34
2.1.13.6. Piano
Piano termasuk alat musik keyboard akan tetapi cara memainkannya dengan ditekan, meskipun sebenarnya suara yang dihasilkan piano berasal dari
alat pemukul yang berada di dalam badan piano. Alat tersebut dinamakan hummer yang terletak di dalam badan piano rongga resonansi, yang akan
memukul papan-papan nada toots dimainkan Pamadhi, dkk 2011: 5.47. Pianika dimainkan dengan menggunakan teknik penjarian:
Keterangan: 1 : ibu jari
2: jari telunjuk 3: jari tengah
4: jari manis 5: jari kelingking
Untuk mem ainkan nada 1 do rendah sampai і do tinggi dengan pianika, teknik
penjarian yang digunakan adalah 1,2,3,1,2,3,4,5. Teknik adalah cara mengerjakan sesuatu. Teknik permainan pada pianika
artinya cara seseorang untuk memainkan alat musik pianika dengan benar. Ada beberapa teknik permainan pada pianika, antara lain teknik pernafasan, ketepatan
tempo dan dinamik. 1 teknik pernafasan dalam permainan pianika yang benar adalah menarik nafas secara teratur, dengan cara menghitung secara pelan dan
berkala. Misalkan, 4 hitungan tarik nafas dan disimpan di perut bukan di dada dan 4 hitungan dihembus habis dengan jumlah konstan bukan disembur, kuat di
awal, melemah di akhir, 2 ketepatan tempo. Tempo adalah kecepatan suat lagu,
3 4
1 2
5
35 dan perubahan-perubahan kecepatan lagu itu. Tempo lagu dapat dibagi dalam tiga
kelompok, yaitu: lambat, sedang dan cepat, 3 dinamik. Dinamik merupakan
tingkat kekerasan atau kelembutan pada musik. Dinamik merupakan salah satu unsur musik yang menunjukkan keras lembutnya lagu yang dinyanyikan.
Dinamika dalam musik dapat dikelompokkan menjadi beberapa, di antaranya yaitu: Forte f = keras, Mezzo forte mf = agak keras, Fortissimo ff = sangat
keras, Fortissimo possibe fff = sekeras-kerasnya, Piano = lembut, Mezzo piano mp = agak lembut, Pianissimo pp = sangat lembut. Pianissimo possible ppp =
selembut-lembutnya. Ada tiga tanda perubahan dinamik, antara lain:
Cressendo = makin lama makin keras, Descressendo = makin lama makin lembut, dan Fermata = memperpanjang ketukan tanpa
batas diperpanjang Narimo dan Katminingsih 2010: 111.
2.2 Penelitian yang Relevan