. 500.000. Setelah beberapa saat, Humas langsu ng meminta bantuan
kepada asistennya untuk mengurusi berkas izin diadakannya riset lapangan. Dalam proses pengurusan surat izin, Humas membutuhkan waktu selama empat hari
terhitung dari saya mengajukan surat permohonan izin lapangan untuk mendapat izin kembali dari Manajer Sumber Daya Manusia SDM karena memang saya akan
ditempatkan dibagian Sumber Daya Manusia SDM sesuai dengan konteks permasalahan judul skripsi.
Pada tanggal 3 Nopember 2014, saya segera bergegas kembali menuju lokasi penelitian karena pada hari tersebut surat izin lapangan dari PT. Pegadaian Persero
sudah keluar untuk dipergunakan selama penelitian. Dalam surat tersebut PT. Pegadaian Persero memberikan waktu riset selama 1 bulan yang terhitung mulai
dari tanggal 3 Nopember 2014 sampai dengan 5 Desember 2014 yang ditandatangani langsung oleh Manajer SDM PT. Pegadaian Persero yaitu Bapak Akhmad Ramdoni
dan pada hari itu juga, peneliti langsung menaiki ruangan bagian SDM yang terletak
Universitas Sumatera Utara
28 dilantai dua dengan diantarkan oleh Bapak L. Parulian Panjaitan sebagai Humas
Perusahaan tersebut. Pada hari pertama ini, peneliti langsung memperkenalkan diri kepada para karyawan dan juga kepada Manajer Sumber Daya Manusia SDM serta
peneliti juga langsung memperjelas kembali maksud penelitian tentang Budaya Perusahaan PT. Pegadaian Persero.
Dalam ruangan Bagian SDM yang juga saya di tempatkan oleh Perusahaan, saya langsung melihat suasana kesibukan dalam menjalankan tugas mereka masing-
masing. Pada saat itu juga saya langsung merasa bingung harus memulai dari mana menggali data melihat suasana yang diwarnai kesibukan. Selanjutnya saya mulai
memberanikan diri untuk langsung menyapa salah satu karyawan yang berjabat sebagai Azmen Kesejahteraan yang bernama Ibu Dewi Yuliani Ningsih dan dalam
selama perbincangan Ibu Dewi meminta daftar pertanyaan dari saya, sontak peneliti langsung bingung karena Ibu Dewi meminta kuesioner dari penulis. Pada saat itu juga
saya langsung menjelaskan tentang teknik penggalian data dengan menggunakan metode Kualitatif, saya juga menjelaskan bahwa metode kualitatif merupakan metode
yang lebih dipergunakan dalam Ilmu Sosial khususnya Ilmu Antropologi. Selanjutnya, Ibu Dewi langsung memahaminya dan Ibu Dewi menjelaskan selama
Mahasiswa yang melakukan riset dalam penyusunan skripsi melakukan metode Kuantitatif yaitu dengan memberikan Kuesioner kepada beberapa karyawan dan pada
saat itu juga saya hanya bisa memakluminya.
Universitas Sumatera Utara
29 Pada hari kedua, saya langsung kembali bergegas kembali ke Kanwil I PT.
Pegadaian Persero dengan memfokuskan permasalahan mengenai Penerapan Budaya Perusahaan PT.Pegadaian Persero yaitu Inovatif, Nilai Moral Tinggi,
Terampil, Adi Layanan, Nuansa Citra yang disingkat INTAN. Pada tahap selanjutnya saya menjumpai langsung Bapak Akhmad Ramdoni selaku Manajer Sumber Daya
Manusia SDM dan selama wawancara, peneliti hanya membatasi waktu yang tidak terlalu lama karena melihat kesibukan tugasnya sebagai Manajer.
Selanjutnya, saya menjumpai Bapak FY yang berjabat sebagai administrasi SDM, saya juga melakukan wawancara kepada beliau mengenai konteks
permasalahan yang telah di persiapkan selanjutnya Bapak FY juga mengajak saya untuk menunjukkan ruangan-ruangan operasional PT. Pegadaian Persero yang
nantinya peneliti akan mewawancarai setiap perwakilan ruangan bagian tersebut. Selama penelitian, saya dapat melihat karakter setiap karyawan, misalnya
dalam beberapa hari penelitian, salah Staff Keuangan yang diwawancarai menerima saya dengan antusias. Staff Keuangan yang tidak mau memplubikasikan namanya itu
memberi pertanyaan terlebih dahulu tentang produk-produk Pegadaian, untung saja peneliti dapa menjawab sebagian dari pertanyaan staff keuangan tersebut. Setelah itu,
staff keuangan tersebut mempersilahkan saya untuk memulai wawancara dengan cukup lama, selama penelitian dilapangan saya merasa lebih nyaman kepada staff
keuangan tersebut yang mau berbagi informasi yang diinginkan peneliti.
