TahapPerawatan Kegiatan Pertanian Kopi di Desa Polling Anak-anak

tanah yang telah gembur. Kemudian tanah tersebut dilubangi dengan kayu yang sudah diruncingkan sedalam ± 6cm atau sedalam jari telunjuk. Proses pelubangan ini sangat dibutuhkan karena tinggi bibit kopi yang biasa digunakan oleh petani berukuran ≤ 12cm.Jarak antara lubang yang akan ditanami kopi yaitu 1m-1,5m. Setelah selesai dilubangi, bibit dimasukkan kedalam kemudian sisa lubang yang masih terbuka ditutup dengan tanah hingga hanya bantang dan daunnya saja yang terlihat. Hal itu bertujuan agar tanah menjadi padat danbibit kopi yang ditanam tegak lurus keatas serta nantiya akan membuat pohon kopi menjadi kuat dan kokoh. Selanjutnya bibit yang baru ditanam harus segera disiram agar akar dan tanah cepat menyatu, akan tetapi jangan terlalu banyak air yang disiram agar tanah tidak terlalu basah.

3.3.3. TahapPerawatan

Masalah rumput menjadi hal yang paling utama untuk diperhatikan, karena menurut petani kopi di desa ini “pohon kopi yang baik adalah pohon kopi yang bebas dari rumput” 36 36 . Hal ini senada diungkapkan oleh beberapa petani di Desa Polling Anak-anak diantaranya Ibu T.br. Napitupulu, Ibu Gultom, Bapak M. Tambun, Bapak P. Panjaitan dan Bapak sirait pada saat melakukan FGD. . Hal ini seperti yang Ibu T. Napitupulu katakan bahwa ia membersihkan ladang dari rumput jika sudah terlalu tinggi. Perawatan lain yang dilakukan adalah dengan membersihkan batang-batang kopi dari tunas-tunas muda karena pertumbuhan tunas muda ini menghambat pertumbuhan buah kopi. Kemudian setelah kopi berumur 2 minggu diberi pupuk campur yang terdiri dari urea dan super pit. Jumlah pupuk yang digunakan, misalnya untuk lahan enam rante, digunakan satu sak 50kg pupuk urea dan empat kilogram pupuk super pit. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Kemudian dicampur dengan air satu drum dan dibiarkan selama semalam. Lalu keesokan harinya sudah bisa disemprotkan ke tanaman kopi. Penggunaan pupuk pada tanaman kopi sebenarnya tidak dilakukan semua petani.Hanya sedikit petani saja yang menggunakan pupuk untuk tanaman kopinya.Dari keterangan Kades 37 Bapak M. Tambun selaku Kepala Desa Polling Anak-anak menyatakan bahwa ia berencana untuk memupuk tanaman kopinya karena harga kopi yang sudah mulai membaik. Bapak M. Tambun juga menyatakan bahwa tidak sedikit petani kopi yang juga mulai menyesali keputusan mereka menebang tanaman kopi mereka.Ia berencana memupuk sekitar bulan Februari 2012 jika kondisi cuaca baik dan harga kopi mendukung. Dimana Bapak M. Tambun mempunyai klasifikasi sendiri mengenai kondisi baik yaitu; cuaca baik, harga kopi baik dan kondisi keuangan baik.Cuaca baik dikatakan Bapak M. Tambun apabila tidak sedang musim kemarau. Karena apabila pagi sampai sore memupuk, akan baik sekali apabila malamnya ataupun keesokan paginya turun hujan, karena pupuk akan cepat meresap kedalam tanah dan pohon kopi akan dapat langsung menyerapnya. Lalu untuk harga kopi baik apabila harga kopi mendukung dimana harga kopi ada peningkatan dari waktu-kewaktu, sehingga peluang untuk mendapatkan hasil yang baik dapat tercapai.Selanjutnya kondisi keuangan baik Polling Anak-anak, hampir seluruh petani kopi desa ini tidak pernah memupuk kopinya sejak pertama kali ditanam.Dikarenakan alasan tidak cukupnya biaya dari hasil kopi, petani tidak pernah memupuk tanaman kopinya itu. 37 . Kepala Desa Polling Anak-anak saat inni adalah Bapak M. Tambun. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA sangat menentukan karena apabila kondisi keuangan tidak baik bagaimana bisa memupuk. Kalaupun harus dipupuk dengan kondisi keuangan yang kurang baik, maka hasilnya tidak akan maksimal, karena dalam keadaan kondisi keuangan yang kurang baik, kapasitas pupuk akan berkurang, misalnya: yang seharusnya untuk memupuk kopi dengan luas 5 rante membutuhkan 30 kg pupuk, maka pada saat kondisi keuangan tidak baik untuk memupuk ladang kopi seluas 5 rante hanya menggunakan 10 kg pupuk. Secara umum petani di Desa Polling Anak-anak menggunakan2dua jenis pupuk yaitu pupuk NPK dan pupuk campur terdiri dari pupuk KCL, TSP, dan urea.Dari kedua jenis pupuk tersebut biasanya hanya salah satu yang dipilih oleh petani, apakah itu pupuk NPK saja ataukah pupuk campur.Dari keterangan yang diperoleh, petani lebih condong memilih pupuk campur karena mereka menganggap pupuk campur sudah bisa memenuhi sudah lengkap semua kebutuhan tanaman kopi. Hal tersebut seperti dikatakan