Hasil Analisa Data Kelompok

dimana ia bertekad menerapkan strategi self regulated learning untuk seluruh mata pelajaran. Akibatnya, saat follow up, beberapa target di dalam rencana perilakutidak berjalan dengan sesuai. Sedangkan subjek Aa justru kebalikannya, ia berencana hanya menerapkan strategi self regulated learning pada satu pelajaran saja. Ia menyatakan bahwa hal tersebut memang tidak realistis dan tidak dapat menunjang harapannya yakni ingin mendapatkan IP yang bagus, hanya saja Aa bersikeras untuk membuat rencana tersebut dengan alasan sulit merubah diri karena selama ini tidak pernah belajar. Subjek lainnya, yaitu Dd, sebenarnya tidak memiliki kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan selama terapi, hanya saja Dd mengeluh mengalami kesulitan dalam melaksanakan rencana aksinya karena ia selalu kelelahan bekerja. Setelah satu minggu follow up efek terapi realitas juga tetap bertahan yakni skor seluruh subjek tetap berada di kategori yang sama sebagaimana kategori skor saat post test.

3. Hasil Analisa Data Kelompok

Analisis data kelompok dilakukan dengan menggunakan uji statistik yaitu uji statistic wilcoxon dan uji statistik mann whitney. Uji statistik mann whitney adalah melihat apakah ada perbedaan signifikan pada peningkatan self regulated learning antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sesudah diberikan terapi Universitas Sumatera Utara realitas. Sedangkan Uji statistik Wilcoxon digunakan untuk melihat apakah ada perbedaan self regulated learning saat pretest dengan post test dan saat post test dengan follow up pada satu kelompok. Uji statistik pertama yang digunakan adalah uji statistik mann whitney. Hasilnya menunjukkan ada perbedaan yang signifikan p 0.05. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan self regulated learning kelompok kontrol dan eksperimen pada saat sebelum pemberian terapi realitas pretest dengan sesudah pemberian terapi realitas posttest. Rangkuman hasil uji mann whitney dapat dilihat pada tabel 14 berikut ini : Tabel 14. Hasil Uji Mann Whitney Kelompok Eksperimen Posttest-Follow Up Data Self Regulated Learning Mean p Kesimpulan Posttest- Pretest 128.60 p 0.05 Signifikan Hasil uji wilcoxon pada kelompok eksperimen menunjukkan adanya perbedaan self regulated learning yang signifikan p0.05 antara kondisi pretest dengan posttest. Maknanya adalah terapi realitas signifikan dalam meningkatkan self regulated learning karena terdapat peningkatan skor self regulated learning setelah pemberian terapi dilakukan. Hasil uji wilcoxon pada kelompok kontrol menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan pada self regulated learning p0.05 antara Universitas Sumatera Utara kondisi pretest dengan post test. Hal ini berarti skor self regulated learning pada saat pretest dan post test tidak mengalami perubahan yang berarti atau berada dalam kondisi tetap. Rangkuman hasil uji wilcoxon kelompok eksperimen dan kontrol pada saat pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini: Tabel 15. Hasil Uji Wilcoxon Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pretest - Posttest Kelompok Mean Pretest Mean Posttest z p Kesimpulan Eksperimen 115.40 178.60 -2.023 p 0.05 Signifikan Kontrol 108.20 112.20 -1.753 p 0.05 Tidak Signifikan Hasil Uji Wilcoxon berikutnya adalah untuk melihat apakah ada perbedaan self regulated learning pada kondisi posttest dan follow up di kelompok eksperimen. Hasilnya menunjukkan bahwa perbedaan self regulated learning pada saat posttest dan follow up adalah tidak signifikan p 0.05. Artinya, setelah 1 minggu pemberian terapi realitas pada kelompok eksperimen, self regulated learning subjek kelompok eksperimen tetap bertahan atau tidak mengalami perubahan. Rangkuman hasil uji wilcoxon tersebut dapat dilihat pada tabel 16 berikut ini : Tabel 16. Hasil Uji Wilcoxon Kelompok Eksperimen Posttest-Follow Up Kelompok Mean Posttets Mean Follow Up z p Kesimpulan Eksperimen 115.40 1785.60 -1.761 p 0.05 Tidak Signifikan Universitas Sumatera Utara

B. Pembahasan

1. Pembahasan hasil analisa data

Hasil analisa data menunjukkan bahwa terapi realitas berhasil meningkatkan skor self regulated learning pada 5 orang subjek yang termasuk dalam kelompok eksperimen. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari terapi realitas dalam meningkatkan self regulated learning pada mahasiswa underachiever adalah sebagai berikut : a. Terapi realitas dibawakan secara berkelompok American Psychological Association APA dalam situsnya www.apa.org menuliskan bahwa terapi kelompok menawarkan keuntungan yang tidak didapatkan dalam terapi individual, yaitu adanya dukungan dari individu-individu yang senasib sehingga setiap anggota kelompok dapat menyadari bahwa ia bukan satu-satunya orang yang mengalami masalah. Selain itu, terapi kelompok juga memungkinkan anggota kelompok belajar dari pengalaman anggota kelompok lain yang berhasil mengatasi masalahnya dengan strategi tertentu. Keuntungan terapi kelompok dirasakan pula oleh mahasiswa underachiever yang mengikuti terapi realitas. Universitas Sumatera Utara