Prinsip Akuntabilitas Prinsip Transparansi

pemerintahan yang baik. Adapun prinsip-prinsip yang diadopsi tersebut yang termasuk dalam lingkup lembaga pemerintah antara lain prinsip akuntabilitas, transparansi, responsivitas, penegakan hukum dan keadilan. Kelima prinsip tersebutlah yang akan diukur, yaitu seberapa besar kelima prinsip tersebut tertanam di dalam diri pegawai dan tercermin di dalam aktivitas dan tingkah lakunya dalam menjalankan fungsinya sebagai aparat Dinas Pertanian. Penerapan prinsip-prinsip good governance di Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara berada pada tingkat tinggi. Penilaian ini berdasarkan pada data yang didapat dari responden. Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang dilihat pada tabel 35 menunjukkan bahwa dari 40 responden 100 yang memberikan jawaban yang tergolong dalam kategori sangat tinggi 1 orang responden 2,5, yang memberikan jawaban dalam kategori tinggi 28 responden 70, yang memberikan jawaban dalam kategori sedang 10 responden 25, yang memberikan jawaban dalam kategori rendah tidak ada dan yang memberikan jawaban dalam kategori sangat rendah 1 responden 2,5 terhadap penerapan prinsip-prinsip good governance. Untuk menganalisa data secara rinci, maka akan dijabarkan berdasarkan sub-variabel dari masing-masing variabel yang ada. Berikut ini akan disajikan penjabaran dari variabel prinsip-prinsip good governance.

V.2.1.1 Prinsip Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan pengukuran berkaitan dengan kinerja pemerintah daerah, maupun mengenai sumber daya dan kewenangan yang digunakan oleh pemerintah daerah dalam menjalankan fungsinya. Hasil dari pengukuran ini UNIVERSITAS SUMATERA UTARA disusun dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja yang disusun dalam jangka waktu tertentu, umumnya satu tahun sekali. Kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja tersebut juga dituntut dari Dinas Pertanian, sebagai wujud pertanggungjawaban Dinas Pertanian terhadap masyarakat selaku konstituennya. Namun lebih dari itu, sikap akuntabel Dinas Pertanian diharapkan tertanam di dalam diri masing-masing aparat Dinas Pertanian itu sendiri. Sehingga sikap akuntabel pegawai Dinas Pertanian lebih merupakan inisiatif dari dalam diri individu Dinas Pertanian itu sendiri, dan bukan karena ada regulasi yang menuntutnya. Berdasarkan jawaban yang diperoleh dari pegawai di Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, para pegawai telah mengetahui secara jelas tugas, fungsi dan wewenangnya sebagai seorang pegawai dan pegawai sudah berinisiatif menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja di setiap akhir tahun anggaran. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5 dan tabel 6, sesuai dengan hasil jawaban yang diperoleh dari pegawai Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara yaitu dari 40 responden terdapat 27 atau 67,5 responden telah mengetahui secara jelas tugas, fungsi dang wewenangnya sebagai pegawai Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara dan dari 40 responden terdapat 30 atau 75 responden sudah berinisiatif menyusun laporan akuntabilitas kinerja di setiap tahun anggaran. Hal Ini menunjukkan bahwa di dalam diri Pegawai sudah tertanam prinsip akuntabilitas, sehingga ada inisiatif untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja dari pegawai Dinas sebagai wujud pertanggungjawabannya kepada masyarakat.

V.2.1.2 Prinsip Transparansi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Transparansi Dinas Pertanian dapat dilihat dari tingkat keterbukaan informasi yang diperoleh masyarakat terkait mengenai seluruh kegiatan Dinas Pertanian, termasuk kinerja, keuangan dan pengambilan keputusan. Dinas Pertanian selaku instansi publik dituntut untuk bersifat terbuka dan transparan terhadap publik. Karena transparansi sama halnya dengan akuntabilitas, berkaitan erat dengan korupsi. Untuk itu, pemerintah daerah selaku instansi publik dituntut untuk bersifat transparan dan akuntabel untuk mendapatkan kepercayaan publik. Berdasarkan hasil penelitian, pegawai Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara menganggap penting untuk menyampaikan kinerja dan keuangannya kepada masyarakat. Hal ini terbukti berdasarkan jawaban yang diperoleh dari pegawai Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, dimana dari 40 responden terdapat 25 atau 62,5 responden mengatakan bahwa aliran penggunaan dana dari kas Dinas Peertanian disampaikan kepada masyarakat dengan sangat terbuka tabel 9. Sementara itu juga sistem komunikasi organisasi Dinas Pertanian dengan masyarakat dalam hal pelayanan sudah sangat terbuka. Hal ini dapat dilihat pada tabel 7 dimana dari 40 atau 100 responden menjawab sangat terbuka dan terbuka dengan masyarakat. Dinas pertanian juga sering melakukan sosialisasi program dan kebijakan kepada masyarakat. Hal ini diperkuat dengan jawaban responden pada tabel 8, yaitu sebanyak 20 orang responden 50 dari 40 orang responden menjawab bahwa Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara sering melakukan sosialisasi program dan kebijakan kepada masyarakat.

V.2.1.3 Prinsip Penegakan Hukum