Efektivitas kerja dimaksudkan untuk mengukur hasil pekerjaan yang dicapai sesuai dengan rencana, sesuai dengan kebijaksanaan atau dengan kata lain
mencapai tujuan, maka hal itu dikatakan efektif. Nilai efektivitas pada dasarnya ditentukan oleh tercapainya tujuan organisasi serta faktor kesesuaian dalam
melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Jadi, Efektivitas kerja pada tiap-tiap organisasi akan berbeda-beda antara organisasi satu dengan organisasi yang
lainnya, tergantung pada jenis dan sifat dari organisasi yang bersangkutan. Efektivitas kerja pegawai di Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara
berada pada tingkat sedang. Penilaian ini berdasarkan pada data yang didapat dari responden. Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang dilihat pada tabel 36
menunjukkan bahwa dari 40 responden, yang memberikan jawaban yang termasuk dalam kategori sangat tinggi 1 2,5, yang memberikan jawaban dalam
kategori tinggi 9 22,5, yang memberikan jawaban sedang 21 52,5, yang memberikan jawaban dalam kategori rendah 7 17,5 dan yang menjawab sangat
rendah 2 5 terhadap efektivitas kerja pegawai. Untuk menganalisa data secara rinci, maka akan dijabarkan berdasarkan
subvariabel dari masing-masing variabel yang ada. Berikut ini akan disajikan penjabaran dari variabel efektivitas kerja pegawai.
V.2.2.1 Kesiagaan
Kesiagaan merupakan Penilaian menyeluruh sehubungan dengan kemungkinan bahwa organisasi mampu menyelesaikan sebuah tugas khusus jika
diminta. Berdasarkan penelitian, tingkat kesiagaan di Dinas Pertanian sangat bagus. Ini dapat dilihat sebanyak 100 jawaban responden yang menyatakan
bahwa mereka sangat mampu dan mampu jika sewaktu-waktu diminta oleh atasan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas khusus tabel 18. Pegawai Dinas Pertanian juga selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan sasaran yang
ditetapkan tabel 19. Selain itu, 50 jawaban responden menyatakan bahwa mereka selalu
mencari alternative solusi terhadap masalah pekerjaan yang mereka hadapi. Ini menunjukkan bahwa tingkat kesiagaan dan kemandirian pegawai di Dinas
Pertanian Provinsi Sumatera Utara sangat tinggi.
V.2.2.2 Kemangkiran
Kemangkiran merupakan frekuensi kejadian-kejadian pekerja bolos dari pekerjaan pada saat jam kerja. Dari penelitian, dapat dilihat bahwa tingkat
kemangkiran dan bolos kerja di Dinas Pertanian sangat rendah, meskipun masih ada pegawai yang sering keluar di saat jam kerja. Hal ini dilihat dari 65 jawaban
responden yang menyatakan selalu berada di tempat kerja pada saat-saat jam kerja tabel 22. Selain itu, 52,5 responden menyatakan bahwa mereka selalu berada
di tempat kerja sampai dengan waktu pulang kerja tabel 23. Ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran pegawai akan pekerjaannya sudah cukup baik.
V.2.2.3 MotivasiSemangat Kerja
Dari hasil penelitian, dilihat bahwa motivasi yang diberikan oleh atasan dalam mendorong semangat kerja pegawai sudah berhasil. Ini dilihat dari 62,5
jawaban responden yang menyatakan mereka selalu menerima motivasi dan arahan dari atasan dalam melaksanakan pekerjaannya tabel 25. Selain itu, 70
jawaban responden menyatakan bahwa mereka selalu merasa bersemangat untuk melaksanakan tugasnya setelah mendapatkan motivasi dari atasan tabel 26. Ini
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
membuktikan bahwa motivasi yang diberikan atasan berhasil dalam mendorong semangat kerja pegawainya.
V.2.2.4 Kepuasan Kerja