4.2.3 Pola Tanam kopi Robusta dengan Holtikultura
Untuk tanaman holtikultura di desa ini, tidak terlalu banyak ditanam oleh warga desa. Ada warga yang menanam lahannya dengan kacang-kacangan seperti
kacang tanah. Tanaman holtikultura juga ditanam pada lahan yang berbeda dengan tanaman kopi karena tanaman ini tidak tinggi sehingga apabila digabung
dengan tanaman kopi, maka tidak akan tumbuh sempurna karena sinar matahari terhalang oleh daun kopi.
Tanaman holtikultura memerlukan sinar matahari langsung sehingga tidak bisa ditanam dekat dengan tanaman kopi. Selain itu juga, tanaman holtikultura
memerlukan perawatan sedangkan tanaman kopi robusta tidak perlu dirawat petani. Tanaman holtikultura memiliki masa panen yang singkat sehingga petani
Gambar 4.8 : Foto pola tanam campur kopi robusta dengan jagung, dimana kopi robusta
dijadikan seperti pagar yang mengelilingi tanaman jagung. Menurut warga, dulunya
seluruh lahan ini merupakan tanaman kopi, kemudian tanaman kopi yang ada dilahan
ini ditebang dan diganti dengan jagung, kacang tanah dll.
Gambar 4.9 :Foto pola tanam campur kopi robusta dengan tanaman ubi kayu dan
beberapa tanaman tua. Pemilik lahan mengatakan ahwa tanaman ubi kayu ini
tujuaannya sebagai pakan ternak babi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk merawatnya. Selain itu juga, bisa langsung diganti dengan jenis tanaman lain jika harga jenis tanaman lain
sedang naik. Lahan yang ditanam oleh tanaman holtikultura ditanam pada lahan yang
juga ada pohon durian, tetapi bukan pohon durian yang tumbuh berdekatan melainkan yang tumbuh jarang. Lahan pertanian holtikultura berada di pinggir
jalan kecil menuju pancuran air di dusun Huta Ginjang. Disekitar jalan ini, pohon durian tidak tumbuh berdekatan karena merupakan jalan menuju pemandian agar
buah durian yang jatuh tidak melukai warga yang lewat. Salah seorang pemilik lahan kopi yang dicampur dengan kavang tanah adalah bapak K. Panjaitan. Dia
menjadikan kopi robusta sebagai pagar pembatas antara kacang dengan jagung. Bapak K. Panjaitan juga mengatakan bahwa:
“ketika kacang dan jagung baru ditanam susah untuk menyemprot pupuk dan pestisida untuk kedua jenis tanaman tersebut. Sehingga dengan dibatasi oleh pohon
kopi, saya jadi tau mana tanaman kacang dan mana tanaman jagung, sehingga ketika menyemprot salah satunya, yang satunya lagi tidak terganggu. Itu jugalah yang
menjad alasan saya membuat kopi bagai batas antara jagung dan kacang tanah.”
Gambar 4.10: Foto pola tanam campur kopi robusta dengan tanaman pisang.
Gambar 4.11 : Foto pola tanam campur kopi robusta dengan tanaman kacang
tanah yang baru ditanam.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.1 Variasi Pola Tanam Di Desa Polling Anak-anak
Sumber: hasil kompilasi data sub- bab 4.1 dan 4.2, April 2012
Pola Tunggal Pola Campur
Kopi Tua saja Kopi Tua +
Pelindung Kopi Muda +
Pelindung Kopi +
Tanaman Tua Kopi + Palawija
Kopi + Holtikultura
Pola tanam ini paling banyak
karena mayoritas pohon kopi di
desa ini sudah tua.
Petani memilih mempertahankan
pola ini karena tidak mau
mengeluarkan biaya untuk
mengganti kopi dengan tanaman
lainnya. Walaupun sudah
tua, pohon kopi di desa ini masih
cukup baik juga hasil
produksinya. Variasi ini
sedikit berbeda dengan pola
tanam kopi tua saja. Yang
membedakannya hanya dari segi
hasil panen dan hijaunya daun.
Dengan menggunakan
tanaman pelindung maka
hasil panen kopi lebih baik
ketimbang tidak ada pelindung
dan warna daun kopi yang ada
pelindung lebih hijau dan lebat.
Variasi ini hanya sedikit
bedanya dari kopi tua
dengan pelindung.
Karena pohon kopi pada
variasi ini dari kecil
dilindungi maka hasil
panenya lebih bagus daripada
pohon kopi tua dengan
pelindung. Variasi ini
dilakukan petani dengan tujuan
agar ketika tanaman tua yang
baru ditanam belum
menghasilkan, mereka bisa
mengambil hasil dari kopi yang
sudah berproduksi
sebelumnya. Pola campur jenis ini
yang paling banyak dilakukan
petani di desa ini. Pola ini awalnya
dilakukan petani ketika harga kopi
anjlok, sehingga pohon kopi
ditebang dan ditanam dengan
jagung ataupun tanaman
palawija lainnya. Pohon kopi
sengaja tidak ditebang
seluruhnya agar berfunggsi
sebagai pagar pembatas dengan
tanaman lain ataupun ladang
orang lain Pola ini terjadi
hampir sama dengan pola
kopi dicampur dengan
palawija. Ada juga beberapa
lahan diman tanaman
holtikultura dijadikan
tanaman tumpang sari
oleh petani. Tujuannya
agar hasilnya dapat
dikomsumsi sehari-hari.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.3 Nilai Kopi Robusta BagiWarga Desa Polling Anak-anak