Prinsip Penegakan Hukum Prinsip Responsivitas

Transparansi Dinas Pertanian dapat dilihat dari tingkat keterbukaan informasi yang diperoleh masyarakat terkait mengenai seluruh kegiatan Dinas Pertanian, termasuk kinerja, keuangan dan pengambilan keputusan. Dinas Pertanian selaku instansi publik dituntut untuk bersifat terbuka dan transparan terhadap publik. Karena transparansi sama halnya dengan akuntabilitas, berkaitan erat dengan korupsi. Untuk itu, pemerintah daerah selaku instansi publik dituntut untuk bersifat transparan dan akuntabel untuk mendapatkan kepercayaan publik. Berdasarkan hasil penelitian, pegawai Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara menganggap penting untuk menyampaikan kinerja dan keuangannya kepada masyarakat. Hal ini terbukti berdasarkan jawaban yang diperoleh dari pegawai Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, dimana dari 40 responden terdapat 25 atau 62,5 responden mengatakan bahwa aliran penggunaan dana dari kas Dinas Peertanian disampaikan kepada masyarakat dengan sangat terbuka tabel 9. Sementara itu juga sistem komunikasi organisasi Dinas Pertanian dengan masyarakat dalam hal pelayanan sudah sangat terbuka. Hal ini dapat dilihat pada tabel 7 dimana dari 40 atau 100 responden menjawab sangat terbuka dan terbuka dengan masyarakat. Dinas pertanian juga sering melakukan sosialisasi program dan kebijakan kepada masyarakat. Hal ini diperkuat dengan jawaban responden pada tabel 8, yaitu sebanyak 20 orang responden 50 dari 40 orang responden menjawab bahwa Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara sering melakukan sosialisasi program dan kebijakan kepada masyarakat.

V.2.1.3 Prinsip Penegakan Hukum

Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu, terutama hukum untuk hak azasi manusia. Sebagai stakeholder dalam penerapan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA hukum, masyarakat selalu dituntut partisipasi aktifnya dalam menghidupkan cahaya hukum, agar hukum tetap memberikan pencerahan dalam realita kehidupan masyarakat dan memberikan arah bagi perjalanan peradaban bangsa. Oleh karena itu, masyarakat dituntut harus mematuhi hukum yang telah diterapkan oleh negara. Seperti halnya di Dinas Pertanian, pegawai dituntut untuk mematuhi hukum dalam bentuk peraturan-peraturan yang dibuat untuk para pegawai Dinas Pertanian dan harus bersedia menerima sanksi apabila pegawai melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh Dinas. Berdasarkan hasil penelitian, Dinas Pertanian sudah menerapkan hukum yang baik untuk para pegawai di Dinas tersebut. Ini dilihat dari 23 orang responden 57,5 menjawab bahwa Dinas Pertanian sering menindak tegas pegawai yang melanggar disiplin tabel 10 dan tabel 11. Dinas Pertanian juga sangat menerapkan disiplin yang tinggi untuk para pegawainya. Terlihat dari jawaban responden sebanyak 65 bahwa Dinas bersikap sangat adil untuk memberikan sanksi kepada pegawaiatasan yang melanggar peraturan yang berlaku di Dinas tersebut tabel 12

V.2.1.4 Prinsip Responsivitas

Responsivitas berkaitan mengenai kemampuan dan ketanggapan pemerintah desa dalam menanggapi setiap aspirasi maupun kebutuhan masyarakat dan kemudian menjadikan aspirasi masyarakat tersebut sebagai dasar acuan untuk mengambil keputusan maupun membuat kebijakanperaturan daerah. Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara harus mampu mendefenisikan apa yang menjadi kebutuhan dan kemauan warga. Dan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan warganya, Dinas Pertanian harus mampu menyerap aspirasi warganya. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dengan demikian, Dinas Pertanian yang responsif harus mampu menciptakan ruang bagi publik untuk menyalurkan aspirasinya. Berdasarkan penelitian, Dinas Pertanian sudah mampu menanggapi aspirasi dan kebutuhan dari masyarakat. Ini dilihat dari 77,5 responden yang menyatakan bahwa Dinas Pertanian aktif menanggapi aspirasi masyarakat dan kebutuhan dari masyarakat tabel 13. Selain itu, 62,5 responden menyatakan selalu mempertimbangkan aspirasi warga dalam setiap pengambilan keputusan di dinas tabel 14 dan 57 responden menyatakan bahwa aspirasi masyarakat sangat penting untuk di dengar dan ditindak lanjuti tabel 15. Segala keputusan menyangkut masyarakat memang harus mempertimbangkan aspirasi warga. Apalagi bila keputusan tersebut menyangkut kepentingan banyak warga, maka mereka harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan tersebut.

V.2.1.5 Prinsip KeadilanKesetaraan