34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian menurut Nazir 2003: 84 adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam pengertian
lebih sempit, desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja. Jadi desain penelitian yang baik adalah yang memuat pengumpulan dan
analisis data dari penelitian yang dilakukan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, karena data yang diperoleh berupa angka. Sementara itu Sugiyono 2007: 107 menjelaskan bahwa penelitian eksperimen adalah suatu penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen
yang termasuk dalam desain eksperimen semu quasi-experimental design karena dalam desain penelitian ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol
variabel-variabel luar
yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Alasan peneliti memilih penelitian
eksperimen karena suatu eksperimen dalam bidang pendidikan dimaksudkan untuk menilai pengaruh suatu tindakan terhadap tingkah laku atau menguji ada
tidaknya pengaruh tindakan itu. Tindakan di dalam eksperimen disebut treatment atau perlakuan, yang artinya pemberian kondisi yang akan dinilai pengaruhnya.
Ada persamaan antara desain eksperimen semu quasi-experimental design dan desain pra eksperimen pre-experimental designs, yaitu sama-sama tidak
35 dapat mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen dan sampel tidak dipilih secara random. Penelitian ini menggunakan seluruh anggota populasi sebagai sampel, karena tidak bermaksud membuat
generalisasi. Perbedaan antara kedua desain tersebut terletak pada pola desain. Pada desain pra eksperimen, tidak ada pola desain yang menggunakan pretest
untuk mengetahui kemampuan atau kondisi awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sedangkan pada desain eksperimen semu, terdapat pola desain
yang menggunakan pretest untuk mengetahui kemampuan atau kondisi awal kedua kelompok. Sehingga penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu
quasi-experimental design. Menurut Sugiyono 2010: 84, dalam eksperimen semu quasi
experimental ada dua bentuk desain, yaitu Time-Series Design dan Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group
Design pretest-posttest yang tidak ekuivalen, sehingga ada dua kelompok yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen. Jadi dalam desain ini, dimulai dengan memberikan tes awal atau pretest sebelum perlakuan untuk mengukur kondisi awal kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Selanjutnya pada kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa penggunaan kartu posinega dan pada kelompok kontrol juga diberi
perlakuan seperti yang biasa dilakukan oleh guru, yaitu menggunakan garis bilangan untuk menyampaikan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat. Setelah diberi perlakuan pada kelompok eksperimen dan kontrol, kemudian kedua kelompok tersebut diberi tes akhir untuk melihat hasil belajar kelompok
36 siswa yang menggunakan kartu posinega dan hasil belajar kelompok siswa yang
menggunakan garis bilangan. Berikut ini adalah desain penelitian eksperimen semu Nonequivalent Control Group Design.
Tabel 1. Pola Desain Penelitian
Keterangan: : tes awal kelompok eksperimen pretest
: tes akhir kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan posttest : tes awal kelompok kontrol pretest
: tes akhir kelompok kontrol posttest setelah diberi perlakuan : pemberian perlakuan treatment berupa penggunaan kartu posinega pada
kelompok eksperimen Y : pemberian perlakuan treatment yang biasa dilakukan oleh guru, yaitu
penggunaan garis bilangan pada kelompok kontrol
B. Subjek Penelitian