Universitas Sumatera Utara
30 Hal yang paling mengecewakan bagi saya adalah ketika saya hendak
mengadakan wawancara yang akan dituju kepada Pimpinan Wilayah Pinwil yang diduduki Bapak Boedi Prasodjo, SE. Pada waktu itu juga saya memasuki ruangan
Pimpinan Wilayah yang dituju oleh staff SDM, ruangan tersebut cukup luas karena didalamnya terdapat ruang tunggu dan ruangan sekretaris. Ketika memasuki ruangan
tersebut saya langsung disambut oleh sekretaris yaitu Ibu Marlia Hustiani, saya langsung memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan peneliti. Setelah itu saya
mengajukan untuk mewawancarai Pimpinan Wilayah Pinwil selanjutnya, Sekretaris tersebut memasuki ruangan Pimpinan Wilayah untuk meminta izin untuk
mengadakan proses wawancara tetapi ketika Sekretaris tersebut menjumpai saya, Sekretaris tersebut mengatakan bahwa Pimpinan Wilayah sedang sibuk dan
selayaknya tidak diganggu dulu. Pada hari-hari berikutnya, saya kembali menanyakan sekretaris tersebut mengenai wawancara yang akan dituju kepada Pimpinan Wilayah
dan lagi-lagi Pimpinan Wilayah susah dihubungi. Untuk mewakili Bagian Pimpinan Wilayah, saya akhirnya memutuskan untuk mewawancarai Sekretarisnya saja.
Selain itu, beberapa calon informan enggan jika diwawancarai oleh peneliti, hal ini dialami saya ketika memasuki ruangan bagian logistik, salah satu staff bagian
logistik tersebut enggan diwawancarai sebaliknya staff tersebut mengarahkan saya untuk mewawancarai staff lainnya dengan alasan kesibukan hal ini sering dijumpai
selama penelitian berlangsung. Dari pengalaman ini, saya mencari ide untuk dapat
Universitas Sumatera Utara
31 mempermudah proses wawancara terhadap informan yakni dengan cara membatasi
durasi wawancara dan akan disambung untuk hari-hari berikutnya. Pengalaman lainnya adalah ketika saya akan mewawancarai pegawai outlet Pegadaian yang
berada di lantai satu gedung tersebut, saya langsung menjumpai pegawai yang bernama Bapak Andi yang berjabat sebagai Penaksir Madiah. Selama wawancara
berlangsung, Bapak Andi begitu loyal dalam memberikan data, hal serupa juga dialami saya ketika berada dalam outlet Pegadaian tersebut dengan pegawai lainnya,
salah satunya Ibu Meri yang berjabat sebagai Pengelola Anggunan, saya juga merasa nyaman ketika menghadapi kedua pegawai tersebut yang bertugas di outlet Pegadaian
tersebut. Pada akhir masa penelitian tepatnya pada tanggal 5 Desember 2014 sesuai
jadwal masa penelitian yang diberikan oleh Perusahaan PT.Pegadaian Persero, saya kembali ke Perusahaan Kanwil I tersebut hanya untuk mohon pamit kepada beberapa
karyawan dan terlebih kepada Bapak Akhmad Ramdoni selaku Manajer Sumber Daya Manusia SDM yang menjadi informan utama bagi saya.
Dari beberapa pengalaman inilah, saya dapat merasa lebih peka terhadap karakter para pegawai PT.Pegadaian Persero, melalui karakter yang terlihat dari
beberapa jajaran tersebut merupakan cerminan dari apa yang dipelajari dari pelatihan- pelatihan atau diklat mengenai Budaya Perusahaan yang akan diterapkan kepada
Universitas Sumatera Utara
32 seluruh jajaran PT.Pegadaian Persero untuk memberi pengaruh kepada pihak
internal maupun eksternal Perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
33
BAB II Gambaran Umum PT. Pegadaian Persero
2.1 Sejarah Dan Landasan Hukum Perubahan Bentuk PT. Pegadaian
Persero
Sejarah PT.Pegadaian Persero yang bergerak di bidang jasa yaitu lembaga yang memberikan pinjaman uang dengan sistem gadai dengan cara memberi jaminan
barang-barang bergerak telah lama dikenal di Indonesia yakni mulai pada zaman VOC Vereenigde Oostindische Compagnie. Pada perjalanannya dalam mengelola
Perusahaan di bidang Gadai, banyak perubahan-perubahan terjadi pada PT. Pegadaian Persero yaitu perubahan hak kepemilikan dan perubahan bentuk Perusahaan.
Berdasarkan sumber dari buku Agenda Tahun 2012, sejarah PT.Pegadaian Persero terbagi atas dua tahap dalam pendiriannya yaitu sebelum dan sesudah kemerdekaan
Negara Indonesia Agenda PT.Pegadaian, 2012.
2.1.1 Sebelum Kemerdekaan Indonesia
Pada masa sebelum kemerdekaan Indonesia, Pembentukan PT.Pegadaian Persero mengalami 4 periode pemerintahan yaitu pada periode pertama dimulai
pada masa VOC sendiri pada tahun 1746-1811, periode kedua terjadi pada masa penjajahan Negara Inggris pada tahun 1811-1816, selanjutnya pada periode ketiga
pada masa penjajahan Belanda pada tahun 1816-1946 dan pada tahap yang keempat
Universitas Sumatera Utara