84 selanjutnya digunakan untuk menentukan interval dari kriteria kelayakan untuk
menganalisis tingkat kelayakan media pembelajaran pada aspek keterkaitan media pembelajaran.
Tabel 20. Kriteria Kelayakan Media pada Aspek Keterkaitan Media Pembelajaran Keterkaitan Media Bobot
Interval Kategori
Skor maximum 16
13 x
≤ 16
SL Skor minimum
4 10
x ≤
13 L
Mean Ideal 10
7 x
≤ 10
TL Simpangan Ideal
2 4
x ≤
7 STL
Tabel 21. Tingkat Kelayakan Media pada Aspek Keterkaitan Media Pembelajaran Responden
No Butir Jumlah
Kategori 17
18 19
20 Ahli Media 1
3 4
3 3
13 L
Ahli Media 2 4
4 4
4 16
SL Rerata
14,5 SL
Persentase 90,6
Data hasil uji validasi ahli media pada aspek keterkaitan media pembelajaran mendapatkan rerata skor 14,5 dengan persentase 90,6 dan termasuk dalam
kategori sangat layak.
d. Aspek Keseluruhan Media Pembelajaran
Tingkat kelayakan media pembelajaran pada keseluruhan aspek media pembelajaran diukur dari 20 butir dengan rincian 8 butir dari aspek
kebermanfaatan, 8 butir dari aspek perangkat media pembelajaran, dan 4 butir dari aspek keterkaitan media pembelajaran. Skor maksimal dari keseluruhan aspek
adalah 80, skor minimal adalah 20, mean ideal adalah 50, dan simpangan baku ideal adalah 10. Data tersebut selanjutnya digunakan untuk menentukan interval
dari kriteria kelayakan untuk menganalisis tingkat kelayakan media pembelajaran secara keseluruhan.
85 Tabel 22. Kriteria Kelayakan Media Pada Keseluruhan Aspek
Keseluruhan Bobot
Interval Kategori
Skor maximum 80
65 x
≤ 80
SL Skor minimum
20 50
x ≤
65 L
Mean Ideal 50
35 x
≤ 50
TL Simpangan Ideal
10 20
x ≤
35 STL
Tabel 23. Tingkat Kelayakan Media pada Keseluruhan Aspek Responden
Aspek Jumlah Skor
Kategori Aspek 1
Aspek 2 Aspek 3
Ahli Media 1 27
27 13
67 SL
Ahli Media 2 32
27 16
75 SL
Rerata 71
SL Persentase
88,8 Data hasil uji validasi ahli media diperoleh bahwa keseluruhan aspek pada
media pembelajaran mendapatkan rerata skor 71 dengan persentase 88,8 dan termasuk dalam kategori sangat layak.
2. Analisis Data Kelayakan Materi Pembelajaran
Pada tahap validasi kelayakan materi melibatkan dua orang ahli. Ahli materi yang pertama yaitu Bapak Deny Budi Hertanto, M.Kom yang merupakan dosen di
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro dan yang kedua yaitu Bapak Andik Asmara, M.Pd yang juga merupakan dosen di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro. Pada
tahap analisis data kelayakan materi pembelajaran melibatkan 2 aspek penilaian yaitu aspek kualitas materi ajar, dan aspek kebermanfaatan.
a. Aspek Kualitas Materi Ajar
Tingkat kelayakan materi pembelajaran pada aspek kualitas materi ajar diukur dari 15 butir dengan skor maksimal adalah 60, skor minimal adalah 15, mean ideal
adalah 38, dan simpangan baku ideal adalah 7,5. Data tersebut selanjutnya digunakan untuk menentukan interval dari kriteria kelayakan untuk menganalisis
tingkat kelayakan materi pembelajaran pada aspek kualitas materi ajar.