BAB II LANDASAN TEORI
A. Self Regulated Learning
1. Pengertian Self Regulated Learning
Teori dan penelitian mengenai self regulated learning mulai muncul sejak pertengahan tahun 1980-an untuk memahami bagaimana seorang peserta
didik dapat mengendalikan proses belajarnya sendiri. Zimmerman dalam Schunk dan Zimmerman, 1998 menyatakan bahwa self regulated learning
bukanlah merupakan suatu kemampuan mental seperti halnya inteligensi atau kemampuan akademis lainnya. Self regulated learning adalah kemampuan
seorang peserta didik mengarahkan dirinya sendiri dalam menghadapi situasi akademis.
Self regulated learning adalah suatu proses ketika seorang peserta didik berpartisipasi aktif dalam belajar secara metakognisi, motivasi, maupun
perilaku Zimmerman dalam Cheng, 2011. Zumbrunn, Taddlock dan Roberts 2011 menyatakan bahwa self regulated learning adalah suatu proses ketika
peserta didik mengendalikan pikiran, perilaku, dan emosinya untuk mencapai kesuksesan di dalam proses belajar.
Berdasarkan definisi yang telah diuraikan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa self regulated learning bukanlah merupakan suatu
kemampuan mental seperti inteligensi atau kemampuan akademis melainkan
Universitas Sumatera Utara
suatu proses ketika seorang peserta didik berpartisipasi aktif dalam belajar baik secara metakognisi, motivasi, maupun perilaku. Seorang peserta didik
yang memiliki self regulated learning yang baik akan mampu mengendalikan pikiran, perilaku, dan emosinya untuk mencapai kesuksesan di dalam proses
belajar.
2. Strategi self regulated learning
Strategi self regulated learning adalah kompilasi dari perencanaan yang digunakan oleh seorang peserta didik dalam mencapai tujuan belajar
Cobb, 2003. Zimmerman dalam Cheng, 2011 mengemukakan bahwa strategi belajar dapat menggambarkan bagaimana self regulated learning yang
dimiliki oleh seorang pelajar. Srategi belajar dapat menggambarkan bagaimana kemauan, motivasi dan metakognisi seorang pelajar yang
ditunjukkan dalam bentuk perilaku-perilaku yang nyata. Zimmerman dan Martinez-Pons dalam Purdie, Hattie dan Douglas,
1996 mengemukakan mengenai 10 strategi self regulated learning yaitu : a. Evaluasi terhadap kemajuan tugas self evaluating
Merupakan inisiatif peserta didik dalam melakukan evaluasi terhadap kualitas tugas dan kemajuan pekerjaannya. Peserta didik memutuskan
apakah hal-hal yang telah dipelajari mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Peserta didik dalam hal ini melakukan self monitoring
terhadap proses belajarnya dengan menggunakan beberapa standar atau tujuan yang dimiliki.
Universitas Sumatera Utara
b. Mengatur materi pelajaran organizing and transforming Strategi organizing menandakan perilaku overt dan covert dari peserta
didik untuk mengatur materi yang dipelajari dengan tujuan meningkatkan efektivitas proses belajar. Strategi transforming dilakukan dengan
mengubah materi pelajaran menjadi lebih sederhana dan mudah dipelajari c. Membuat rencana dan tujuan belajar goal setting and planning
Strategi ini merupakan pengaturan peserta didik terhadap tujuan umum dan tujuan khusus dari belajar dan perencanaan dalam urutan pengerjaan
tugas, bagaimana memanfaatkan waktu dan menyelesaikan kegiatan yang berhubungan dengan tujuan tersebut. Perencanaan akan membantu peserta
didik untuk menemukan dan mengenali konflik dan krisis yang potensial serta meminimalisir tugas-tugas yang mendesak. Perencanaan juga
memungkinkan peserta didik untuk fokus pada hal-hal yang penting dalam perolehan kesuksesan jangka panjang. Untuk mendapatkan manfaat
sebesar mungkin dari perencanaan, maka perencanaan perlu ditinjau kembali secara rutin.
d. Mencari informasi seeking information Peserta didik berinisiatif mencari banyak informasi saat mengerjakan
tugas ataupun mempelajari suatu materi pelajaran. Peserta didik misalnya berinisiatif meminjam buku di perpustakaan, mencari literatur di internet,
dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
e. Mencatat hal penting Strategi ini dilakukan dengan mencatat hal-hal penting yang berhubungan
dengan topik yang dipelajari, kemudian menyimpan hasil tes, tugas, maupun catatan yang telah dikerjakan
f. Mengatur lingkungan belajar environmental structuring Peserta didik berusaha memilih atau mengatur aspek lingkungan fisik
dengan cara tertentu sehingga membantu mereka untuk belajar lebih baik. g. Konsekuensi setelah mengerjakan tugas self consequences
Strategi ini dilakukan dengan mengatur atau membayangkan reward atau punishment yang didapatkan bila berhasil atau gagal dalam mengerjakan
tugas h. Mengulang dan mengingat rehearsing and memorizing
Peserta didik berusaha mempelajari ulang materi pelajaran dan mengingat bahan bacaan dengan perilaku yang overt dan covert
i. Mencari bantuan sosial seek social assistance Bila menghadapi masalah dengan tugas yang sedang dikerjakan, peserta
didik dapat meminta bantuan teman sebaya seek peer assistance, meminta bantuan guru seek teacher assistance dengan bertanya kepada
guru di dalam maupun di luar jam belajar untuk dapat membantu menyelesaikan tugas dengan baik. Peserta didik juga meminta bantuan
orang dewasa seek adult assistance yang berada di dalam dan di luar
Universitas Sumatera Utara
lingkungan belajar bila ada topik yang tak dimengerti. Orang dewasa yang dimaksud dalam hal ini adalah orang yang lebih berpengalaman.
j. Meninjau kembali catatan, tugas atau tes sebelumnya dan buku pelajaran review record
Peserta didik dalam strategi ini meninjau kembali catatan pelajaran sehingga tahu topik apa saja yang akan diuji. Selanjutnya peserta didik
meninjau kembali tugas atau tes sebelumnya review testwork yang meliputi soal-soal ujian terdahulu tentang topik-topik tertentu, juga tugas-
tugas yang telah dikerjakan sebagai sumber informasi untuk belajar. Peserta didik juga membaca ulang buku pelajaran review text book yang
merupakan sumber informasi yang dijadikan penunjang catatan sebagai sarana belajar.
Berdasarkan uraian diatas, dapat dinyatakan bahwa strategi self regulated learning terdiri atas 10 strategi, yaitu evaluasi terhadap kemajuan
tugas, mengatur materi pelajaran, membuat rencana dan tujuan belajar, mencari informasi, mencatat hal penting, mengatur lingkungan belajar,
konsekuensi setelah mengerjakan tugas, mengulang dan mengingat, mencari bantuan sosial, dan meninjau kembali catatan, tugas, atau tes sebelumnya dan
buku pelajaran.
3. Perkembangan self regulated learning