36
Jika para pendidik menyadari dan memiliki menerapkan 16 pilar pembangunan karakter tersebut jelas akan memberikan sumbangsih yang
luar biasa kepada masyarakat dan negaranya. Sehingga perilaku guru dapat dikatakan profesional dengan mengacu
teori perilaku dari Notoatmojo 2003 apabila memiliki : 1 Pengetahuan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan knowledge,
2 Sikap atau tanggapan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan attitude, 3 Kemampuan untuk melakukan praktek atau tindakan
yang dilakukan oleh peserta didik sehubungan dengan materi pendidikan yang diberikan practice.
2.3. Kompetensi Guru
Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai- nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Arti
lain dari kompetensi adalah spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapannya di dalam pekerjaan, sesuai
dengan standar kinerja yang dibutuhkan oleh lapangan Kumaidi, 2008. Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan
menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan maupun
sikap profesional dalam menjalankan fungsi sebagai guru. Berdasarkan pengertian tersebut, Kompetensi Guru adalah suatu
pernyataan tentang kriteria yang dipersyaratkan, ditetapkan dan disepakati
37
bersama dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi seorang tenaga kependidikan sehingga layak disebut kompeten.
Menurut UU no. 14 tahun 2005 kompetensi guru meliputi: kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Selanjutnya
Kumaidi 2008;1 menjelaskan pengertian masing-masing kompetensi sebagai berikut:
a. Kompetensi pedagogik
Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
b. Kompetensi kepribadian.
Kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik,
dan berakhlak mulia. c.
Kompetensi sosial.
Kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sejawat pendidik, tenaga kependidikan, orangtuawali
peserta didik, dan masyarakat sekitar d.
Kompetensi profesional. Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam
yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan terkait
dengan Standar Isi, juga dikenal sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
38
Menurut Prasetio 2007 unsur prasyarat dan unsur kompetensi yang harus dimiliki guru tersebut, secara terstruktur adalah sebagai berikut:
a. Kepribadian
1. Intra personal.
2. Inter Personal.
b. Ketrampilan Proses
1. Perencanaan.
2. Pelaksanaan.
3. Evaluasi.
4. Analisis.
5. Perbaikan dan pengayaan.
6. Bimbingan dan Konseling.
c. Penguasaan Pengetahuan
1. Pemahaman wawasan pendidikan.
2. Pengembangan diri dan profesi.
3. Pengembangan potensi peserta didik.
4. Penguasaan akademik.
Kompetensi profesional guru menjadi faktor yang sangat menunjang peningkatan kualitas sekolah. Salah satu tugas guru adalah
mengajar. Setiap guru memiliki kompetensi mengajar. Guru memiliki kompetensi mengajar, jika guru memiliki pemahaman dan penerapan
secara teknis mengenai berbagai metode belajar mengajar serta hubungannya dengan belajar. Kompetensi profesional guru akan
39
membawa guru dapat memilih cara yang terbaik yang dapat dilakukan supaya kegiatan pembelajaran dapat berjalan baik dan meningkatkan
potensi siswa. Guru merupakan komponen merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang
berkualitas. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan
sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas Mulyasa, 2005.
2.4. Status Sosial Ekonomi