Ibu N. Gultom; “Tanaman kopi saya sudah berumur 2,5 tahun dan bulan februari 2012 saya berencana memupuk tanaman kopi itu dengan pupuk campur agar hasil kopi saya bisa bagus. Karena kopi disini tidak dipupuk saja hasilnya sudah bagus, apalagi dipupuk pasti hasilnya jauh lebih bagus.” Pemupukan yang dilakukan petani biasanya hanya 2dua kali setahun, padahal Bapak M. Tambun menyatakan bahwa tanaman kopi semestinya harus dipupuk setiap 4empat bulan. Pemupukan yang dilakukan yaitu dengan cara menaburkan pupuk secara melingkar sekeliling batang kopi namun tidak mengenai batang kopi dan kemudian ditutup dengan tanah. Takaran pupuk yang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA digunakan adalah 2dua ons per tiap batang sehingga kebutuhan pupuk untuk 1satu lahan kopi biasanya dihitung berdasarkan jumlah batang kopi pada 1satu lahan itu. Sebaliknya, Ibu. N. Gultom menghitung kebutuhan pupuk untuk lahannya yang berukuran ± 6¼ rantai yaitu 50 kg pupuk campur. Kebanyakanpetani kopi di Desa Polling Anak-anak 38 1. Busuk akar tidak membedakan antara hama dan penyakit tanaman. Hama atau penyakit pada kopi bagi mereka dikatakan sebagai penyakit kopi.Adapun penyakit kopi yang ada yaitu; busuk akar, busuk batang, busuk ranting dan gugur daun. Penyakit busuk akar ini iasanya disebabkan oleh cendawan jamur pada akar.Selain itu, bisa juga disebabkan karena rayap yang memakan akar kopi yang biasa disebut petani dengan sari.Rayap jenis ini berwarna putih dengan kepala cokelat dan hidup di bawah tanah atau di bawah pohon kopi.Tanda-tanda penyakit ini adalah bagian akar kopi berwarna putih jika terkena jamur, sedangkan bila dimakan rayap, maka batang, ranting, daun menjadi layu dan berwarna kuning.Untuk mengatasinya petani biasanya membongkar tanah sekeliling pohon kopi lalu menaburkan DTT insektisida yang berbentuk tepung ke bagian bawah kopi.Namun insektisida ini tidak lagi diproduksi sehingga petani tidak bisa menemukannya lagi di pasaran.Solusi yang dilakukan petani sekarang hanyalah membongkar tanah sekeliling tanaman kopi lalu membakarnya saja. 38 . Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat Desa Polling Anak-anak. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 3.3 2. Busuk batang Penyakit ini ditandai dengan daun yang mulai layu dan berwarna kuning pucat, lama-kelamaan daun kopi mulai gugur dan batang kopi gampang rapuh.Penyakit ini disebabkan oleh ulat penggerek batang yang memakan bagian dalam batang kopi dengan mulut yang berbentuk seperti gergaji.Hama ini sudah ada di batang kopi sejak batang kopi masih kecil. Solusi yang dilakukan petani adalah menebang batang kopi yang terkena hama ini dan membakar batang kopi tersebut. Dari batang tua akan tumbuh tunas baru yang dirawat lagi agar dapat menjadi batang kopi yang baru. Gambar disamping adalah Foto tanaman yang terkena penyakit busuk akar dan menyeabkan daun menjadi kuning dan buah tidak bagus. Gambar 3.4 Gambar disamping menunjukkan Foto pohon kopi yang terkena penyakit busuk batang yang telah ditebang. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Busuk ranting Ranting yang terkena penyakit ini awalnya daun di rantingnya akan berwarna kuning dan lama kelamaan akan menjadi layu dan gugur, sedangkan ranting menjadi mengecil dan mudah rapuh dan berwarna hitam. Hal ini karena bagian “unok” atau bagian dalam dari ranting tersebut telah dimakan “porngis” atau semut berwarna hitam dan putih sudah dimasuki rayap sari yang menyebabkan kopi menjadi rusak. Solusi yang dilakukan petani adalah memotong ranting hingga dekat batang dan membakarnya agar tidak menyebar ke ranting lain. 4. Gugur Daun Gugur daun merupakan tanda umum dari berbagai penyakit yang telah dijelaskan sebelumnya.Awalnya daun menjadi layu dan kemudian berwarna kuning dan kemudian menjadi gugur.Buah kopi yang ada juga menjadi cepat masak tetapi tidak berisi atau bijinya belum terbentuk sempurna. Biji kopi yang tidak terbentuk sempurna ini akan menjadi keriput, lalu berwarna hitam dan kemudian gugur.Penyakit ini disebabkan oleh rayap sari yang menyerang daun Gambar 3.5: Foto ranting kopi yang busuk akibat terkena penyakit busuk ranting. Gambar 3.6: Foto batang kopi yang sudah kering dan harus ditebang akibat terkena busuk ranting. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kopi.Untuk mengatasi penyakit ini, petani bisa menyemprotkan insektisida maupun menebang batang kopi yang daunnya sudah terkena penyakit.

3.3.4. Tahap Pemanenan